Otewe Rumah Baru

302 7 1
                                    

⚠️ Cerita ini sedang di revisi ulang. Terimakasih untuk yang sudah bacaa, jangan lupa vote dan komen yaa terimakasih 🙏🥰
____________________________________

Setelah shalat Maghrib Yusuf sedang berbaring di pangkuan Yesya. Sesekali Yusuf mencubit gemas hidung Yesya. Setelah puas bermanjaan Yusuf pun menyampaikan suatu hal.

"Sayang, kita packing yuk" Yesya bingung kepada Yusuf yang tiba-tiba mengajaknya untuk packing.

"Emangnya kita mau kemana mas?" Yusuf gemas dengan muka polos Yesya yang terlihat kebingungan.

"Besok kita pindah, rumahnya nggak jauh dari sini kok."

"Mas udah beli rumah?" Yesya kembali bertanya karena setau nya Yusuf belum membeli rumah.

"Udah, baru tadi siang." Yesya kembali terpukau sembari mengatakan.

"Wah, sultan emang beda ya, beli rumah kayak beli permen." Yusuf terkekeh melihat ekspresi Yesya saat mengatakan hal itu.

"Alhamdulillah itu semua rezeki dari Allah yang di berikan nya untuk kita. Makanya kita harus selalu bersyukur." Yesya mengangguk paham seraya tersenyum manis.

"Sun dulu dong" Yusuf menunjuk kearah pipinya.

"Kalau sya nggak mau gimana?" Ledek perempuan itu.

"Pliisssss, sayang ku cinta ku ya zaujati ya Humaira ya hayatirruh." Yesya luluh dengan bujukan Yusuf dan akhirnya Yesya mengecup pipi Yusuf.

Setelah packing mereka turun untuk menemui Zainab dan Azhar. Setelah sampai di lantai bawah ndalem, terlihat Azhar dan Zainab sedang bersenda gurau di ruang tengah.

"Yahhhh, ndaaaa." Panggil Yusuf sudah seperti anak kecil.

"Iya nak, sini." Panggil Zainab dengan lembut.

Mereka berdua langsung menghampiri Azhar dan Zainab lalu duduk di karpet bawah.

"Kenapa duduk di bawah sayang?" Tanya Zainab.

"Pengen nya di sini aja." Jawab Yusuf.

"Iya bun, lesehan lebih enak." Ujar Yesya. Zainab pun mengusap puncak kepala Yesya dengan lembut.

"Kok Yesya aja, Yusuf nggak gitu?"

"Yusuf Yusuf cemburuan banget sih nak. Persis banget sama ayah kamu." Azhar seketika terkejut mendengar aib nya di bongkar.

"Ih bunda mah jangan gitu." Semua orang tertawa mendengar penuturan Azhar.

Sekarang Yesya tau bahwa sikap cemburu dan manja Yusuf kepadanya mirip seperti yang selalu Azhar lakukan kepada Zainab.

"Nda, yah besok Yusuf sama Yesya mau pindah boleh nggak?"

"Pindah kemana nak, emangnya kamu udah punya rumah?" Tanya Azhar.

"Udah yah, baru tadi siang beli. Nggak jauh kok dari sini." Ujar Yusuf.

"Kok tiba-tiba nak?"

"Yusuf nggak mau di titipin bocil lagi, mainan Yusuf juga di rusakin, istri Yusuf juga di rebut sama dia." Azhar dan Zainab tertawa mendengar alasan Yusuf.

"Tapi kamu yakin mau pindah besok." Yusuf mengangguk.

"Yaudah ayah sama bunda izinin, tapi jangan nangis kalau nggak ada bunda ya, nanti Yesya nya repot ngurusin bayi sebesar kamu."  Ledek Azhar.

"Bunda liat ayah." Kadu Yusuf kepada sang bunda yang membuat Azhar dan Yesya tertawa puas. Setelah mendapat izin mereka berdua kembali ke kamar. Disana Yusuf kembali bermanja dengan sang istri.

Ya Hayatirruh (Wahai Belahan Jiwaku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang