Terjerumus Dalam Maksiat

570 19 2
                                    

⚠️ cerita ini direvisi ulang ya guys. Terimakasih sudah baca, jangan lupa vote dan komen. Terimakasih🙏🥰
____________________________________

"AAAAARRRKKGGGHHH. Kenapa semua orang nggak ada yang ngerti sama perasaan saya." Yusuf berteriak di dalam mobilnya dan melepas segala rasa kesal yang memendam.

Yusuf sudah betul-betul kehilangan arah. Dia sudah merasa tidak sanggup menahan apa yang telah dialami nya. Apalagi menahan rindunya kepada Adiba.

Sebuah ide buruk terbesit di otak laki-laki itu. Dia mulai mengendarai mobil nya menuju ke sebuah club.

Waktu sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Yesya semakin khawatir dengan Yusuf. Akhirnya Yesya memutuskan untuk kembali menghubungi Valdy.

Kak Valdy (sekretaris Gus Yusuf)
_________________________________________

Assalamualaikum kak Valdy. Maaf menganggu waktunya. Saya mau tanya Gus Yusuf sudah pulang apa belum?

Wa Alaikum salam sya. Yusuf udah pulang dari jam sepuluh tadi. Apa dia belum sampai?

Belum kak. Kira-kira Gus Yusuf dimana ya?

Mungkin jalanan macet. Sebentar saya hubungi Yusuf dulu.

Baiklah terimakasih banyak kak. Maaf saya ngerepotin. Assalamualaikum.

Nggak ngerepotin kok. Wa Alaikum salam.

°°°°°°

Sebenarnya Valdy juga ikut khawatir dengan dengan cheatan Yesya. Namun laki-laki itu merangkai kata-kata agar Yesya tidak semakin over thinking dengan keadaan Yusuf.

Valdy mencoba menghubungi Yusuf. Namun sudah lima kali panggilan. Telpon tersebut tidak diangkat oleh sang pemiliknya. Valdy semakin bingung dan khawatir dengan keadaan sahabatnya itu. Valdy pun bingung harus mencari Yusuf kemana.

"Ya Allah tunjukkan lah keberadaan Yusuf" lirih Valdy.

Sedangkan Yusuf sedang di sebuah club. Ini adalah kali pertama Yusuf mencoba minum-minuman haram itu. Awalnya Yusuf takut, namun karena sudah frustasi dia memberanikan diri untuk mencoba minuman haram itu.

Awalnya Yusuf hanya mencoba seteguk. Namun akhirnya dia merasakan sensasi dari minuman itu yang membuat nya lepas dari semua beban pikirannya.

Satu gelas...dua gelas...dan akhirnya gelas ke tiga.

Dalam waktu satu jam Yusuf menghabiskan tiga gelas minuman haram itu dengan kadar yang cukup tinggi sehingga mengakibatkan dia mabuk berat dan meracau tidak jelas.

Seorang petugas club mendatangi Yusuf yang sudah tepar. Petugas itu tidak tau mengapa dirinya merasa kasian melihat Yusuf, apa lagi Yusuf tidak membawa teman untuk datang ke tempat itu.

Petugas tersebut melihat kalau telpon Yusuf sedang berdering. Petugas itu pun memberanikan diri untuk mengangkat telpon Yusuf.

"ASSALAMUALAIKUM SUF, LU DIMANA, ISTRI LU UDAH KHAWATIR SUF." petugas itu bingung harus menjawab apa.

"Emmm, wa-wa Alaikum salam. Ini s-saya petugas club. Pemilik handphone ini sedang mabuk berat mas. Apakah mas temannya?"

"Hah, Yusuf di club. Beri saya alamat nya mas. Saya temannya." Ucap Valdy yang sudah panik.

"Baiklah mas." Petugas tersebut pun menutup telponnya dan langsung mengirimkan alamat club tersebut.

Sedangkan di ndalem Yesya menangis karena terlalu khawatir akan Yusuf. Dia sudah kebingungan tidak tau harus berbuat apa. Valdy memesan ojek online karena nanti mobil milik Yusuf akan di kendarai oleh nya. Setelah sampai di club tersebut Valdy segera mencari keberadaan Yusuf.

Setelah beberapa menit Valdy menemukan Yusuf yang sedang dijaga oleh seorang petugas. Valdy pun mengucapkan terimakasih kepada petugas tersebut.

Valdy berusaha memapah tubuh Yusuf hingga sampai di mobilnya. Setelah itu Valdy langsung menghantarkan Yusuf kembali ke ndalem.

"Ya Allah suf kenapa lu semakin menjadi sih" ujar Valdy sambil menyetir mobilnya.

Sedangkan Yusuf hanya meracau kan Adiba. Saat menyetir mobil, Valdy menangis karena kecewa dengan perilaku Yusuf yang berubah drastis.

Yesya mendengar suara ketukan pintu bersamaan dengan salam yang di ucapkan oleh seorang lelaki. Yesya pun bergegas turun kebawah dan membukakan pintu.

"Astaghfirullah, Gus Yusuf kenapa kak?" Air mata Yesya semakin deras melihat Yusuf yang pulang dalam kondisi yang berantakan.

Valdy pun memapah Yusuf untuk masuk ke dalam. Valdy membaringkan tubuh Yusuf di sofa. Kemudian barulah dijelaskan nya kepada Yesya tentang apa yang terjadi.

"Yusuf minum-minuman haram sya. Tadi dia nggak langsung pulang."

"Ya Allah" lirih Yesya sambil merapihkan rambut suaminya. Terasa bau alkohol yang menyeruak dari Yusuf.

"Saya nggak cinta sama Kamu sya. Saya cuma menginginkan Diba." Kalimat itu terus berulang dari mulut Yusuf.

Valdy pun bergegas ke dapur untuk mencari air minum untuk menghilang kan efek alkohol itu. Valdy pun memberikan air tersebut ke Yesya.

Valdy merubah posisi Yusuf menjadi duduk kemudian Yesya memberikan Yusuf minum. Namun usaha mereka gagal, efek alkohol tersebut terlalu besar. Sampai akhirnya Valdy menghantarkan Yusuf ke kamarnya kemudian laki-laki itu pamit untuk pulang.

"Sya, saya pamit dulu ya. kayaknya dengan tidur efek alkohol itu akan hilang." Valdy ingin cepat pulang karena takut keberadaan nya akan menjadi fitnah.

"Terimakasih banyak kak" ucap Yesya dan Valdy pun mengangguk.

Valdy pun segera meninggalkan pesantren. Saat Valdy sudah pergi Yesya kembali ke kamar untuk melihat kondisi Yusuf.

Ternyata Yusuf sudah tertidur pulas. Yesya pun duduk di sebuah karpet, disana perempuan itu menyandarkan tubuhnya di sebuah meja dengan posisi duduk.

"Ya Allah, apakah niat baik sya kepada Gus Yusuf salah?" Lirih Yesya.

Ya Hayatirruh (Wahai Belahan Jiwaku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang