.
.
.
Sejak Pagi Allan Sibuk mengurus semua berkas yang Arvin berikan, itu laporan kantor membuat nya harus ekstra bekerja lebih cepat. Ia tak ingin meninggalkan istrinya lebih lama walaupun ada orang tua yang masih berkunjung."Lea tetap di rumah jaga Violet yaa.... Oh ya Aku sudah memberi kabar Bi dera, Ia akan kembali dan satu hal lagi katakan apapun yang Ingin Istriku minta"
"Bos, ayo pergi..... Sekarang kita sudah sangat terlambat" ujar Arvin memperingatkan karena sejak tadi Allan Terus bicara Pada Lea memperingatkan banyak hal membuat Arvin sedikit menunggu lama m
Allan bergegas masuk ke dalam mobil, namun ia melihat Violet datang membuat nya turun lagi langsung memeluk Istrinya tersebut.
"Habiskan waktu bersama Ayah Ibu dan Kakak mu, Serta adik Ipar mu itu juga yaaa Sayang hmmm"
"Iya mas. hati-hati ya"
"Mas akan kembali cepat, jangan lupa Memberi kabar apapun itu hmmm.... Aku akan merindukanmu sayang" Lea dan Arvin saling lirik, Arvin melihat jam tangan nya.
"Tuan Allandra ayo Kita akan terlambat...." Ujar Arvin mendengus kesal, namun ia juga tak bisa menyembunyikan wajahnya yang bahagia melihat semua itu. Ia hanya harus sedikit bersabar untuk mengulur waktu hanya untuk Pasangan yang lagi bucin-bucinya itu.
"Mas. Ayo pergi kau akan telat, di sini ada Keluarga kita, dan Lea dia akan berada di samping ku setiap saat" Violet menarik tangan Lea untuk mendekat memastikan bahwa itu memperkuat kepercayaan suaminya yang begitu khawatir sehingga terlihat begitu berlebihan.
"Baiklah Mas pergi....." Cup.....
Satu kecupan Hangat mendarat, Bukan kecupan melainkan kecupan menuntut, Arvin dan lea langsung memalingkan wajah tak ingin melihat semua. Allan tak ingat Waktu dan tak merasa malu melakukan nya, Hingga pasokan oksigen menipis Violet Menepuk dada suaminya tersebut....Huhhhhhhhhh....
Violet menutup bibirnya dengan pipi bersemu merah. Ia benar-benar merasa Kelau Allan sudah gila. Pria itu tanpa malu melakukan nya di depan kedua Asisten pribadi mereka."Daaaahhh Sayang, Aku sangat mencintai mu. Sangat..... "
Violet mengaguk tersenyum. Allan mendekatkan wajah nya mengelap Bibir Istrinya tersebut yang basah akibat ulahnya.
"candu..... Muahhh"
Violet tersenyum melirik Lea yang berdiri menunggu apa semua sudah usai.Violet melambaikan tangan dengan senyuman memastikan Mobil Itu luput dari pandangan.
Lea terkekeh geli melihat Violet yang kian Merasa malu-malu.
Keduanya masuk."Apa Suami mu sudah berangkat? Kami lihat dia Seperti tak mau Jika meninggalkan mu Nak." Ujar Erina membuat Violet Tersenyum Mengangguk, dan pipinya kembali menjadi merah seperti tomat.
"Kami tadi sudah pamit dengan Allan dan kami putuskan akan kembali segera karena ada pekerjaan, dan yaaa Bibi dera dan paman serta pekerja yang lain akan kembali ke rumah. Sekarang Suamimu itu tak akan perlu memikirkan banyak hal lagi"
Violet mengaguk..
Kebahagiaan tak henti-henti menyertai. Akhirnya Orang tua mereka kembali dan sebagai gantinya Bibi dera datang serta Pekerja yang lain juga ikut datang.
.
.
.
Suara mobil Berderu, Violet tentu kenal suara itu yang merupakan milik suaminya. Benar saja ia melihat Allan datang."Cepat sekali? Bahkan tak sampai setengah hari? Apa sudah selesai pekerjaan nya?" Tanya Violet Beranjak Menghampiri Allan. Allan bergegas memeluk nya erat.