20

2.5K 31 2
                                    

.
.
.
"Lihat aku memakan Nya hmm lihat ini aaaaaaummm"

Di meja makan Allan tengah menyuap Sepiring bolu coklat dengan sendok Nya, sementara di samping nya Violet yang menyaksikan tengah tersenyum lebar.

"Berhentilah makan ini tidak sehat karena banyak coklat Nya. Nanti Mas sakit perut."

Ujar Violet menarik piring namun di cegah Allan. Bujukan rayuan bahkan Permohonan Dari Allan mengubah semua, sekarang ia Tengah Ingin menebus kesalahan dengan memakan kue buatan Violet padahal itu sisa kue yang di hias, yang seharusnya langsung di buang tapi oleh Bi dera di simpan dalam lemari pendingin.

"Ahhhh jangan bercanda, itu kotor.... Aaaahhh Aku tidak suka itu mengotori wajahku"

Violet menjauh ketika Allan justru mencolek sedikit coklat di tangan menuju hidung nya hingga coklat itu mengotori hidung indah itu.

Allan Bernafas lega ketika tahu violet sudah lelap. Setidaknya semua tidak menjadi buruk dan tidak sampai membuat Violet kembali harus di rawat.
.
.
.
"Jangan hubungi aku saat malam, Aku mengizinkan mu datang dan pura-pura menjadi sekertaris tapi tidak dengan Melukai dia"

"Apa kau benar-benar sudah tidur dengan Nya hingga kau tak bisa lepas hah? Kau banyak berubah Allan sejak gadis itu hilang ingatan yang aku tahu pasti itu hanya pura-pura"

"Berhentilah mengajak ku debat, aku cepak....."

"Lihat saja hingga waktunya tiba Kau akan mengetahui Semua, jangan salahkan Aku jika itu terjadi"

Allan mematikan telpon sepihak lagi.
Violet membuka mata membuat Allan terkejut. Violet tak berkomentar apapun ia hanya diam seribu bahasa. Sementara Allan Mendekati nya dan menepuk pelan dahi nya membuat Violet kembali memejamkan mata. Dan pura-pura tidur lagi, rasa nyaman ketika tangan besar Allan menepuk dahi nya Violet benar-benar terlelap.

Violet berpikir keras bagaimana bisa ia menutup kebohongan nya yang amnesia Dengan tanpa ada yang bisa menyalahkan Nya.

Hingga hari itu terjadi........
.
.
.

      Allan sungguh tak percaya setelah hampir puluhan kali Tyara bilang Violet berbohong ia hanya menepis nya mentah-mentah, ia tak percaya jika semua di lakukan Violet. Namun bukan Allan namanya jika tidak menyelidiki sesuatu.

Hari itu tepat setelah beberapa bulan setelah Kejadian Tragedi ulang tahun, Allan yang ekstra berubah dan menjaga sikap terhadap Tyara demi kesembuhan Violet menjadi sangat kecewa ketika di tangan nya menerima surat rekam medis Violet yang sesungguhnya.

Allan Tak beranjak dari kursi nya bahkan Arvin sudah memanggil nya beberapa kali.

"Vin siapkan perlengkapan ku, aku akan pergi keluar kota"

Hanya itu yang tiba-tiba keluar dari mulut Allan.
Di lain sisi gadis cantik Tengah begitu bahagia karena Mendapatkan hadiah dari suami nya. Violet tak henti melepaskan senyum terindah Nya apalagi Mengingat kata-kata "Aku sudah memecat Tyara, Hanya untuk mu, hanya untuk Violet "

Itu ucapan seolah memberikan kemenangan bagi Violet, Dan waktunya mengakhiri Semua kisah amnesia Nya.
Ia merencanakan banyak hal dan pura-pura ingatan nya kembali, tapi tak mungkin Dirinya harus membenturkan kepala nya lagi pada gelas. Bisa-bisa ia benar-benar hilang ingatan. Violet mengangguk mengisyaratkan bahwa Ada satu hal yang sempurna menjadi wacana untuk selanjutnya.

Handphone nya berdering itu telpon dari Arvin mengatakan bahwa Mereka keluar kota dan tak pulang beberapa hari. Violet terduduk
Rencana tertunda hingga Kepulangan Allan.
.
.
.
.
Violet meminta Lea memastikan apa yang terjadi di kantor dan benar saja Tyara sudah di pecat oleh Allan sendiri.

Violet hanya menunggu kedatangan Allan dari Tugas Luar kota nya dan memulai Drama baru lagi. Tapi kali ini Lebih Santai dan sedikit menunjukkan sikap violet yang asli, Supaya ketika Ingatan kembali versi Violet tak begitu mencolok berubah Nya.

Setelah beberapa hari.....

"Nak Kenapa sejak pagi terus di dapur? Apa ini hari spesial? Apa Tuan dan nyonya besar akan datang tapi mereka tidak mengabari Bibi biasnya mereka akan mengatakan ingin berkunjung"..

Violet tersenyum menggelengkan kepalanya mengatakan ia hanya ingin masak.

Setelah beberapa hari Arvin menelpon lagi mengatakan bahwa Allan akan segera pulang.

Di sisi lain Allan sebenarnya tidak pergi ke manapun, ia Hanya menghabiskan waktu dengan Mabuk dan Duduk merenung di Bar. Arvin yang mati-matian berusaha bertanya ada Maslah apa malah mendapat tinjauan dari Allan membuat keduanya sempat bertengkar hebat. Arvin menasehati Allan untuk menghadapi semua dengan cara lelaki membuat Allan memilki keberanian lagi.

Ia terlalu kecewa akan banyak hal, beberapa hari sebelum Ia mengusir paksa Tyara dari kantor Nya, Ia memergoki Tyara bersama Pria bahkan yang lebih jahat lagi ia melihat dengan mata kepala nya sendiri wanita itu dengan binal nya bercinta dengan pria Lain.

Pertengkaran hebat terjadi awalnya semua membuat Allan berpikir jika dirinya lah yang salah, Tyara melakukan itu karena dirinya yang awal nya terus mengabaikan Nya.

Namun entah dari mana bukti datang menutup semua rasa yang pernah ada, Allan mengetahui Semua Keburukan Tyara bahkan ia juga tahu bahwa kenapa orang tuanya menolak keras hubungan mereka.

Hari yang awalnya akan menjadi titik baru bagi Allan, ia akan sepenuhnya merawat dan menyadari betapa jahatnya dia kepada Violet menjadi Kabur hitam kembali.

Pagi nya Allan berpamitan untuk pertama kalinya ia Mengecup kening Violet walaupun hanya sekilas itu seakan merubah semua yang telah lalu. Allan bermaksud pergi sebentar dan kembali dengan cepat untuk mengungkap bahwa Saat nya awal baru dari semua. Terdengar sangat jahat dan egois

Setelah di selingkuhi, di hianati, di tipu baru Sadar dan mau memulai hidup baru sungguh bangsat sekali.

Allan harus menahan pil pahit jika Violet juga telah menipunya. Lantas pada siapa ia akan mengadu, orang tua nya juga tak akan percaya jika ia bercerita, lalu pada mertua jika Allan bercerita maka semua akan tahu bahwa selama ini telah terjadi sebuah tragedi besar.

hal itu tentu menyakiti hati ayah mertua nya yang Meminta nya berjanji, dan jalan satu-satunya yaitu menenangkan diri terlebih dahulu, tapi itu juga salah

Karena kini Allan Malah masuk dalam dunia malam. Sudah beberapa hari tak pulang hanya sepanjang waktu duduk di dalam ruangan yang tentu saja hanya ada dirinya di sana. Jika Arvin hilang kesadaran mungkin ia sudah membawa Allan pergi ke rumah sakit jiwa saja itu lebih baik ketimbang Melihat Pria itu duduk seperti patung dengan tatapan kosong

"Ayo Pulang, kita saling mengenal sudah puluhan tahun, kau bukan Pria belasan tahun yang akan mati karena Perasaan, Kau Pria 36 tahun. Bangkitlah dan Lakukan apa yang akan menjadi kebaikan di kemudian hari. Aku lelah menunggui mu di sini, Ayoooo kau harus bisa menghadapi ini, kenapa kau menjadi lemah terhadap hal sepele"

Tatapan Allan tiba-tiba mengejutkan Arvin, Arvin menjadi sedikit menjauh, kata-kata nya telah membuat Allan Akhirnya Bergeming.
.
.
.

Dan......

HANYA KAMU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang