.
.
.
Allan menyandarkan kepalanya di pundak Violet, sejak tadi ia terus merengek Minta agar ia tak terlalu dekat dengan Lucia."Kenapa Sekarang sangat Manja? Aku hanya Mengurus adek mu itu. Mas. Dia menceritakan banyak hal pada ku?"
"Oh ya?, apa dia Cerita tentang pacar juga?" Allan Mencoba mencairkan suasana.
Violet mendengus memutar bola matanya."Jangan mengajari nya tentang pacaran, Dia masih kecil" ujar Violet membuat senyum Allan Merekah.
"Benarkah, kalau begituu mmmm..... Apa Istri Cantik ku ini ada pacar sebelum nya?" Ujar Allan menempelkan pipi nya ke pipi Mulus Violet, Melingkar kan tangan di lehernya indah Nya. Mengecup sekilas pipi itu penuh manja.
"Berhentilah begini, Mas. Bagiamana jika Lucia melihat"
"Bukan kah lebih bagus begitu? Jadi Aku tidak perlu laporan jika sudah menaklukkan hati istriku"
"Apa? Jadi selama ini kau selalu laporan ke ibu gitu?"
"Hmmmm...." Jawab Allan polos, membuat Violet langsung melepaskan diri.
"Kenapa begitu Mas? Aku malu"
"Mereka hanya ingin tahu menantu mereka baik-baik saja"
Violet menutup wajah nya yang memerah, ia membayangkan bagaimana Allan curhat ke Ibu nya tentang semua Yang mereka lakukan. Ah ini sudah gila.
Allan mengerti raut wajah itu langsung memeluk istrinya itu dengan senyuman.
"KAKAK....... KAKAK IPAAAARR"
Violet dan Allan Dengan cepat berdiri.
"Lucia kenapa Mas?"
Keduanya berlari ke arah sumber suara. Cemas itu jelas namun saat tiba di tempat Teriakan menggema keduanya terdiam kaku.
"Hallooo sayang...... Kami datang!!" Suara yang tentu sangat di kenal dan di rindukan.
Erina dan Ryno datang. Membawa banyak sekali Barang .
"IBU...... Mas. Ayah ibu datang?
Violet bergegas Memeluk mertuanya tersebut.
"Kau Berteriak seolah ada ular ingin menelan mu, dasar gadis nakal" cubit kecil di pinggang Lucia dari Allan membuat keduanya kembali saling jahil.
"Apa kabar Sayang, apa kau baik-baik saja hmmm?" Tanya Nyonya Erina lembut seraya menatap wajah Violet yang kian cantik.
"Apa suami mu Nakal, Nak? Apa dia berulah lagi?"
"Tidak Bu, Mas Allan Sekarang lebih sering membuat ku harus ekstra Bersabar."
Tiba-tiba Allan melingkar kan tangan nya ke pinggang Violet yang ramping.
"Jangan percaya padanya Bu, Justru istriku ini yang Sangat manja hmmm"
Violet mendorong suaminya tersebut pelan agar menjauh, kini wajahnya menjadi bersemu merah."Ayah, lihat kakak.... Ibu hanya Perduli pada kak Allan dan kak Violet tanpa melihat ku"
Lucia Cemberut menunjukkan bahwa ia tengah cemburu mengadu manja pada sang Ayah. Semua tertawa.
"Gadis Ayah memang hanya Ayah yang paling ngerti, ayo biarkan saja kakak mu itu maja dengan Ibu. Lihat saja dia sampai rebutan sama kakak Ipar mu"
Semua tawa memecah Kehangatan suasana rumah.
.
.
Violet sejak Siang terus bersama Nyonya Erina. Entah apa yang mereka Ceritakan hingga lupa waktu, Masak bahkan Menonton Televisi membuat Allan Mendengus kecewa karena waktunya bermanja pada Violet sedikit terganggu.