Kepiting Saus Lada Hitam

259 9 0
                                    

⚠️ Cerita ini sedang di revisi ulang. Terimakasih untuk yang sudah bacaa, jangan lupa vote dan komen yaa terimakasih 🙏🥰
____________________________________

Tepat pukul setengah sembilan pagi semua barang sudah berada di mobil. Dan sekarang Yusuf dan Yesya sedang berpamitan kepada Azhar, Zainab, Zahra dan Farhan.

Azhar dan Zainab juga sempat menangis karena harus melepaskan anak manja mereka yang selalu membuat rumah semakin berwarna. Namun disana Yusuf berjanji akan sering berkunjung ke ndalem. Setelah selesai berpamitan Yusuf mulai mengendarai mobilnya menuju rumah yang telah di beli nya kemarin.

"Masih jauh ya mas?" Tanya Yesya yang sedang menyender di bahu Yusuf.

"Nggak kok sebentar lagi sampai. Tunggu ya sayang."

"Iya mas cinta."

Tidak lama setelah itu mereka telah sampai di sebuah komplek perumahan elit yang sangat terkenal di sana. Terlihat juga sebuah rumah mewah yang begitu indah di sana.

"Sudah sampai, silahkan turun tuan putriiii."

"Ini rumah kita mas?" Tanya Yesya sambil melihat rumah itu.

"Iya dong sayang, nggak mungkin ini rumah orang lain."

"Tapi mas, ini besar banget."

"Nggak apa-apa sayang buat tempat tinggal kita sama anak-anak nanti." Ujar Yusuf.

Kemudian mereka memasuki rumah yang tampak begitu indah dan juga mewah. Yesya sampai terpukau melihat isi dalam rumah itu.

"Terimakasih ya mas udah selalu bikin sya bahagia."

"Mas juga bahagia dengan kehadiran mu sayang." Yusuf mengecup dahi Yesya dengan lembut kemudian Yusuf mengajak Yesya untuk ke kamar utama.

Sesampainya di kamar tersebut Yesya kembali terpukau melihat meja rias yang sudah terisi dengan skincare yang biasa ia kenakan. Kemudian Yusuf menyuruh Yesya untuk menutup matanya.

"Ada satu suprise lagi. Sekarang tutup dulu matanya." Yesya menurut lalu memejamkan matanya.

Yusuf mengeluarkan sebuah kotak yang berisi sebuah kalung yang terlihat sangat cantik.

"Sekarang buka mata kamu." Yesya membuka matanya dan terlihat sebuah kalung yang merupakan hadiah dari Yusuf.

"Masyaallah indah banget mas. Tapi ini terlalu banyak mas."

"Tidak sayang, ini semua adalah rasa terimakasih mas karena kamu sudah tulus sama mas."

"Tapi mas nggak lupa kan untuk kasih bunda sama ayah juga?" Yusuf terkekeh.

"Nah itu dia, mas bingung mau kasih mereka apa. Kayaknya sih duit aja, mas izin transfer ke bunda sama ayah ya?" Yesya mengernyitkan dahinya.

"Itu semua kan duitnya mas kenapa harus izin dulu?"

"Nggak apa-apa sayang, biar kita saling terbuka dan saling nyaman." Yusuf tidak mau diantara dia dengan Yesya ada rahasia.

"Ya nggak apa-apa mas, sya selalu izinin mas buat apa aja asal itu baik." Saat itu juga Yusuf mengirimkan uang ke rekening ayah dan bundanya.

"Oh iya mas mau transfer ke mas Husein juga deh."

"Kenapa?" Tanya Yesya kembali.

"Mas Husein itu udah baik banget sama mas, dia juga udah ngasih kesempatan kedua untuk bisa memperbaiki hubungan sama kamu waktu itu." Yesya pun tidak mungkin melarang Yusuf.

Dan saat itu juga Yusuf mengirimkan uang ke rekening Husein dengan jumlah yang sama dengan ayah dan bundanya.

Ayahhhhh
____________________________

Ya Hayatirruh (Wahai Belahan Jiwaku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang