“Kakak ipar, aku benar-benar bersyukur karena kau menghentikan kakakku dari membunuh semua koki hari itu, kalau tidak, Luella pasti akan marah besar.”
Ruby menoleh, menatap Louis yang bahkan tampak lebih lelah darinya. Tiga hari ini, Louis terus menggunakan divine powernya untuk mencoba memnjaga tubuh Luella gara tubuhnya tidak berhenti bernapas, Ruby kagum karena Louis belum pingsan setelah semua itu.
“Louis, kau istirahatlah,” titah Ruby.
Louis tersenyum. “Aku baru akan melakukan itu, sampai jumpa besok, kakak ipar,” ucap Louis sebelum masuk ke kamarnya.
Lionel kembali ke istana, sementara Emanuel sudah pergi ke kamar tamu, di mana ia tinggal sementara ini. Lancelot dan Miles pergi ke ruangan Miles untuk membicarakan pekerjaan yang belum mereka selesaikan selama tiga hari ini, Ruby sendiri tidak bisa ikut bekerja karena Miles dan Lancelot memaksanya untuk beristirahat.
“Tuan besar, kali ini Anda harus benar-benar menyelesaikan semua ini!” Deon berseru kesal, tiga hari ini, dia harus mengerjakan semuanya sendiri, membuat staminanya terkuras habis.
“Deon, bagaimana persiapan untuk coming of age party untuk Lancelot?” tanya Miles, mengabaikan keluhan Deon.
Tahun ini, Lancelot berusia tujuh belas tahun, di usia ini, setiap bangsawan akan mengadakan pesta kedewasaan, pesta ini menandakan bahwa bangsawan itu akan mulai terjun ke dunia politik, dan untuk para penerus, pesta ini menandai awal dari perjalanan mereka sebagai penerus gelar. Meski begitu, Lancelot sudah mulai membantu semua pekerjaan ayahnya sejak dua tahun yang lalu, Lancelot bahkan sudah pernah pergi untuk membasmi monster bersama Louis dan Miles satu tahun yang lalu, jadi bagi Lancelot, pesta ini hanyalah formalitas, sekaligus untuk menunjukkan pada para bangsawan kekuatan keluarga Webster.
Deon menghela napas kesal. “Saya sudah memesan semua dekorasinya, mereka akan mulai menghias aula besok, lalu undangannya juga sudah di sebar, semuanya akan selesai tepat waktu.”
“Kau mengundang kaisar?” tanya Lancelot.
“Tentu saja, Anda adalah Lancelot Webster, mengundang kaisar itu sudah kewajiban di setiap pesta yang diadakan keluarga Webster.” Jawab Deon.
“Baguslah kalau begitu, buat semuanya sesempurna mungkin, aku tidak mau ada kesalahan sekecil apa pun!” ucap Miles.
Deon membungkuk. “Baik, Tuan besar.”
“Oh, Lance, setelah pesta ini, kau akan pindah ke mansion selatan.”
Lancelot menatap sang ayah bingung. “Mansion selatan? Maksudnya tempat terbengkalai itu?”
“Ayah sudah merenovasi itu, ayah juga sudah menyebar selebaran perekrutan pekerja, Ayah juga sudah mencari butler, kau bisa memilihnya sendiri nanti.”
“Ayah ... kalau aku di sana, aku akan jauh dari Luella,” ucap Lancelot kesal.
Miles tertawa. “Jangan khawatir, Papa sengaja membangun taman di sana agar Luella bisa sering main ke sana.”
KAMU SEDANG MEMBACA
The Saintess' Twisted Ending
FantasySebagai seorang saintess, Luella De Webster memiliki kewajiban yang tertumpu kepada dua pundaknya. Namun, apa jadinya kalau saintess yang seharusnya menjadi boneka kuil justru memilih untuk menyembunyikan identitasnya?