Sahabat Baik

322 10 1
                                    

⚠️ Cerita ini sedang di revisi ulang. Terimakasih untuk yang sudah bacaa, jangan lupa vote dan komen yaa terimakasih 🙏🥰
____________________________________

Pagi ini Yesya sedang menyiapkan pakaian Yusuf untuk bekerja dan laki-laki itu sendiri sekarang tengah mandi. Selesai menyiapkan pakaian untuk suaminya, Yesya turun kebawah untuk membantu Zainab memasak.

Saat di dapur Yesya membantu Zainab untuk memotong beberapa bahan masakan. Saat Yesya sedang fokus Zainab memanggilnya.

"Sayang, boleh tolong bunda untuk goreng ayam yang udah bunda kasih bumbu sama tepung kemarin nak?, biar bunda yang lanjutin potong bawangnya." Tanya Zainab seraya tersenyum.

"Boleh banget nda sini sya goreng ayamnya." Jawab perempuan itu disertai dengan senyuman manis.

"Terimakasih banyak ya anak bunda yang cantik." Ujar Zainab sambil membelai puncak kepala Yesya.

"Ih bunda bisa aja, nggak usah terimakasih nda, ini kan juga kewajiban sya."

"Apa salahnya bunda berterima kasih kepada mu sayang?" Ujar Zainab sambil menoel hidung Yesya yang membuat mereka saling tertawa.

Saat menggoreng ayam, Yesya terpikir kenapa menu ayam hampir setiap hari ada di rumah ini meskipun di masak dengan cara yang berbeda. Hingga akhirnya perempuan itu bertanya kepada ibu mertua nya.

"Nda, kok di rumah ini selalu ada ayam nda, nggak bosan gitu?" Zainab yang mendengar pertanyaan menantunya pun menjawab.

"Kalau ayah, bunda, sama mbak Zahra udah bosan dengan menu itu. Tapi Yusuf nggak pernah mau untuk makan ikan dan maunya cuma ayam, cumi, udang, daging, tahu dan tempe." Yesya pun baru mengetahui hal ini.

"Jadi mas Yusuf nggak pernah makan ikan nda?"

"Hampir nggak pernah, waktu kecil kalau bunda paksa, pasti dia suka lepehin makanannya." Setelah pembicaraan itu Yusuf datang ke meja makan.

Yusuf melihat kearah masakan yang sedang di masak. "Nda cuma masak ikan?" Tanya Yusuf dengan raut wajah sedikit cemberut.

"Hari ini nggak ada ayam dulu ya sayang, sesekali kamu makan ikan." Yesya hanya diam dia tahu kalau Zainab sedang mengerjai suaminya.

"Iya deh." Jawab Yusuf lemas.

Yesya tidak tega melihat suaminya yang seperti itu kemudian dia menyuruh Yusuf untuk melihat apa yang sedang ia goreng.

"Ayammm" ujar Yusuf hingga membuat Zainab dan Yesya tertawa.

Selesai masak mereka sarapan bersama dan setelah sarapan Yusuf pamit kepada Azhar Zainab dan Yesya untuk berangkat kerja. Setelah menyalami kedua orangtuanya, Yusuf mengulurkan tangannya kearah Yesya.

Yesya menerima jabatan tangan itu dan mencium punggung tangan Yusuf tidak lupa Yusuf mengecup kening istrinya dan setelah itu dia pergi ke kantor.

°°°°°

Hari ini Yusuf membawa banyak oleh-oleh untuk Valdy. Hal ini dilakukan olehnya sebagai ucapan terimakasih karena sudah banyak menolong nya.

"Assalamualaikum val." Ucap Yusuf sembari mengetuk pintu ruangan Valdy.

"Wa Alaikum salam masuk." Jawab laki-laki itu. Yusuf pun membuka pintu ruangan Valdy.

"Astaghfirullah haladzim val, kamu kenapa berantakan begini." Yusuf terkejut melihat penampilan Valdy.

Bagaimana dia tidak terkejut, penampilan Valdy terlihat berantakan tidak serapi biasanya. Bagian bawah kedua mata Valdy juga terlihat gelap, wajahnya lelah, bajunya sudah tidak teratur.

Ya Hayatirruh (Wahai Belahan Jiwaku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang