Keributan yang terjadi di pemakaman Louis membuat seluruh kekaisaran menjadi heboh, kebanyakan warga kekaisaran mencela kaisar yang melakukan hal seperti itu di pemakaman sang Grand Duke muda, namun tidak sedikit juga yang mengecam Luella atas tindakannya yang mengancam kaisar dengan pedangnya. Tentu saja, semua rumor, berita dan kecaman-kecaman orang-orang sama sekali tidak membuat keluarga Webster bergeming, saat ini mereka sedang fokus untuk memberantas pemberontak yang menjadi penyebab utama dari kematian Louis.
Selain hal itu, hari-hari setelah kematian Louis terasa kabur bagi Luella, ia masih mengurus semua pekerjaannya, tapi Luella benar-benar kehilangan dirinya, Luella jadi sering melamun, Francesaa, Elaine dan Dean kesulitan untuk berkomunikasi dengan Luella karena dia sering tiba-tiba kehilangan fokusnya. Luella sudah memilih orang-orang yang akan ia terima sebagai anggota baru White phoenix, tapi Dean harus menunda upacara pengangkatan mereka karena Luella benar-benar tidak dalam keadaan dimana ia bisa fokus melakukan apa pun. Selama masa ini Lionel dan Emanuel adalah salah dua dari sedikitnya orang yang bisa membuat Luella berbincang dengan normal, bahkan ketika berbincang dengan Miles-pun terkadang Luella akan kehilangan fokusnya secara tiba-tiba.
Satu bulan lagi ulang tahun Luella akan datang, artinya Luella sudah harus menyiapkan pestanya karena ini adalah pesta debutantenya, pesta ini juga seharusnya dilakukan di ibu kota, namun dengan kondisi Luella yang seperti sekarang ini, teman-teman dan keluarganya tidak yakin apakah Luella bisa mengadakan pestanya atau tidak.
Pagi ini, semua orang dikejutkan dengan kedatangan Luella ke ruang makan dengan gaun indahnya setelah ia tidak memakai gaun mewah seperti itu selama hampir satu bulan, Luella duduk di kursinya setelah menyapa keluarganya dengan senyuman.
“Jadi, kapan kita akan ke ibu kota?” tanya Luella.
Miles menjatuhkan sendoknya, membuat Luella menatap ayahnya itu dengan tatapan bingung.
Miles berdehem pelan. “Kita bisa ke ibu kota kapan saja, kalau kamu sudah siap,” jawab Miles.
Luella mengangguk. “Besok?”
Miles menatap putrinya lamat-lamat. “Baiklah, kita bisa ke ibu kota besok.”
“Luella, kamu mau ikut mempersiapkan pestanya?” tanya Ruby hati-hati.
Luella menatap sang ibu sejenak, kemudian tertawa keras. “Tentu saja, ini pestaku, kenapa aku tidak ikut mempersiapkannya?”
Ruby tersenyum. “Begitu rupanya.”
Luella mengambil sendoknya. “Aku akan memakai gaun dan perhiasan dari Snowgolbe, aku akan membuat tren baru di ibu kota.”
“Oh, kamu akan membuat desain baru untuk gaun dan perhiasannya?” tanya Lancelot.
Luella mengangguk. “Aku sudah membuat desainnya, tinggal mengirimkannya ke dwarf dan Selena.”
Selena, designer baju yang menjadi pekerja tetap Luella, selama ini Selena-lah yang melatih semua penjahit dan designer yang akhirnya bekerja di snowgolbe.
“Kali ini, biar papa yang membayar semuanya, ini adalah pesta debutantemu, jadi papa ingin menjadi bagian dari persiapannya,” ucap Miles.
Luella mengangguk. “Ngomong-ngomong soal gaun, aku sudah membuat desain untuk gaun Mama dan setelan yang akan kalian pakai, aku sudah mendesainnya sejak lama,” Luella menjeda ucapannya, ia meletakkan sendoknya. “Ada tiga desain setelan laki-laki, aku akan meminta Francessa untuk mengantarkannya ke ruangan Papa nanti.”
Perubahan lain yang terjadi pada Luella adalah fakta bahwa Luella bahkan tidak lagi mau masuk ke ruangan sang ayah, Luella hanya akan berdiri di depan ruangan ayahnya jika ia perlu berbicara dengan sang ayah.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Saintess' Twisted Ending
FantasiSebagai seorang saintess, Luella De Webster memiliki kewajiban yang tertumpu kepada dua pundaknya. Namun, apa jadinya kalau saintess yang seharusnya menjadi boneka kuil justru memilih untuk menyembunyikan identitasnya?