Tidak ada yang abadi

628 14 0
                                    

⚠️ cerita ini direvisi ulang ya guys. Terimakasih sudah baca, jangan lupa vote dan komen. Terimakasih🙏🥰
_____________________________________

Zainab dan Azhar sedari tadi sedang mencari Yusuf namun mereka tidak menemukan putra mereka itu. Bahkan Husein juga tidak tau Yusuf pergi ke mana. Mereka sudah mengitari satu ndalem namun tidak menemukan Yusuf.

Akhirnya Azhar menanyakan kepada beberapa santri namun tidak ada satupun yang tahu. Tiba-tiba ada seorang santri yang memberi tahu bahwa Yusuf sedang di makam Yesya.

Azhar, Zainab, Husein, Zahra, dan Farhan segera menuju ke sana. Sesampainya di sana ternyata benar Yusuf sedang berada di tempat itu.

"Yusuf, ternyata kamu disini nak." Ujar Azhar dan Zainab. Yusuf melihat kearah mereka semua, terlihat wajahnya sudah pucat. Zainab pun panik.

"Ya Allah kamu kenapa nak?" Zainab memeluk tubuh Yusuf yang masih dalam posisi duduk.

"Nda, yah, mas Husein, mbak Zahra, bang Farhan. Maafin semua kesalahan Yusuf ya."

"Nak kamu kenapa berbicara seperti ini." Tanya Azhar yang turut di samping Yusuf.

"Yusuf udah nggak kuat, yah, nda. Yusuf mau pulang. Yusuf juga udah kangen sama istri Yusuf. Nanti kita kumpul lagi di sana ya?" Tangisan Zainab dan Zahra seketika pecah. Tubuh Yusuf melemas, wajahnya semakin pucat.

"Nda, yah tolong bantu Yusuf syahadat." Deg semua orang seketika menangis mendengar permintaan Yusuf.

Dengan berat hati Azhar dan Zainab mengucapkan dua kalimat suci itu di telinga Yusuf dan laki-laki itu mengikutinya dengan mudah. Di kalimat "lailahaillallah" Yusuf mengucapkan sebuah kalimat

"Yusuf sayang bunda sama ayah. Terimakasih sudah mencintai Yusuf." Setelah mengucapkan kalimat itu, Yusuf menarik nafasnya dalam-dalam lalu mengembuskan nya bersamaan dengan kedua mata indahnya yang perlahan tertutup, dan tangan nya yang menggenggam tabung darah Yesya melemah.

Zainab dan Azhar meneriaki nama putra mereka itu. Tangisan semua orang seketika pecah. Dan tepat di hari itu Yusuf menghembuskan nafas terakhirnya di pelukan kedua orangtuanya.

Valdy
________________________

Assalamualaikum val, kamu hari ini jangan ke kantor ya

Waalaikumsalam, maksudnya mas?

Yusuf baru saja menyusul Yesya ke surga val

Mas nggak mungkin, baru saja tadi malam kita ngobrol bareng mas sama Yusuf.

Mas nggak bohong val

Valdy dan ayahnya segera melajukan mobilnya ke ndalem dan berharap ini hanyalah sebuah mimpi. Air mata laki-laki itu tidak berhenti menetes membasahi pipinya.

Sesampainya di ndalem ternyata kabar yang Valdy harap bahwa itu hanyalah sebuah mimpi ternyata ini semua benar-benar terjadi. Valdy melihat Yusuf sudah terbujur kaku dan sudah pucat pasi. Valdy terduduk di samping jasad sahabatnya itu.

Seketika tangisan Valdy pecah melihat sahabatnya benar-benar telah kembali kepada sang pencipta. Pagi itu juga jasad Yusuf di mandikan, di kafan kan dan juga di shalat kan.

Setelah shalat Dzuhur semua santri, karyawan kantor Yusuf dan beberapa teman-temannya menghantarkan Yusuf sampai ke tanah pemakaman. Yusuf di makam kan persis di samping makam Yesya. Azhar, Valdy, dan Husein berada di bawah. Sedangkan di atas ada Farhan bersama dua asatidz. Jasad Yusuf sama seperti Yesya kemarin, sama-sama mengeluarkan bau kasturi yang harum.

Azhar sendiri yang mengazani putranya itu dengan derain air mata. Memori Azhar kembali berputar, rasanya baru beberapa saat yang lalu dia mengazani putranya itu saat pertama kali lahir ke dunia.

Sedangkan Zainab sudah benar-benar kehilangan arah dan hanya bisa menangis saat melihat putranya di masukkan ke liang lahat. Zahra juga sedari tadi menangis di pelukan suaminya.

Hari ini keluar besar pondok pesantren Al-falah dan juga seluruh karyawan Yusuf benar-benar berduka. Tidak ada satupun orang yang menyangka bahwa mereka akan kehilangan Yusuf.

Dan tepat pada hari Jumat pagi itu Yusuf menyusul seseorang yang paling disayangi olehnya.

Ya Hayatirruh (Wahai Belahan Jiwaku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang