⚠️ cerita ini direvisi ulang ya guys. Terimakasih sudah baca, jangan lupa vote dan komen. Terimakasih🙏🥰
_______________________________________Sepulangnya dari rumah mereka tadi, Yusuf merasakan tubuhnya tidak enak. Kepalanya pusing, tubuhnya terasa lelah dan rasa rindunya kepada Yesya tak kunjung terobati.
Zainab melihat Yusuf yang sedang menyendiri di halaman belakang rumah. Tatapan kosong dan air matanya terus mengalir. Zainab akhirnya datang menghampiri Yusuf.
"Sayang, jangan nangis terus ya nak, bunda nggak tega liat kamu seperti ini." Yusuf memeluk tubuh Zainab.
"Maaf nda, tapi Yusuf merasa hampir semua jiwa Yusuf ikut hilang nda."
"Nak, banyak yang sayang sama kamu. Bunda mohon jangan merusak dirimu sendiri dengan kesedihan yang terus berlarut. Ingat sayang, kamu masih punya Allah." Yusuf mengangguk.
"Iya nda." Jawabnya singkat.
"Ya Allah nak, badan kamu anget. Ayuk masuk bunda obatin dulu." Yusuf menurut.
°°°°°°
"Bagusss, saya bangga sama hasil kerja kalian. Ini bonus untuk kalian, dan sekarang saya tinggal mengambil hati Yusuf." Ujar Aruna sambil tersenyum sinis.Sangking senangnya Aruna, perempuan itu sekarang memanggil kembali orang-orang suruhannya hanya untuk memberikan bonus.
"Makasih boss" ujar empat orang laki-laki dan satu perempuan itu.
Saat mereka sedang bersenang-senang akan kematian Yesya. Lima orang polisi datang menggerebek markas mereka.
"ANGKAT TANGAN, KALIAN SEMUA KAMI TANGKAP." Tidak ada yang bisa kabur bahkan berkutik dari polisi-polisi itu.
Setelah Aruna dan semua suruhannya tertangkap mereka di interogasi dan mereka terbukti bersalah. Valdy di hubungi oleh pihak kepolisian dan polisi memberitahu semua tersangka dalam kasus ini.
Valdy tidak menyangka ketika mendengar bahwa Aruna lah yang lagi-lagi menjadi dalang dalam menghancurkan rumah tangga Yusuf dan Yesya.
Valdy segera ke ndalem untuk memberitahukan kabar ini, semua orang di ndalem terkejut apalagi Husein dan Yusuf. Mereka pergi ke kantor polisi untuk menemui Aruna.
"APA KESALAHAN ISTRI SAYA YANG MEMBUAT KAU TEGA MELAKUKAN HAL SEKEJI INI?" Bentak Yusuf.
Aruna hanya diam dan menangis. Dia tidak menyangka kalau dirinya kembali menjadi tersangka. Azhar Zainab dan yang lainnya berusaha menenangkan Yusuf.
"JAWAB!!!" Yusuf kembali membentak Aruna dan lagi-lagi Aruna hanya diam. Zainab mengusap-usap punggung Yusuf dan memintanya untuk bertenang.
"Istighfar nak." Yusuf menitihkan air mata karena kembali teringat dengan Yesya.
Akhirnya Azhar dan Zainab membawa Yusuf untuk duduk sebentar supaya amarah nya tidak semakin menjadi. Sedangkan Aruna di bawa masuk ke sel penjara.
Setelah beberapa saat kedua orang tua Aruna telah tiba di kantor polisi. Nadin dan Halim benar-benar kecewa dengan perbuatan anaknya itu.
"Kamu kenapa nak, kenapa kamu tega berbuat hal keji seperti ini. Papa sama mama benar-benar kecewa sama kamu. Kami tidak akan peduli lagi dengan kamu, silahkan jalani masa hukuman ini." Aruna memohon-mohon kepada ayah dan ibunya agar kembali di bebaskan.
"Pa, ma aku mohon maafin aku. Tolong bebasin aku. Aku nggak mau tidur disini pa, ma." Kedua orangtuanya tidak menggubris, Nadin dan Halim memanggil polisi dan menyuruh nya untuk membawa Aruna kembali ke penjara.
Perempuan itu hanya bisa menangis dan menyesal. Kedua orang tua Aruna mendatangi Yusuf yang sedang menangis di pelukan bunda nya.
"Maaf pak buk, kami orangtuanya Aruna. Kami minta maaf, kami tidak menyangka anak kami berani berbuat hal sekeji ini. Padahal almarhum ah istri Yusuf adalah sahabat nya sendiri." Ujar halim.
"Iya pak, kami juga tidak bisa berbuat apa-apa ini semua mungkin takdir Allah untuk putri kami Yesya." Kemudian pandangan Nadin dan Halim terarah kepada Yusuf yang masih menangis di pelukan Zainab.
"Nak, om sama tante minta maaf ya, sebagai permintaan maaf dari om kamu boleh minta apa saja nak." Halim mengusap punggung Yusuf.
"S-saya nggak mau apa-apa, saya hanya ingin istri saya kembali." Hati Halim dan Nadin ikut terasa sedih mendengar perkataan Yusuf.
"Sayang, jangan berbicara seperti itu, lapangkan hati mu nak." Zainab mengusap dada Yusuf.
Yusuf akhirnya meminta agar dirinya dapat segera pulang. Sesampainya di ndalem Yusuf mengeluh kepalanya pusing, Zainab mengecek suhu tubuh Yusuf dan ternyata sudah diangka 38 derajat Celcius.
°°°°°°
"Massss, ayo bangunnnnn sya udah capek loh dari tadi bangunin mas." Yusuf merasa pipinya seperti di cubit-cubit kecil oleh sesuatu.
Merasa tidurnya terganggu, Yusuf mulai membuka matanya. Yusuf terkejut melihat siapa yang ia lihat.
"Sayang, ini kamu." Yusuf menangkup wajah Yesya dan menatapnya dengan begitu dalam dan tidak percaya.
"Ya iyalah, ini Yesya Hanin Azalea mas, istrinya mas Yusuf zuhaydi Al- Abrar. Mas kenapa natap sya begitu banget." Yesya mencubit gemas hidung Yusuf.
Yusuf segera memeluk tubuh Yesya dan menangis."Sayang mas kangen sama kamu, kenapa kamu tinggalin mas sendiri" Yesya mengusap punggung Yusuf.
"Mas, habis mimpi ya? Sya nggak kemana-mana kok. Sya disini terus sama mas." Sejujurnya Yusuf bingung dengan semua perkataan Yesya. Namun rasa rindunya mengalahkan pertanyaan-pertanyaan itu.
"Kita main ke taman sana yuk mas." Yusuf melihat kearah sebuah taman yang di tunjuk oleh istrinya itu. Yusuf yang masih bingung hanya diam.
"Ayo masssss." Yesya menggelitiki perut Yusuf lalu perempuan itu lari. Yusuf pun mencoba untuk percaya akan semua ini.
Yusuf mengejar Yesya, Yesya benar-benar terlihat bahagia sambil berlari-lari menunggu Yusuf mengejarnya. Yusuf sedikit lagi meraih tangan Yesya namun perempuan itu dengan cepat menghindar.
"Wleeee, nggak dapat." Ejek Yesya yang membuat Yusuf tertawa. Setelah beberapa menit akhirnya Yusuf menangkap Yesya. Karena sudah cepek mereka duduk di hamparan rumput hijau itu.
"Mas, sya sayangggggg banget sama mas, mas jangan sedih terus, liat ni matanya udah sembab. Nanti gantengnya hilang loh." Yusuf tersenyum mendengar perkataan Yesya.
"Mas juga sayanggggggg banget sama kamu jangan tinggalin mas lagi ya." Yesya memeluk tubuh dan mencium pipi Yusuf. Yusuf mengambil setangkai bunga yang ada di sana lalu diberikan nya kepada Yesya.
"Lihat, bunga ini cantik namun dia tidak dapat mengalahkan kecantikan mu." Yesya mencubit pipi Yusuf.
"Ihhhhhhh, gombal muluuuu. Ayo kita main kejar-kejaran lagi" Yusuf menurut. Mereka berdua tertawa lepas di taman indah itu." Namun semakin lama Yesya semakin jauh.
"Masssss, sya tunggu di sana yaaa, ana uhibbuka Fillah."
"Sayang jangan jauh-jauh, tungguin mas." Yesya tidak mendengarkan perempuan itu melambaikan tangannya kearah Yusuf.
Yusuf tidak dapat mengejar istrinya itu, Yusuf terjatuh lalu dia melihat kearah Yesya dan ternyata perempuan itu sudah sangat jauh.
"SYAAAAAAAAA." teriak Yusuf.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ya Hayatirruh (Wahai Belahan Jiwaku)
Romanceبِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ Bagaimana perasaan kalian ketika di jodohkan dengan seseorang yang sama sekali tidak kalian cintai? Tentu sulit bukan? Itulah yang dialami oleh Yesya dan Yusuf. Hanya Yesya yang mau berusaha mencintai Yusuf unt...