44

571 15 1
                                    

.
.
.
            Horeeeeee......

        Teriak bahagia Lucia menggandeng tangan Violet, dan di samping keduanya ada Lea juga begitu senang bercengkrama bersama menikmati waktu Mereka Sementara di belakang keduanya  dua Pria Berbadan tegap terlihat seperti Seorang pengawal pribadi membawa banyak sekali paper bag belanja.

    "Jadi sekarang Hubungan sekertaris Kak Allan sama Kak Lea gimana?" Tanya Lucia Membuat Lea gelagapan.

    "Hussttttt jangan tanya itu lagi, lihat pipi Lea bersemu merah"

Ujar Violet membuat Lucia tertawa.

     "Cerita saat di meja makan menandakan kalau Sebentar lagi kalian akan menikah upsss....." Celoteh Lucia semakin membuat Lea Malu.

     "Kalau Kak Lea menikah berarti Tuan Arvin bukan Pria lajang yang Kesepian lagi heheheh"

    "Lucia,,,,,, Ayo berhenti menggoda nya"

    "Aku banyak belajar dari Kisah kalian kak, Ku harap aku mendapatkan Pria seperti mereka di kehidupan ku nanti"

    "Bicaramu Sangat dalam Lucia, Berhenti membual heheheh ayo sini kakak kasih tahu" Violet menggandeng tangan Adik ipar nya tersebut.

    "Jadilah gadis Baik dalam segala hal, Cinta akan datang tanpa kita sadari..... Jangan mengharapkan cinta seperti yang kami alami karena semua yang telah lalu Itu Sangat Berbeda hmmm" Lucia mengaguk mengerti.

Allan dan Arvin saling pandang dengan wajah datar.

     "Aku akan menghabiskan Sisa Uang bonus Untuk ini, Hahahah" ujar Arvin tersenyum pahit karena Lea memilih Belanja dengan mengambil Beberapa tas pakaian seharga nyawa di dalam toko pusat perbelanjaan tersebut.

     "Dan Apa hal itu tak terjadi padaku hmmm,,,, bisa di lihat ini semua" ujar Allan menunjuk beberapa bag berisi Belanja milik istrinya dan Adik nya tersebut.

     "Tapi terimakasih atas semuanya, dulu aku sangat malu melakukan interaksi seperti ini terlebih pada Lea, Tapi Bos mengajari ku, sekarang tak perduli Lea mau apa aku akan menuruti nya, bahkan jika ia Ingin aku membeli pusat perbelanjaan ini aku sanggup"

     "Dengan korupsi Sisihan dana Perusahaan begitu???" Ujar Allan melirik Arvin yang terkekeh. Keduanya tertawa tanpa perduli Semua tengah memandang ke arah Mereka.

    "Lihat di sana apa.mereka pasangan gay, wahhh sayang sekali mereka terlihat sangat tampan tapi seleranya duhhhhhh ah kenapa ini terjadi..."

Arvin dan Allan saling pandang saat menyadari Ucapan itu Tertuju pada keduanya.

     "Apa GAY?" Ujar keduanya bersamaan membuat Violet, Lea dan Lucia berbalik.

Arvin berlari menjauhi Allan sementara Allan Dengan cepat mendekat ke Violet.

     "Ada apa?"

    "Mereka mengira Kami pasangan Gay, Menjijikan sekali Sayang hmmm jangan Jauh-jauh dariku ya" ujar Allan Manja.

     "Bahkan ini terjadi sebelum nya sayang, Jujur saja aku lebih Terkejut saat mendengar Mu dengan Tyara karena Awalnya aku menduga Kau justru pacaran dengan Arvin" mata Allan melotot bergidik geli melihat ke arah Arvin yang bereaksi sama.

Tawa mereka pecah dan lanjutt....
.
.
.
      "Sayang, apa tadi kau bicara serius? Aku Tak memiliki hubungan apapun dengan Arvin, aku normal, dia teman sekaligus orang kepercayaan ku hmm" ujar Allan bersandar manja di sopa Menatap televisi yang menyala sementara di ujung nya ada Lucia yang asik dengan makanan ringan di tangan nya

HANYA KAMU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang