Cikoooo

287 15 1
                                    

⚠️ Cerita ini sedang di revisi ulang. Terimakasih untuk yang sudah bacaa, jangan lupa vote dan komen yaa terimakasih 🙏🥰
____________________________________

Yusuf dan Yesya berpamitan kepada kedua orangtuanya untuk pergi ke rumah Husein. Singkat cerita mereka telah sampai di rumah Husein.

Yesya turun untuk membukakan pintu gerbang. Setelah itu Yesya mencet bel rumah dan sengaja tidak memanggil, dia ingin Husein terkejut dengan kedatangan nya. Setelah beberapa saat pintu rumah di buka oleh Husein.

"Assalamualaikum masssss" Yesya menghamburkan pelukan kearah Husein sehingga laki-laki itu terkejut.

"Wa Alaikum salam adekkk, kok datang nggak bilang-bilang dulu sama mas" Husein mencium dahi Yesya sedangkan tidak tau mengapa Yusuf lagi-lagi merasa cemburu.

"Yusuf, itu kakaknya sendiri jangan pake acara cemburu segala." Yusuf berperang dengan pikirannya sendiri dan berusaha untuk menepis semua perasaan itu.

Yesya dan Husein menyadari bahwa Yusuf sekarang tengah cemburu dan berperang dengan pikirannya sendiri hingga Husein pun berkata.

"Maaf ya suf, mas reflek cium istri kamu" ujar Husein tidak enak hati.

"Nggak apa-apa kok mas, kan Yesya adiknya mas." Ujar Yusuf sambil berusaha untuk menahan rasa cemburunya.

Setelah itu Husein mengajak mereka untuk masuk dan Husein mengeluarkan beberapa cemilan dan minuman dingin untuk kedua adiknya.

"Ciko, kamu dimana...." Ujar Yesya sambil mencari keberadaan kucing imutnya itu. Namun Yesya tidak menemukan kucing itu dan akhirnya Yesya bertanya kepada Husein.

"Mas Ciko dimana?"

"Mas juga nggak tau dek kayak nya lagi main." Jawab Husein. Tiba-tiba terdengar suara teriakan Yusuf dari ruang tamu.

"SYAAAA, ADA KUCINGGG" Husein dan Yesya berlari menghampiri Yusuf.

Ternyata posisi laki-laki itu kini sudah berdiri diatas kursi sambil berusaha mengusir kucing itu.

"Huss, Hus sanaaaa saya gelii" rasa khawatir Yesya dan Husein seketika berganti dengan tawa saat mengetahui bahwa Yusuf takut dengan seekor kucing.

"Sayang tolong usir dia pliss mas geli." Setelah puas tertawa Yesya mengambil kucing itu lalu menggendong nya.

Terlihat Yusuf sudah banjir keringat hanya karena seekor kucing yang sangat lucu. Padahal ruangan itu ada pendingin. Husein memberikan minum kepada Yusuf agar dirinya bisa tenang.

"Minum dulu suf." Yusuf meraih gelas itu dan tidak lupa mengucapkan terimakasih.

"M-makasih mas." Yusuf menenggak air itu dengan nafas yang belum teratur.

"Jadi selama ini mas takut kucing yaa, padahal lucu loh mas liat ni" Yusuf bergedik ngeri saat melihat kucing lucu itu sedang menggeliat di pangkuan istrinya.

"Mas nggak takut, mas geli." Ujar Yusuf.

"Yusuf, Yusuf kamu ini pinter banget ngeles, mas tau kok bunda pernah bilang kalau kamu sebenarnya takut kucing." Yusuf benar-benar malu saat mengetahui bahwa bundanya telah membongkar rahasia itu.

"Ih cemen banget masak takut sama kucing." Yesya benar-benar puas meledek suaminya itu.

"Nggak sayang mas nggak takut."

"Yaudah kalau gitu nih elus dikit kepalanya Ciko." Yusuf semakin lemas dengan permintaan Yesya, sedangkan Husein benar-benar sudah capek tertawa.

Demi menjaga harga dirinya sebagai laki-laki, Yusuf memberanikan dirinya untuk mengelus kucing itu, namun tiba-tiba Yesya melepas kucing itu dan kucing tersebut naik ke pangkuan Yusuf.

Ya Hayatirruh (Wahai Belahan Jiwaku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang