cctv Warung Mas Beng

350 16 0
                                    

⚠️ cerita ini direvisi ulang ya guys. Terimakasih sudah baca, jangan lupa vote dan komen. Terimakasih🙏🥰
_________________________________

Malam ini Yusuf tidur di kamar Azhar dan Zainab karena dia masih tidak sanggup untuk tidur di kamarnya. Yusuf pun juga mengingau kan nama Yesya didalam tidurnya.

Pihak kepolisian masih menelusuri kunci dari kecelakaan beruntun kemarin. Pagi ini Husein bersama Valdy, dan Azhar datang ke kantor polisi untuk memberikan sedikit informasi.

"Baiklah pak, coba ceritakan apa yang bapak alami kemarin secara keseluruhan." Husein pun menarik nafasnya dan mulai bercerita.

"Kemarin jalan dalam kondisi ramai pak, saat saya dalam posisi berhenti tiba-tiba ada mobil yang melaju dari arah belakang dan menabrak mobil saya. Karena tabrakan terlalu kuat membuat mobil saya menabrak mobil lainnya, hanya itu yang saya ingat pak." Husein menitihkan air mata mengingat kondisi saat itu, apa lagi teriakan Yesya masih terbayang jelas di telinga nya.

"Apa bapak ingat ciri-ciri mobil itu?"

"Saya hanya ingat, kalau itu adalah sebuah truk."

"Baiklah kesaksian bapak kamu terima, kami akan menelusuri kasus ini sampai kita mengetahui sebab akibatnya." Akhirnya Valdy menghantarkan Azhar dan Husein untuk kembali.

"Nda Yusuf mau ke makam Yesya."

"Makan dulu ya nak" rasanya benar-benar susah untuk membujuk Yusuf.

"Nggak nda, Yusuf nggak lapar."

"Tapi habis pulang dari sana kamu makan ya?" Yusuf mengangguk.

Zainab menawarkan diri untuk menemaninya Yusuf namun dia tidak mau. Zainab pun akhirnya memberikan waktu untuk putranya. Yusuf akhirnya berjalan menuju belakang pesantren tempat di mana Yesya di makam kan.
Setibanya di sana, Yusuf duduk di sebelah makam istrinya itu.

"Assalamualaikum ya habibati, mas kangen sayang." Tidak ada jawaban dan kalimat indah yang biasa Yusuf dengar.

Yusuf menangis sambil memeluk nisan Yesya. Bahkan air matanya sudah menetes di nisan itu. Suara tangisannya memang tidak terdengar, namun hatinya terasa sesak.

°°°°°

"

Mas beng, biasa." Ujar Valdy yang sedang berada di sebuah warung.

"Siappp, mas." Ujar laki-laki itu.

Warung ini adalah tempat dimana Valdy dan Yusuf jajan apabila sedang jam istirahat. Bahkan Valdy dan Yusuf sudah akrab dengan pemilik warung yang bernama beng itu. Bahkan mas beng sudah hafal dengan pesanan Valdy dan Yusuf.

"Tumben sampean sendiri mas, mas Yusuf nya mana?" Tanya mas beng sambil membawakan secangkir kopi dan roti bakar dengan selai coklat. Kemudian laki-laki itu duduk di samping Valdy.

"Yusuf lagi berduka mas, hari ini dia nggak kerja dulu." Mas beng terkejut.

"Maaf kalau boleh tau mas Yusuf kenapa mas?"

"Istri Yusuf kemarin meninggal karena kecelakaan beruntun di sini kemarin" Valdy menceritakan semuanya membuat mata mas beng membulat sempurna.

"Innalilahi wa Inna ilaihi Raji'un, oh iya aku kemarin denger kata nya kasus ini masih di siasat polisi yo mas?"

"Iya, pihak kepolisian belum ada bukti mas." Mas beng tampak berfikir sejenak.

Ya Hayatirruh (Wahai Belahan Jiwaku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang