“Lionel, ayo bertunangan denganku!”
Lionel terbatuk keras, ajakan Luella yang tiba-tiba ini membuat ia terkejut setengah mati. “Apa katamu?”
Saat ini Lionel sedang berkunjung untuk membicarakan sedikit tentang para pemberontak, mereka berdua berbincang di kamar Luella, jadi tentu saja, Lionel tidak tahu akan lamaran yang tiba-tiba ini.
Luella cemberut. “Oke, aku tahu kau tidak suka ide ini, tapi tenang saja, ini hanya hubungan kontrak, aku mengajakmu untuk bertungan kontrak.”
Lionel terdiam, ia kehabisan kata-kata, untuk sesaat meskipun terkejut, tapi ia senang dengan lamaran Luella itu, tapi penjelasan Luella ini membuat ia seakan kembali di tarik ke dunia nyata.
Luella bedehem pelan, ia menjelaskan rencananya untuk mengumumkan statusnya sebagai Saintess, ia juga menjelaskan semua yang tujuannya untuk bertunangan kontrak dengan Lionel, Luella beberapa kali menegaskan bahwa ia tidak mencintai Lionel, tapi dia juga menjelaskan bahwa dalam hubungan kontrak, dia adalah orang yang melamar Lionel, mengatakan bahwa dirinya mencintai Lionel.
“Dengar ini, aku tidak akan melarangmu untuk jatuh cinta pada siapa pun itu, tapi tolong bicarakan denganku dulu sebelum kau memutuskan untuk benar-benar menjalin hubungan dengan orang itu, dan aku juga pasti akan mengatakannya padamu kalau aku menemukan orang yang menarik hatiku, aku tidak jatuh cinta padamu, jadi kau tidak perlu khawatir aku akan membuatmu kesulitan untuk bertemu dengan orang yang kau sukai,” Luella sekali lagi menegaskan perasaannya.
Lionel tersenyum. Luella, kau benar-benar membuatku terpojok sekarang, aku tidak mungkin menolak tawaran emas ini, tapi kalau ini hanya kontrak, mau sampai kapan? Lionel memejamkan matanya. Tapi ini juga bisa menjadi kesempatan emas untuk membuat Luella jatuh cinta padaku, aku menggodanya dan membuatnya jatuh cinta padaku, lalu kita bisa membatalkan kontrak ini nantinya. Lionel tertawa hambar. Wah ... aku benar-benar merasa diriku ini menyedihkan.
“Lionel?” Luella memanggil Lionel dengan suara keras.
Lionel tersadar. “Baiklah, ayo lakukan itu,” ucap Lionel cepat.
Luella mengedipkan matanya beberapa kali. “Sudah? Kau akan menerimanya begitu saja? Kau tidak mau menanyakan kontraknya? Atau menanyakan apa yang kau dapatkan dari kontrak ini atau semacamnya?”
Lionel mengangguk. “Apa pun itu, kau tidak mungkin merugikanku kan?”
Luella menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. “Ini terlalu mudah, aku pikir kau akan menolaknya dengan keras.”
Lionel tersenyum. “Aku senang kalau aku bisa membantumu.”
Luella menghela napas pelan. “Kau tidak boleh membantuku tanpa meminta imbalan, terlebih saat ini aku sedang memanfaatkanmu, kau tidak kesal?”
“Aku justru senang kalau kau mau memanfaatkanku.”
Luella menyandarkan tubuhnya. “Kau ini benar-benar.”
Lionel bersedekap dada. “Tidak ada salahnya membantu teman yang sedang butuh bantuan kan? Lagian ini juga pasti menguntungkan untuk kita berdua, makanya aku menerimanya dengan mudah.”
Luella menghela napas pelan. “Baiklah kalau begitu, Papa akan menjelaskan lebih rincinya nanti, aku juga harus menjelaskan situasi ini pada Emanuel agar dia tidak berpikir yang aneh-aneh.”
Lionel mengerutkan keningnya. “Kenapa Emanuel harus tahu?”
“Bagaimanapun juga, Emanuel adalah sepupuku, dia adalah anak angkat dari pamanku, aku tidak mau dia merasa di kucilkan karena aku tidak memberitahunya tentang rencanaku ini,” ucap Luella. “Selain itu, dia juga harus belajar untuk berhenti memeluk dan menggandengku di tempat umum, aku tidak mau dicap aneh-aneh nanti, karena walaupun aku menganggapnya sepupu, orang-orang di luar akan tahu dia sebagai Viscount Rondel, jadi kami tetap harus berhati-hati,” lanjutnya.
Lionel tersenyum. Walaupun aku tidak suka idenya untuk memberitahu Emanuel soal ini, tapi kalau itu bisa membuat bocah itu berhenti memeluk dan menggandeng Luella, aku rasa ini tidak terlalu buruk.
Luella bangkit. “Kau pergilah temui ayahku, dia pasti sudah menunggumu di ruang kerjanya, aku akan melanjutkan pekerjaanku, jadi, sampai jumpa lagi.”
*
Lionel baru saja keluar dari ruangan Miles, saat masuk tadi, ia benar-benar tidak tahu apa yang ia harapkan, yang jelas ia tahu ia tidak mengharapkan sambutan hangat dari Ruby yang benar-benar membuatnya terkejut. Sepanjang percakapan mereka, Lionel tahu bahwa meskipun Miles dan Lancelot berkali-kali mengancamnya dengan berbagai ancaman, ia tahu bahwa kedua orang itu mempercayainya sepenuhnya, begitu juga Ruby yang tampak sangat tenang saat menjelaskan apa yang Luella inginkan, Lionel tahu dari cara mereka bicara bahwa mereka sepenuhnya mempercayakan Luella kepadanya.
Lionel menghentikan langkahnya, ia menyandarkan tubuhnya di tembok, ia menutup matanya sejenak. Aku tidak menyangka mereka bahkan tahu kalau aku menyukai Luella, bagaimana bisa Luella tidak menyadarinya saat kakaknya yang tumpul itu bahkan menyadarinya? Batin Lionel frustrasi.
Lionel menutupi wajahnya yang kini terasa panas, hal pertama yang Miles katakan saat ia masuk ke ruangannya tadi adalah pemberitahuan bahwa Miles tahu tentang perasaannya pada Luella, dan hal itu tentu membuat Lionel benar-benar terkjutm, karena di matanya, Miles dan Lancelot adalah orang yang bahkan lebih tidak pekaan dari pada Luella.
Lionel menghela napas pelan. “Hah ... Luella, kau benar-benar membuat aku tidak bisa berpikir dengan jernih.”
Lionel menepuk pipinya beberapa kali, ia kembali melanjutkan perjalanannya menuju ke ruangan Luella, sayangnya, saat dia sampai di ruangan Luella, ia hanya menemukan Elaine yang sedang duduk sendirian dengan penampilan menyeramkannya yang selalu berhasil mengagetkan Lionel setiap kali mereka bertemu.
“Nona pergi berkuda bersama Francessa dan Dean,” ucap Elaine sebelum Lionel sempat bertanya.
Lionel tersenyum canggung, ia kemudian berjalan keluar, berniat untuk kembali menutup pintu ruangan Luella, namun, ucapan Elaine selanjutnya berhasil menghentikan pergerakannya.
“Saya dengar Anda akan bertunangan dengan nona, apa itu benar? Ah, tidak, itu pasti benar, biar saya berikan satu peringatan ini, kalau Anda sampai membuat nona kami menangis, saya akan membuat Anda sebagai kelinci percobaan bagi eksperimen gila Tera nantinya!”
Lionel mendadak merinding mengingat tawa mengerikan Tera saat penyihir aneh itu melakukan eksperimennya. “Tenang saja, aku lebih memilih mati dari pada melihat Luella menangis.”
Elaine mengangguk puas. “Yah, setidaknya bahkan saya pun tahu kalau Anda menyukai nona sebanyak itu.”
Lionel tertawa hambar. “Anda saja nona mu itu tidak setumpul ini.”
Elaine menatap Lionel iba. “Yah, walaupun agak lama, bukankah Anda senang akhirnya nona menerima Anda?”
Lionel menutup pintu ruangan Luella dengan keras, kesal karena bahkan penyihir maniak bekerja itu mengasihaninya atas nasib cintanya ini, meski ia sedikit tidak mengerti dengan ucapan Elaine, ia jelas tahu Elaine sedang mengejeknya. Lionel langsung menuju ke kandang kuda, untuk menunggu Luella kembali, saat sampai di kandang kuda, Lionel jadi ingin ikut berkuda sejenak, jadi ia meminjam kuda di sana dan memulai perjalanannya. Ia diberitahu oleh penjaga kandang, bahwa Luella dan Dean pergi ke utara, jadi Lionel ikut pergi ke arah yang sama, berharap ia akan berpapasan dengan calon tunangannya itu.
Benar saja, setelah berkuda selama beberapa menit, ia akhirnya berpapasan dengan Luella yang sedang mengobrol cukup serius dengan Dean. Lionel tertegun, sinar matahari yang sudah berwarna keemasan menerpa wajah Luella, membuat rambut silvernya terlihat bercahaya, matanya memantulkan cahaya matahari dengan sempurna, dan sosoknya yang duduk di atas kuda dengan rambut yang berterbangan di terpa angin membuat Lionel nyaris lupa cara untuk bernapas. Lionel yakin seratus persen bahwa setelah debutantenya ini, Luella pasti akan menjadi sangat popular di pergaulan kelas atas, bukan hanya karena statusnya sebagai saintess dan putri grand duke, tapi juga karena parasnya yang sangat indah, Luella juga sangat bertalenta, ia bisa melakukan apa pun, ia bisa bertarung, ia bisa melukis, ia bisa berbisnis, ia bisa segalanya, Luella terlalu berharga untuk tetap tersembunyi dari dunia.
Lionel menggeleng pelan, ia melambaikan tangannya sembari memanggil nama Luella, dan Luella langsung menyadari kehadirannya, Luella balik melambai dan ia memacu kudanya untuk mendekat ke Lionel.
“Hai, kau sudah selesai berbincang dengan ayahku?” tanya Luella langsung.
Lionel mengangguk.
Luella tersenyum. “Dari reaksimu, sepertinya perbincangannya berjalan dengan lancar.”
Lionel kembali mengangguk.
“Syukurlah kalau begitu.” Luella menoleh, menatap Dean yang masih berada di belakangnya. “Dean, kau kembali duluan saja, aku mau bersama Lionel sedikit lebih lama lagi.”
Dean mengangguk. “Baik, Master.”
Dean memacu kudanya, meninggalkan masternya bersama Lionel.
“Malam ini Emanuel akan datang untuk membicarakan beberapa hal soal Snowgolbe bersamaku, jadi, kalau bisa, aku mau kau tinggal lebih lama sedikit, agar kita bisa bersama-sama membicarakan soal hubungan kita pada Emanuel.” Ucap Luella setelah Dean tidak lagi terlihat.
Lionel mengerutkan keningnya. “Luella, apakah Dean tidak tahu kalau hubungan kita hanyalah kontrak?”
KAMU SEDANG MEMBACA
The Saintess' Twisted Ending
FantasíaSebagai seorang saintess, Luella De Webster memiliki kewajiban yang tertumpu kepada dua pundaknya. Namun, apa jadinya kalau saintess yang seharusnya menjadi boneka kuil justru memilih untuk menyembunyikan identitasnya?