.
.
Violet melangkah dengan segelas jus Segar Nya, Melihat ke Ruang gym dimana Allan tengah melakukan olahraga di sana.
Hanya mengenakan celana panjang tanpa baju menampilkan Otot kekar Dan keringat bercucuran."Eummmhhh sayang kau datang?" Allan melihat kedatangan Violet langsung Terusik. Beban yang ia angkat langsung Di lepas.
"Mas lanjut saja, Aku hanya penasaran, Ternyata Suami ku menghabiskan waktu Gym beberapa jam setelah pulang kantor, sungguh Laki-laki taat akan keselamatan" ujar Violet seraya menyeruput jus Nya.
"Mas olahraga Itu agar kuat pas malam nanti, Jadi proses Bayi kecil kita makin Cepat"
Pyuhhhhhhhh.......
Jus muncrat dari Mulut Violet. Ia langsung mendekat dan melirik ke segala penjuru.
"Mas, Kenapa bahas itu Sih hah? Bagaimana jika ada yang dengar?" Ujar Violet setengah berbisik Membuat Allan terkekeh geli.
"Di ruang Gym tidak ada yang bisa masuk kecuali....."
.."Aku....." Allan dan Violet melihat ke arah sumber suara
"Lucia......" Ujar keduanya kompak.
"Kak, Aku mau pulang saja. Di sini Aku akan menggangu Kemesraan Kalian, Aku sudah beberapa hari di sini membuat Ibu terus menteror ku" sungut Lucia membuat Allan menghela nafas lega.
Violet melihat suaminya begitu langsung menyipitkan mata Penuh tanda tanya."Mas kenapa seolah kau senang? "
"Setidaknya Bocah itu tak mengganggu kakak nya ini hmm...."
Bisik Allan membuat Violet mencubit Nya."Kakak rasa bukan karena Itu tapi karena Jika di sini Kau tak bisa pergi menemui Dante" ujar Allan membuat Lucia membeku.
Violet tersenyum lebar."Aku penasaran siapa Dante itu, apa dia Begitu tampan dan baik hati sehingga bisa Menarik hati Lucia si pemberontak ini " sambung Allan Dengan tatapan penuh menyelidik membuat Lucia kian beku di tempat, ia ingat dengan pasti bahwa Dirinya belum cerita soal Dante ke Allan, Itu artinya Violet yang cerita.
"Penjaga es Krim, hmm menarik? Apa dia bersedia menggantikan kakak saat pensiun dari Perusahaan?" Tanya Allan lagi membuat pipi Lucia menjadi merah.
"Aku ingin bertemu dengan nya, Kapan kau mengizinkan kakak Untuk bertemu?" Tanya Allan Membuat Lucia gelagapan.
"Kak, Sebenarnya Aku ingin bercerita soal ini tapi Aku tak memiliki keberanian, Aku mencintai Nya Kak hmmm.... Aku senang saat di dekat Nya. Kakak jangan marah yaaa, dia bukan Penjaga toko es krim tapi dia pemilik tempat itu"
Allan Mengangguk dengan wajah datar menyilangkan tangannya di dada. Tapi jauh d hati nya ia tengah ingin tertawa menikmati Wajah takut adik nya itu.
"Dante Ericsson Vhi, Putra Terakhir dari Bapak Ericsson grup. Wahhhh sempurna...." Mata Lucia melebar, Violet juga Bereaksi sama Keduanya terkejut karena Allan lebih tahu tentang Dante ketimbang mereka. Violet Benar-benar terkejut akan hal itu karena ia hanya bercerita tentang pertemuan mereka di toko es krim serta keseruan mereka dan drama Kecil yang Ia peragakan.
"Mas tahu Tentang. Dante?"
Pertanyaan lolos dari bibir Violet yang bengong."Saat Kau menyebut nama Dante hari itu, Sayang. dan dia pacar Adik ku, Mas langsung mencari tahu siapa Pria itu. Hmm.... Bukan berlebihan tapi tak ada seorang kakak yang ingin Adik nya tersesat akan cinta buta" Allan Mendekatkan wajahnya hingga hanya satu Senti dari wajah istrinya tersebut.
"Wahhhh....." Hanya itu yang reflek Keluar dari mulut Violet.
"Eee... Jadi apa kakak tak keberatan akan hubungan kami?" Tanya Lucia membuat Allan Menghela nafas dalam-dalam mengangguk, Lucia melompat kegirangan memeluk Kakak nya itu.