New Era [6]

123 12 0
                                    

Pagi ini, Luella bangun dengan perasaan aneh, dia merasa seperti baru mengalami mimpi buruk, tapi ia tidak ingat mimpi apa itu, ia mengabaikan perasaan itu dan langsung bersiap untuk pekerjaannya hari ini, hal pertama yang ia lakukan pagi ini adalah pergi ke ruangan sang ayah, untuk tahu apa rencana pemberontak selanjutnya, dan ketika sampai di ruangan sang ayah, Luella dikejutkan dengan sosok sang ayah, yang sedang duduk bersama Louis, Lancelot dan Emanuel, ketiganya tampak sangat kacau, mata mereka terlihat lelah , sudah jelas mereka tidak tidur semalaman.

“Astaga, ada apa ini?” tanya Luella cemas.

Miles mendongak, ia menatap Luella dengan tatapan lembutnya. “Luella, duduk dulu,” ucapnya.

Luella duduk di depan ayahnya, ia memicingkan matanya melihat banyaknya dokumen di meja dan juga peta-peta yang terbuka.

“Papa, ada apa ini?” tanya Luella.

Miles menghela napas pelan. “Kami mendengar rencana mengejutkan para pemberontak kemarin.”

Luella mulai serius. “Apa itu?”

“Mereka berencana menyerang Dukenom dulu sebelum menyerang ibu kota,” ucap Emanuel.

Luella tertegun, ia melupakan detail terpenting yang seharusnya ia sadari sejak awal, Miles adalah pelindung terkuat kekeaisaran, dan saat ini Miles berada di Dukenom, tentu saja mereka akan berpikir untuk menyerang Dukenom dulu sebelum menyerang ibu kota, ini adalah hal pasti yang seharusnya mereka sadari dari awal.

Luella menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan dirinya. “Apakah pasukan mereka besar?” tanya Luella.

Miles menggeleng. “Pasukan mereka tidak besar, tapi yang jelas akan berbahaya, karena mereka akan menggunakan monster untuk menyerang kita, mereka akan membuat semuanya terlihat seperti ‘kemalangan’ biasa,” jelas Miles.

“Kalau begitu kita bisa menghentikannya langsung kan? Ini hanya monster seperti yang biasa kita hadapi, jadi apa yang membuat kalian sepanik ini?” Luella kembali bertanya.

“Itu dia, mereka sudah menyiapkan semuanya, monsternya adalah monster yang bisa di panggil melalui lingkaran sihir, artinya, mereka bisa muncul kapan saja dan di mana saja, dari pembicaraan yang kami dengar, mereka sudah menyiapkan semuanya, mulai dari lingkaran sihir, dan jumlah monster yang akan mereka panggil, dan itu bukanlah jumlah yang sedikit.” Jelas Louis.

“Mereka akan membuat monster-monster itu muncul di kota dan membuat kita mengalami kepanikan masal, saat itulah mereka berniat untuk melepaskan sisa monsternya untuk ‘menghabisi’ kita,” sambung Lancelot.

Luella berpikir sejenak, lalu berucap. “Kalau begitu, ayo kita undang monsternya.”

Lancelot mengerutkan keningnya bingung. “Mengundang monster? Bagaimana?”

“Aku sebenarnya berniat untuk membuat audisi untuk penerimaan anggota baru white phoenix, kita bisa menggunakan audisi itu sebagai pancingan. Aku akan membuat kontes besar-besaran, agar banyak yang mendaftar, perkumpulan seperti itu jelas akan menjadi waktu yang tepat untuk melancarkan serangan pertama mereka, aku bisa meminta Tera untuk memasang barrier di sekitar tempat kontes, barrier yang bisa mendeteksi aliran sihir hitam, jadi kita bisa langsung tahu kapan monster itu akan datang,” jelas Luella.

“Tapi kalau begitu, kita akan membahayakan banyak orang,” ucap Emanuel.

“Seperti kataku tadi, akan ada barrier di sekitar lokasi, kalaupun ada penonton atau semacamnya, mereka tidak akan terkena apa pun, dan kita juga harus menyiapkan jalur pelarian rahasia agar semua orang bisa melarikan diri dari tempat kontes, jadi saat serangan terjadi, pengawal yang bertugas bisa langsung mengarahkan mereka ke sana,” jelas Luella. “Pasukan kita juga akan dalam status siaga, jadi aku yakin, kita bisa mengendalikan situasi dengan baik, aku percaya pada kemampuan tiga pasukan kita,” lanjutnya.

“Itu ide yang bagus, kita bisa mulai menyebarkan pengumumannya secepat mungkin agar bisa mereka bisa memakan umpan ini sebelum mereka membuat kekacauan di kota,” ucap Miles menyetujui ide Luella.

Luella menggeleng. “Sebelum itu, kita harus menemukan mata-mata mereka dulu, mereka jelas mengirim mata-mata ke sini,” ucap Luella.

“Bagaimana kau bisa tahu itu?” tanya Louis.

“Mereka pasti ingin tahu semua jadwal kegiatan kita, agar mereka tahu di mana dan kapan tepatnya mereka bisa menyerang kita, jadi mereka pasti mengirim mata-mata ke sini,” jawab Luella.

“Dan bagaimana cara menemukan mata-mata  itu? Ada lebih dari seratus orang pekerja yang bisa bebas keluar masuk mansion dan bisa tahu jadwal kalian dengan mudah, bagaimana kalian akan menemukan mereka diantara orang sebanyak itu?” tanya Emanuel.

Luella tersenyum. “Pertama, kita akan mengecek semua identitas mereka melalui buku pekerja, lalu setelah kita menemukan orang dengan identitas mencurigakan, kita akan memberikan mereka tugas untuk menyiapkan kontes ini, kita akan berikan detail yang berbeda agar kita bisa tahu siapa mata-matanya saat kita mendengar pertemuan mereka lagi nanti,” jawab Luella.

“Mengecek orang sebanyak itu pasti akan memakan banyak waktu,” ucap Louis.

“Tidak jika kita semua melakukannya, aku, paman, papa, mama, kakak, Francessa, Deon, Dean, Tera, Elaine, Sir Alkaid, Emanuel, dan Albert,” Luella menjed ucapannya. “Lihat, ada tiga belas orang yang bisa membantu, semuanya pasti akan selesai dengan cepat,” lanjut Luella santai.

Lancelot, Louis dan Miles saling menatap sejenak sebelum mereka tersenyum. “Kalau begitu, ayo kita mulai penyelidikannya!”

*

Hari berlalu dengan cepat, setelah menghabiskan lebih dari lima jam untuk meneliti semua identitas pekerja, Luella dan yang lainnya akhirnya berhasil menemukan beberapa orang yang mencurigakan, Luella membagi tugas pada orang-orang itu, tugas-tugas penting yang memiliki detail yang berbeda untuk setiap orangnya, dan benar saja, Malam itu, burung, tupai dan tikus yang masih berjaga di rumah pertemuan itu melihat seekor burung pengantar surat yang datang ke rumah itu, dan seorang yang selalu bersama pangeran pertama membacakan isi surat itu, membuat mereka bisa tahu dengan jelas apa isi surat itu, sekaligus orang yang mengirimnya.

Seperti yang Luella rencanakan, mereka memakan umpan itu, berencana untuk menyerang dukenom saat kontes itu terjadi, tentu saja,
Luella membiarkan mereka melakukan apa yang mereka mau untuk sekarang, dia bahkan mulai menyebar selebaran tentang kontes itu, selebaran itu menarik perhatian banyak ksatria, banyak ksatria baru yang ingin menjadi anggota white phoenix, dan antusiasme itu membuat pendaftar untuk kontes ini melebihi kapasitas yang Luella rencanakan. Luella dan Dean sudah tahu bahwa akan banyak orang yang mendaftar kontes ini, tapi mereka tidak pernah menyangka kalau pendaftarnya bisa sampai sebanyak ini, bahkan di hari pertama mereka sudah kesulitan karena banyaknya formulir pendaftaran yang harus mereka seleksi.

Karena semua antusiasme itu, Luella terpaksa memotong waktu pendaftaran, dari satu minggu, menjadi tiga hari saja, dan dia juga terpaksa harus menyiapkan tempat yang lebih besar untuk semua peserta, ia menyerahkan tugas untuk menghias dan menyiapkan arena kontes pada Tera, Francessa, Elaine dan Alkaid, sementara itu, ia meminta bantuan dari Emanuel dan Lionel untuk memilah formulir dan memilih orang-orang yang nantinya di terima dalam kontes ini. Selain itu, Lionel dan Emanuel juga menawarkan untuk mengirim pasukan mereka sebagai tambahan keamanan, dan Luella dengan senang hati menerima tawaran itu, meski begitu, Luella tidak menempatkan kedua pasukan itu untuk menghalau monster, ia hanya menempatkan kedua pasukan itu untuk melindungi para kontestan dan penonton dari jauh.

Saat ini, Luella dan Dean sedang berada di ruangan Luella, memeriksa semua formulir pendaftaran untuk memilih siapa saja yang bisa mengikuti kontes ini, banyak dari formulir itu yang jelas di tulis oleh tuan muda yang bahkan tidak tahu apa yang dia tulis, tapi banyak juga pendaftar yang benar-benar serius mengikuti kontes ini.

“Kalau aku memberi tahu bahwa aku hanya menerima sepuluh orang, kira-kira apa yang akan terjadi?” celetuk Luella.

Dean menghentikan kegiatannya, ia menatap masternya itu dengan serius. “Tolong jangan umumkan di awal kontes, Anda bisa membuat kontes ini berubah jadi pesta pembunuhan,” ucap Dean serius.

Luella tertawa. “Kau berlebihan.”

Dean menggeleng pelan. Master, Anda tidak tahu betapa seriusnya saya sekarang ini, ada banyak yang ingin masuk ke white phoenix, mungkin kebanyakan dari mereka akan melakukannya dengan baik dan benar, tapi tidak ada yang tahu apa yang akan dilakukan oleh para bangsawan serakah ini. Dean menghela napas pelan. “Master, terkadang saya penasaran, kenapa Anda sangat tidak peka?”

The Saintess' Twisted EndingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang