Bertemu Aruna Kembali

278 9 0
                                    

⚠️ Cerita ini sedang di revisi ulang. Terimakasih untuk yang sudah bacaa, jangan lupa vote dan komen yaa terimakasih 🙏🥰
____________________________________

Setelah makanan itu matang, mereka
berdua makan bersama. Hari ini Yusuf kembali manja dia ingin makan sepiring berdua dengan Yesya dan sesekali meminta Yesya untuk menyuapinya.

Selesai makan masuklah pesan Aruna yang memberi tahu bahwa dia telah sampai di Bogor.

Aruna my BESTie
________________________


Assalamualaikum sya, aku udah di Bogor nih aku mau ketemu sama kamu boleh nggak?

Waalaikumsalam. Ya boleh dong aku juga udah kangen banget sama kamu. Kamu datang ke alamat ini ya, aku sekarang udah pindah ke rumah lain.

Oh oke deh aku otewe ya tungguin.

Sipppp. Aku tungguin

Aruna pun langsung berangkat menuju rumah Yesya. Perempuan itu benar-benar tidak sabar untuk bertemu sahabatnya yang telah hampir sebulan lebih tidak bertemu.

Setelah beberapa menit menempuh perjalanan, Aruna kini telah sampai di depan gerbang rumah Yesya. Di sana seorang satpam langsung membukakan gerbang dan mempersilahkan Aruna untuk masuk.

Yesya pun segera membukakan pintu dan menyambut Aruna. Aruna langsung menghamburkan sebuah pelukan kearah Yesya. Yesya pun mempersilahkan Aruna untuk masuk.
D

i sana mereka saling melepaskan rindu. Yesya juga sudah menyediakan beberapa minuman dan cemilan untuk sahabatnya itu. Sedangkan Yusuf berada di kamarnya untuk memantau tugas kantor hari ini.

"Alhamdulillah ya sekarang Gus es batu kamu udah cair aku ikut senang dengarnya."

"Iya na, Alhamdulillah aku bersyukur banget sama Allah." Saat mereka sedang asyik mengobrol, Aruna salah fokus melihat Yusuf yang sedang mengambil beberapa camilan dari dalam kulkas.

"Mas sini bentar ada Aruna nih." Yusuf pun memenuhi panggilan istrinya itu.

"Iya sayang ada apa?" Aruna ikut salah tingkah ketika mendengar Yusuf memanggil Yesya dengan sangat lembut. Apa lagi tampilan Yusuf yang selalu rapi meskipun di rumah.

"Ini mas ada Aruna." Yusuf tersenyum tipis kearah perempuan itu lalu menyatukan kedua telapak tangan nya di depan dada.

Lalu laki-laki itu kembali menundukkan pandangan nya. "Sayang mas mau ke kamar dulu ya mau mantau kerjaan."

"Iya mas." Jawab Yesya setelah itu Yusuf melenggang pergi.

"Ih kok dia ganteng banget sih, walaupun dingin tapi aku kok jadi salah tingkah ya." Batin Aruna yang terpesona dengan Yusuf.

Aruna masih saja memperhatikan Yusuf yang mulai menjauh Yesya pun menatap Aruna dengan heran. Yesya pun melambaikan tangannya di depan Aruna.

"Na?"

"Eh i-ya sya?"

"Kenapa ngelamun?" Aruna panik dengan pertanyaan Yesya.

"Nggak apa-apa kok?" Yesya percaya-percaya saja dengan alasan perempuan itu karena Yesya sudah menganggap Aruna itu saudara nya sendiri.

Ya Hayatirruh (Wahai Belahan Jiwaku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang