.
.
.
"Selamat honeymoon buat kalian berdua" ucap Allan seraya Menggandeng Pundak Arvin."Terimakasih Bos, Semua sudah aku persiapkan jadi Bos hanya perlu Menghubungi ku jika butuh sesuatu" ujar Arvin membuat Allan menggeleng senyum.
"Kau mau Honeymoon atau tetap kerja hmmm.... Ini hadiah buat kalian berdua, Jangan lupa kembali dengan kabar gembira dan satu hal lagi Lea, Tolong jaga teman ku ini yaa" Lea mengangguk membuat Violet dan Allan tertawa kecil.
Arvin Tersenyum menggenggam erat Lea lalu memasuki mobil.Sepeninggalan Lea dan Arvin Violet menjadi bosan, dia hanya duduk Menatap kosong Televisi.
"Sayang apa Kau bosan mmm??" Tanya Allan menghampiri.
"Mas, Aku ingin jalan-jalan " Allan menyerngitkan dahi, Ia menangkap Cara bicara dan rengek an manja itu Saat Violet Hilang ingatan dulu.
"Jalan-jalan, baiklah.... Mau ke mana?" Tanya Allan Senang hati Mengangkat Tubuh Violet seperti Mengangkat bayi.
"Mmmm pengen es krim" ujar Violet langsung mendapat anggukan dari Sang suami.
.
.
.
"Halloooo kakak.... Lihat siapa yang datang" Allan dan Violet Terkejut saat Melihat seorang Gadis Dengan pakaian Crop menampilkan pinggang indah nya serta celana jeans Berpadu sempurna.
Dia adalah Lucia, wajah Ceria nya membuat Violet Meloncat-loncat kegirangan. Allan menghela nafas panjang dan menggeleng pasrah, Kesempatan untuk Bermesraan kembali terusik."Kak Vio, Aku akan menemani mu pergi.... Bagiamana apa kak Allan setuju" Lucia menatap Allan yang memutar bola matanya.
"Dasar Gadis nakal. Mengganggu saja" gerutu Allan mendapat Cubitan kecil dari Violet. Kemudian tertawa.
"Ya sudah jika kalian mau pergi, Tak Maslah. Kakak juga Harus ke kantor ada Rapat mendesak, Oh yaa Lucia jangan macam-macam. Ajak Istri kakak ke tempat es krim jangan Ikut Gila Novel ya" ujar Allan membuat Lucia mengangguk mengerti.
"Sayang kabarin Mas jika butuh sesuatu. Dan jangan lupa Belanja apa saja ya hmmm" Violet Hanya Mengangguk tersenyum lebar. Cup..... Satu kecupan Mendarat di bibir Allan membuat sang empu melebarkan matanya terkejut, Lucia mendengus gemes tentu ia tahu di balik Tas Yang menutupi wajah Dua Orang di hadapan nya mereka tengah Berciuman.
"Sudah Mas kami berangkat ya" ujar Violet, Allan mengangguk membuka pintu mobil, sesaat membelai Pucuk kepala Violet.
.
.
.
"Kak, Sebenarnya ada hal yang ingin Aku katakan" suara hening Mencekam, Violet menatap ke arah Lucia yang memandang nya serius.Violet Tak pernah melihat keseriusan itu dari wajah adik Ipar nya yang Aktif itu.
Tangan Violet Menggenggam tangan Lucia menunggu apa yang akan gadis itu katakan."Katakan ada apa, Lucia?"
Sungguh Violet Cukup cemas, ia Tak ingin mendengar apapun yang membuat nya Terkejut."Lucia, Kenapa hanya Diam, kenapa Tak melanjutkan nya hmmm" Violet menggebu ingin tahu.
Lucia melepaskan Tangan Violet beralih menyilangkan tangan di dada Dan menatap ke depan.
"Kakak selalu saja serius dalam segala hal. Aku hanya Bicara Santai tapi kakak....."
"Uuuhhhh Adik cantik Kakak selalu saja Ngambek, ayo katakan Ada apa hmmm?" Tanya Violet lembut.
"Aku Ingin keponakan....."
Sungut Lucia membuat Violet seketika batuk........
Violet tak habis pikir jika Lucia mengatakan itu dengan Tingkah Seperti anak kecil nya.Mobil menjadi hening menyisakan suara musik pelan yang Di setel Sang Supir.
.
.
.
Violet Menggandeng tangan Lucia Berjalan Memasuki Tempat es krim dengan wangi semerbak, keduanya tertawa dan gembira, Usia keduanya Hanya jarak satu tahun, Wajah mereka masih sama-sama terlihat menggemaskan, Melihat keduanya Jalan itu semua orang menganggap mereka itu teman sebaya.