⚠️ cerita ini direvisi ulang ya guys. Terimakasih sudah baca, jangan lupa vote dan komen. Terimakasih🙏🥰_________________________________
"Assalamualaikum mas, bangun dulu yuk kita tahajjud." Ucap Yesya sembari mengetuk pintu kamar Husein.
Sudah beberapa kali Yesya itu memanggil kakaknya itu, namun Husein tak kunjung bangun. Sepertinya Husein kelelahan sehingga dia tidak mendengar kalau sedari tadi Yesya memanggil nya.
"MASSSS, BANGUNNN" teriak Yesya yang membuat Husein terkejut. Laki-laki itu langsung melihat kearah jam dinding dan ternyata waktu sepertiga malam telah tiba.
"Iya dek sebentar." Husein beranjak dari tempat tidurnya dan langsung membukakan pintu.
Saat pintu terbuka, terlihat lah wajah Yesya yang sudah kesal karena Husein. Wajah Yesya membuat Husein terkekeh kecil.
"Maaf ya dek, mas kecapean." Husein mengelus puncak kepala Yesya yang berbalut mukena.
Yesya mengerucutkan bibirnya karena kesal dengan Husein. Husein mencoba untuk membujuk adiknya itu hingga akhirnya Yesya memaafkan nya. Setelah drama itu selesai merekapun shalat tahajud berjamaah.
°°°°°
Yusuf, laki-laki itu kini sedang mengadakan kedua tangan nya. Hal yang dikadukannya kepada Allah masih sama. Yaitu mengeluh akan takdir yang telah di tentukan untuk Adiba.
"Ya Allah kenapa engkau sampai hati mengambil nya dari hamba"
Lelah menangis, akhirnya Yusuf tertidur di atas sajadah nya. Laki-laki itu terlihat benar-benar lelah hanya karena memikirkan sang kekasih nya yang telah pergi.
Sayup-sayup telinga Yusuf mendengar lantunan azan subuh yang berasal dari masjid pesantren. Yusuf mulai bangkit untuk segera menunaikan shalat subuh. Selesai shalat Yusuf mulai mencoba melakukan rutinitas biasanya. Yaitu mengaji dan dzikir.
Ketika waktu menunjukkan pukul enam pagi, Yusuf menyiapkan baju untuk pergi ke kantor. Setelah semuanya beres Yusuf masuk ke kamar mandi dan mulai membasahi tubuhnya dengan air hangat.
Sedangkan di dapur Zainab melakukan kegiatan rutinnya yaitu memasak untuk sarapan Azhar dan Yusuf. Namun tiba-tiba dia merasa ada yang mencium pipinya.
"Assalamualaikum nda. Tolong pakein dasi Yusuf dong" Zainab yang sempat terkejut pun menghadapkan dirinya kearah Yusuf.
"Wa Alaikum salam. Eh anak bunda udah ganteng mau ke kantor nak?" Tanya Zainab yang terlihat senang melihat Yusuf yang rapi. Zainab meraih sebuah dasi dari tangan putranya itu.
"Iya nda"
"Kamu ya, udah besar masih aja nggak bisa pake dasi" Zainab terkekeh kecil.
"Kalau Yusuf yang pake nanti berantakan" jawab laki-laki itu.
Setelah selesai memasangkan dasi tersebut, Zainab melanjutkan kegiatan memasaknya dan Yusuf menunggu di meja makan sambil mengulang-ulang hafalan nya yang sudah lama tidak di murajaah.
Sedangkan Azhar baru saja selesai memantau para santriwan. Hatinya merasa sangat senang ketika melihat Yusuf yang sudah rapi dengan pakaian nya sama dengan Zainab tadi. Azhar pun menghampiri Yusuf.
"Masyaallah anak ayah udah rapi aja. Kamu mulai kerja hari ini nak?" Tanya Azhar sambil mengulurkan tangannya. Yusuf pun meraih tangan ayah nya itu lalu menciumnya.
"Iya yah. Hari ini Yusuf mau ke kantor." Azhar tersenyum lalu mengusap punggung Yusuf.
Setelah itu Zainab mulai menghidangkan masakan yang telah di matang. Mereka pun sarapan bersama. Namun terlihat sikap Yusuf belum juga ada perubahan.
Saat sarapan laki-laki itu masih tampak sedih tak jarang tatapan nya kosong. Sarapan nya pun tidak habis.
"Kamu yakin bisa fokus nyetir nak?" Tanya Azhar yang takut dengan Yusuf belum sepenuhnya pulih.
Namun laki-laki itu menolak. Dan akhirnya Azhar mengizinkan Yusuf untuk berkendara sendiri.
"Yusuf berangkat dulu ya ayah, bunda, assalamualaikum" ucap laki-laki itu sambil mencium tangan Azhar dan Zainab.
"Wa Alaikum salam nak hati-hati ya" Yusuf mengangguk seraya tersenyum kecil.
Yusuf mulai mengendarai mobilnya menuju ke perusahaan milik nya sendiri.
°°°°°°
"Enak nggak mas?" Tanya Yesya kepada Husein yang sedang menikmati nasi goreng buatannya. Husein menelan nasi goreng tersebut kemudian menjawab.
"Masakan kamu kan selalu enak dek, mas sukaaaaaaa bangetttt." Yesya tersenyum indah mendengar pujian dari kakak nya itu. Tidak lupa dia mengucapkan terima kasih kepada Husein.
Selesai sarapan Husein berpamitan dengan Yesya untuk segera pergi ke kantor nya.
"Mas pamit dulu ya dek, kamu hati-hati di rumah. Ciko jagain Yesya ya" ujar Husein kepada kucing miliknya dengan Yesya.
"Ih mas lebay, di depan kan rumah kita udah di jaga sama satpam, nanti juga ada bi Surti yang kesini" ujar Yesya.
"Meskipun udah ada yang jaga, mas tetap nasehatin kamu, soalnya mas cuma punya kamu dek" Husein menarik tubuh kecil Yesya kedalam pelukannya, dan setelah itu dia pamit untuk ke kantor.
°°°°^
Saat di perjalanan pikiran Yusuf lagi-lagi teringat kepada Adiba. Karena terlalu larut Yusuf hampir saja menabrak pembatas jalan. Dengan cepat dia mengerem dan menghindari dinding tersebut.
Hingga ada beberapa pengemudi lain yang mendatangi Yusuf untuk menanyakan keadaan nya.
"Mas nggak apa-apa?" Tanya salah pengemudi yang ada disana.
"Saya nggak apa-apa mas."
"Kalau ngantuk istirahat dulu mas. Takutnya nanti kenapa-kenapa." Lalu mengemudi itu pamit dan tak lupa Yusuf mengucapkan terimakasih.
Sesampainya di kantor semua orang menyambut kedatangan Yusuf dengan senyuman yang hangat. Yusuf pun membalas senyuman dan sapaan dari karyawan kantor nya.
Yusuf tidak langsung pergi ke ruangan tempat dia biasa bekerja melainkan ke ruangan Valdy terlebih dahulu. Sesampainya di depan pintu ruangan Valdy, Yusuf mulai mengetuk pintu dengan bahan jati tersebut.
"Tok, tok tok"
"Masuk" ucap seseorang dari dalam sana.
Yusuf pun mulai membuka pintu tersebut dan memasuki ruangan Valdy. Sontak mata Valdy membulat sempurna melihat siapa yang telah datang. Laki-laki itu bangkit dari duduknya dan menghamburkan sebuah pelukan kearah Yusuf.
"Ucupp"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ya Hayatirruh (Wahai Belahan Jiwaku)
Romanceبِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ Bagaimana perasaan kalian ketika di jodohkan dengan seseorang yang sama sekali tidak kalian cintai? Tentu sulit bukan? Itulah yang dialami oleh Yesya dan Yusuf. Hanya Yesya yang mau berusaha mencintai Yusuf unt...