after two month

313 12 0
                                    

⚠️ cerita ini direvisi ulang terimakasih
___________________________

"Alhamdulillah buk, pak perkembangan janin yang ada di perut ibu Yesya Alhamdulillah berkembang dengan sangat baik, dan sekarang bapak sama ibu sudah bisa mendengar detak jantung dari calon adek bayi ini."

Kemudian dokter tersebut langsung mendengarkan detak jantung calon adek bayi kepada Yusuf dan Yesya secara langsung.

Senyum haru meliputi perasaan kedua pasangan suami istri itu. Yesya dan Yusuf tidak menyangka kalau Allah telah berbaik hati untuk memberikan mereka keturunan yang perkembangannya sangat baik.

"Alhamdulillah, terimakasih sudah menjaga calon buah hati kami ya Allah." Lirih Yusuf. Yesya juga tidak berhenti melafalkan hamdalah.

"Sayang, terimakasih sudah banyak berkorban demi anak kita." Yusuf mengecup kening Yesya.

"Iya mas, makasih juga udah selalu jagain dan perhatian sama sya." Yusuf mengangguk seraya tersenyum.

Dokter yang memeriksa Yesya pun merasa terharu melihat sepasang suami istri yang benar-benar saling mendukung dan saling melengkapi.

Setelah USG selesai mereka pun pulang. Saat di perjalanan Yusuf menanyakan apakah Yesya sedang menginginkan sesuatu.

"Sayang ku, cinta ku apa kamu lagi pengen sesuatu?" Tanya Yusuf. Tampak Yesya berfikir.

"Mas, sya pengen mie ayam boleh nggak?"

"Ya boleh dong sayang, yuk kita beli sekarang."

"Yeiii, maacii massss, lup yuuu."

"Lup yuuuu tuuuu."

Yusuf segera melakukan mobilnya untuk mencari pedagang mie ayam. Tidak lama setelah itu Yusuf menemukan nya.

"Kita makan di sini aja ya mas?" Yusuf heran karena Yesya biasanya lebih nyaman makan di rumah daripada di tempat itu langsung.

"Nggak usah ya, nanti orang liatin kamu. Mas nggak rela istri mas di liatin sama orang lain."

"Plissssssss, kali ini aja" Yusuf akhirnya mengalah. Tidak mungkin dia sampai hati harus menolak permintaan istri nya itu.

Akhirnya mereka berdua berjalan menuju tempat tersebut lalu memesan dua porsi mie ayam dan juga dua gelas es teh. Kebetulan tempat itu sedang ramai.

Saat sedang makan Yusuf tidak fokus dengan makanannya karena dia sibuk melirik sana sini guna mengantisipasi kalau ada orang yang menatap istrinya.

"Mas, dimakan dong jangan dimainin gitu mie nya. Mas nggak suka?" Ujar Yesya yang melihat makanan Yusuf masih utuh.

"Eh iya sayang mas suka kok." Baru saja beberapa menit akhirnya Yusuf kembali tidak fokus dengan makanannya.

Yesya melihat arah pandangan Yusuf yang ternyata sedang melihat seorang lelaki yang sedang melihatnya. Yusuf menatap sinis kearah laki-laki itu.
Namun laki-laki itu belum sadar kalau Yusuf sedang memperhatikan nya. Tiba-tiba Yusuf menyeletuk.

"Tolong mas mas yang baju hijau di jaga matanya." Merasa tersindir laki-laki dengan kaos hijau itu langsung mengalihkan pandangannya. Yesya tersenyum melihat Yusuf yang begitu posesif.

"Sayang ayo kita pulang, lanjut makan di rumah aja ya, di sini banyak buaya." Akhirnya Yesya menurut.

Di perjalanan pulang Yesya bermanjaan di lengan Yusuf. Tidak tau mengapa Yesya merasa tubuh Yusuf adalah tempat yang paling nyaman baginya.

°°°°°

Masa hukum Aruna dibuat menjadi singkat karena tidak tega akhirnya ayahnya membayar denda dan masa hukuman di potong.

Bukannya menyesal, Aruna masih menyimpan dendam kepada Yesya apalagi saat mendengar bahwa perempuan itu kini sedang hamil. Bahkan Aruna tidak kapok mencari cara untuk memisahkan Yesya dan Yusuf. Lagi-lagi dia mencari orang yang tepat untuk di bayar.

°°°°°°

Singkat cerita setelah shalat Maghrib Yesya melipat pakaian harian milik Yusuf dan miliknya. Tiba-tiba Yusuf mendekat dan ndusel-ndusel kepada istrinya itu. Yesya yang merasa pekerjaan nya terganggu pun berbicara.

"Mas cinta, ada yang perlu sya bantu?" Yusuf menggelengkan kepalanya.

"Jangan lipat pakaian nanti kamu capek, kan mas udah bilang di laundry aja" ujar Yusuf.

"Nggak apa-apa mas, sya nggak capek kok." Jawab Yesya sembari tersenyum manis. Merasa bosan, sifat jahil Yusuf pun mulai.

"Sya sayang, liat ni mas punya kekuatan super." Ujar Yusuf sambil berlari kearah pakaian yang sudah di lipat oleh Yesya, diambilnya pakaian itu lalu dilemparkan nya keatas.

Pakaian yang sudah rapi itu pun akhirnya berhamburan kemana-mana. Dan Yesya pun menjadi kesal.

"Masssssssss." Yusuf berlari keluar kamar namun dia kalah cepat.

Yesya menarik baju Yusuf dengan sekuat tenaga dan Yusuf terjatuh keatas kasur dalam posisi telungkup. Yesya menindih nya dan mencubit pinggang, lengan dan menarik telinga Yusuf.

"Ihhhhhhh, maasss nakal banget sihhhhh, sya udah capek loh."

"Ampun, ampun sayang ku cinta ku surgaku." Akhirnya Yesya berhenti.

"Maaf yaaa, sini mas yang lipat ulang yaa, udah bibirnya jangan begitu nanti mas cium loh." Yesya akhirnya menurut.

"Iya deh sya maafin." Akhirnya mereka berdua melipat pakaian bersama. Saat sedang asyik melipat Yesya bertanya kepada Yusuf.

"Mas sya mau tanya boleh nggak?"

"Boleh dong kamu mau tanya apa?"

"Mas, kita kan sehabis subuh selalu masukin uang kedalam celengan infaq, itu keutamaan dan manfaat nya apa ya mas, soalnya sya masih kurang paham." Tanya perempuan itu.

"Jadi begini sayang pertama mas jelasin dulu, sedekah itu adalah salah satu amal jariyah yang pahalanya tidak akan pernah putus. Salah satu keutamaan nya yaitu untuk menyucikan jiwa seseorang dari sifat kecintaan terhadap duniawi dan juga harta. Sedekah itu boleh kita lakukan kapan saja. Namun seperti pertanyaan kamu kenapa subuh?" Yusuf sempat-sempatnya menoel hidung Yesya.

"Ih mas lanjutin." Yesya tidak sabar.

"Na'am ya zaujati. Nah kalau di waktu subuh kita akan mendapatkan doa dari malaikat agar rezeki kita selalu lancar. Hal ini dijelaskan oleh Rasulullah Saw dalam sebuah hadits.

"Tidak ada satu subuh pun yang dialami hamba-hamba Allah kecuali turun kepada mereka dua malaikat. Salah satu di antara keduanya berdoa, "Ya Allah, berilah ganti bagi orang yang berinfak', sedangkan yang satunya lagi berdoa, "Ya Allah, berilah kerusakan bagi orang yang menahan hartanya." (HR. Bukhari dan Muslim).

Didalam surah Al Baqarah ayat 216 Allah juga berjanji akan melipat gandakan apa yang telah kita infakkan ibarat sebuah benih yang menumbuhkan tujuh tangkai dengan masing-masing seratus biji.

Jadi manfaat sedekah itu agar jiwa dan harta kita tetap suci dan terhindar dari sikap tamak. Kira-kira begitu sayang. Apakah kamu sudah paham?" Tanya Yusuf.

"Alhamdulillah mas sya udah paham, makasih massss." Yesya memeluk tubuh Yusuf dan Yusuf mencium puncak kepalanya.

"Ini hadiah buat kamu." Tiba-tiba Yusuf mengeluarkan sekuntum bunga tulip dan juga coklat.

"Masyaallah ini cantik banget, kapan belinya? makasih masss cinta." Ujar Yesya dengan mata berbinar.

"Ada deh kan suprise. Sama-sama sayangggg."

Ya Hayatirruh (Wahai Belahan Jiwaku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang