Sembuh

777 21 1
                                    

⚠️ cerita ini direvisi ulang ya guys. Terimakasih sudah baca, jangan lupa vote dan komen. Terimakasih🙏🥰
____________________________________

"Alhamdulillah kamu sudah bangun sayang." Ucapan Yusuf yang terdengar begitu tulus.

Hati Yesya terasa berdesir ketika mendengar Yusuf memanggil nya dengan sebutan sayang.

"Maafkan saya sya. Terimakasih sudah relan berkorban demi saya" air mata Yusuf terlihat mengalir semakin deras.

Tangan Yesya terulur dan menghapus air mata Yusuf. "Sya kan sudah bilang kalau sya udah maafin Gus. Jangan minta maaf terus, emangnya lebaran?"

Di kondisinya yang baru saja sadar, Yesya masih bisa menghibur Yusuf. Perempuan itu tidak ingin melihat suaminya selalu bersedih.

"Sebentar ya, saya panggil kan dokter dulu." Yesya mengangguk.

Yusuf menggerakkan kursi rodanya kearah pintu ruangan tersebut.
Setelah itu dia memberitahu kan kepada semuanya tentang kondisi Yesya.

"Mas Husein, Ayah, bunda Yesya sudah bangun." Mendengar perkataan Yusuf Husein langsung bersujud syukur.

Seorang dokter pun datang untuk mengecek kondisi Yesya. Alhamdulillah semua telah membaik dan apa bila besok ada perkembangan maka Yesya sudah boleh pulang begitu juga dengan Yusuf.

Karena Yusuf belum makan malam, bunda meminta Yusuf untuk kembali ke kamarnya.

"Nggak nda, Yusuf nggak laper. Yusuf mau di sini aja." Zainab merasa bahwa Yusuf sudah jatuh cinta kepada Yesya.

"Ada yang mulai bucin ni." Ledek Zahra. Yusuf melayangkan tatapan tajam kearah Zahra yang membuat perempuan itu semakin tertawa.

"Gus makan malam dulu ya, nanti kesini lagi." Ujar Yesya kepada Yusuf yang sedang menyembunyikan wajah nya di lipatan tangan nya.

"Nggak mau, saya mau sama kamu" ujar laki-laki itu.

Sampai akhirnya ada seorang dokter yang memberi tahu bahwa Yesya akan di pindahkan ke ruangan rawat biasa. Mau tidak mau Yusuf harus kembali ke kamarnya.

Setelah dipindahkan, Yesya di temani oleh Husein di ruangan itu. Husein menangis terharu melihat adiknya yang perlahan mulai pulih.

"Makasih ya dek sudah berjuang" lirih Husein. Yesya mengangguk seraya tersenyum kearah kakaknya.

"Makasih juga udah jagain sama doain sya selalu ya mas." Husein memeluk tubuh kecil Yesya dan mencium puncak kepala adiknya itu.

"Sama-sama sayang, makan dulu yuk" Husein mulai menyuapi Yesya sesekali Husein bercanda dengan adiknya itu yang membuat Yesya tertawa.

Berbeda dengan Yusuf dan Zahra, yang satu sedang merajuk yang satu jail. "Kali ini beneran deh buka mulut kamu." Ujar Zahra dengan mata yang sudah berair karena menertawakan adiknya.

Yusuf yang sudah benar-benar lapar pun akhirnya menurut, namun lagi-lagi Zahra dengan cepat menghindari sendok itu dari Yusuf.

"Mbak aku laper banget ini" rengek Yusuf. Karena sudah kesal Yusuf mencoba meraih piring tersebut namun gerakannya kalah gesit dari Zahra.

Yusuf kembali membaringkan tubuhnya dan menghadap kearah yang berlawanan dengan Zahra. Ditariknya sebuah selimut dan menutupi seluruh tubuh dan kepalanya.

"Jangan ngambek dong tayanggg kuuuu" Zahra berusaha menarik selimut yang dikenakan Yusuf namun tidak berhasil.

"Cup, ayo makan, nanti kamu sakit lagi loh." Yusuf tidak merespon apapun, dan akhirnya Zainab dan Azhar datang keruangan Yusuf.

Mereka berdua tadi pergi sebentar untuk membeli beberapa kebutuhan selama di rumah sakit dan menitipkan Yusuf kepada Zahra. Saat baru saja masuk, Zainab terkejut melihat piring Yusuf yang masih penuh dengan makanan.

"Astaghfirullah kenapa belum dimakan makan nya nak?"

"Ucup nya nggak mau makan nda" ujar Zahra sambil terkekeh. Zainab pun mendekati Yusuf yang masih menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.

"Yusuf, kenapa badan sama muka kamu di tutup semua begini, makan dulu nak." Zainab membuka selimut Yusuf.

"Kamu kenapa sayang." Zainab kembali bertanya.

"Ndaaa, mbak Zahra jail"

"Nah kan bener firasat bunda, Zahraaa" Zahra menggaruk tengkuknya yang tak gatal dan menyengir kearah bundanya.

"Hehehe maaf nda, soalnya seru" Azhar ikut menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku kedua anaknya.

"Ya Allah Zahra, adek nya lagi sakit masih aja kamu jailin" ujar Azhar pula.

"Hehe maaf yah"

"Tapi sebenarnya memang seru sih jailin anak manja" ujar Azhar yang membuat Yusuf semakin kesal.

"Ndaa, liat ayah sama mbak Zahra."

"Ulululu tayang, udah jangan di dengerin, makan ya sekarang bunda yang suapin." Zainab mulai menyuapi Yusuf sedangkan Azhar mengacak rambut putranya karena gemas.

Pagi ini Yusuf dan Yesya sudah di perbolehkan untuk pulang karena sudah ada perbaikan pada kondisi mereka. Namun untuk Yusuf masih harus melakukan check up dalam beberapa waktu ke depan.

Yesya sudah bisa berjalan dengan normal, namun Yusuf masih diantar menggunakan kursi roda menuju mobilnya.

Setelah beberapa saat mereka semua sampai di ndalem. Husein dan Azhar langsung memapah Yusuf untuk kembali ke kamarnya. Sedangkan Yesya juga di suruh istirahat.

Setelah menghantarkan kedua adiknya, Husein pamit untuk segera pulang. Tidak lama dari itu Zainab dan Azhar datang membawakan makanan untuk anak dan menantu mereka.

Ya Hayatirruh (Wahai Belahan Jiwaku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang