Suara tawa terdengar dari belakang Luella, membuat Luella sontak berbalik, di sana ada seorang nona yang tidak Luella kenali, nona muda dengan rambut hijaunya, dan mata hijau emerald yang terlihat memantulkan sinar bulan.
Hijau? Ossylburl? “Nona Ossylburl, benar?”
Nona muda itu tersenyum. “Benar sekali, saya Cecily Ossylburl, senang bertemu dengan Anda, Nona Webster.”
“Senang bertemu dengan Anda juga, Nona Cecily.” Luella menyapa ramah.
“Cecily saja, Nona,” ucap Cecily.
Luella mengangguk. “Baiklah, Cecily, apa yang Anda lakukan di sini?”
“Ah, maaf, tadi saya melihat nona masuk ke sini, jadi saya mengikuti Anda, saya hanya ingin menyapa Anda,” ucap Cecily seadanya.
Luella mengerutkan keningnya. Ossylburl adalah salah satu bangsawan Northern yang selalu setia pada Papa, tapi dengan situasi saat ini, aku bahkan tidak tahu bangsawan mana saja yang merencanakan perang wilayah dengan northern dan bangsawan northern mana yang terlibat, Ossylburl, apa tujuanmu mengikutiku ke sini?
“Nona Luella.”
Luella menoleh, ia menghela napas lega melihat Lionel yang berdiri di belakang Cecily, Luella membungkuk, memberikan salam ala bangsawan, karena ini adalah situasi formal, Cecily kemudian mengikuti Luella, memberikan salam kepada Lionel.
“Nona Ossylburl, bisa tinggalkan kami sendiri? Ada hal penting yang harus aku bicarakan dengan Nona Luella,” titah Lionel.
Luella tersenyum tipis, sementara itu Cecily langsung berpamitan pergi, setelah itu Lionel menutup gorden, agar tidak ada lagi yang masuk ke balkon.
Luella menghela napas lega, ia menyandarkan tubuhnya di pagar balkon. “Ah ... akhirnya aku bisa bernapas lega.”
Lionel tertawa. “Kau terlalu tegang, padahal pesta ulang tahunmu selalu megah, tapi kau masih belum terbiasa dengan semua nona bangsawan itu.”
“Ugh, mereka itu seperti serigala berbulu domba, aku tidak suka, lagian, ini pertama kalinya aku bertemu dengan nona bangsawan dari Northern Dukenom, mereka tidak pernah menghadiri pesta ulang tahunku selama ini.”
Lionel memberikan jus pada Luella, dan Luella langsung meminumnya sampai habis, berbicara dengan Cecily menguras semua tenaganya.
“Oh, benar juga, soal penyerangan itu, kau tidak mungkin di serang di ibu kota kan? Kau pergi ke mana?” tanya Luella.
Lionel terdiam sejenak, ia menghabiskan jusnya lalu mulai berbicara, “Selama tujuh tahun terakhir ini, aku merekrut orang untuk menjadi pasukan khusus yang bergerak di bawah perintahku, aku selalu pergi ke markas kami setelah dari kediamanmu, singkatnya, aku menjadikan kunjunganku ke kediamanmu sebagai alasan agar aku bisa melatih pasukanku. Mereka adalah orang-orang yang akhirnya aku kirim sebagai mata-mata di berbagai tempat, dan aku juga menggunakan mereka untuk mengawasi beberapa pangeran yang menurutku mencurigakan. Awalnya aku hanya berniat untuk menggunakan mereka sebagai pelindungku, tapi empat tahun yang lalu, aku mendengar dari Alkaid bahwa ayah mengenalkan Rue sebagai putra mahkota pada Alkaid, ayah mencoba mendapat dukungan Alkaid untuk mendudukkan Rue di kursi putra mahkota, karena itulah aku mulai mengirimkan mata-mata untuk mengawasi pangeran-pangeran, sayangnya, aku terlalu naif, aku pikir selir tidak akan berani melukaiku selama aku masih memiliki gelar putra mahkota, aku tidak menyangka selir ketiga akan menyerangku seperti itu, untungnya aku belum sampai di markas, jadi lokasi markasnya tidak terbongkar.”
Luella mengangkat tangannya. “Tunggu dulu, mustahil kau sendiri yang melatih mereka semua, ayahku pasti membantumu, iya kan?”
Lionel mengangguk.
“Wah .... gila, kalian semua menyembunyikan ini dariku? Sejak kapan ayah tahu tentang ini?”
“Grand Duke baru tahu tentang ini empat tahun yang lalu, saat Alkaid memberitahu tentang kedatangan Rue ke spire tower.”
Luella tertawa hambar. Begitu rupanya, kali ini berbeda karena Alkaid di sini, Alkaid adalah guruku, karena itu masa depan jadi berubah, semuanya jadi berbeda karena aku tahu tentang kekuatanku, tapi, kenapa mereka menyembunyikannya dariku? Apa karena aku masih kecil? Atau karena aku perempuan dan aku lemah? Kenapa? Kenapa mereka tidak memberitahuku tentang ini? “Siapa saja yang tahu?”
“Grand Duchess, Louis, Lancelot dan ... Emanuel.”
“Berarti semua orang tahu, kecuali aku.” Luella tertawa. Mereka mengecualikanku, kenapa?
“Luella, aku bukannya tidak mau memberitahumu, aku hanya ...,”
“Yang mulia, saya lelah, saya akan kembali terlebih dahulu, sampai jumpa,” Luella menyela ucapan Lionel, ia membungkuk sopan, kemudian keluar dari balkon, meninggalkan Lionel yang terpaku di tempatnya, terkejut karena Luella tiba-tiba memberi jarak dengan berbicara formal padanya.
Lionel menunduk, ia benar-benar tidak bermaksud untuk mengecualikan Luella dalam hal ini, ia berniat menunjukkannya pada Luella saat ia dan pasukannya sudah benar-benar kuat, ia hanya mau menunjukkan sisi baiknya pada Luella, dan pelatihan dengan pasukan ini selalu merupakan sesuatu yang berbahaya, ia tidak mau menempatkan Luella dalam situasi yang berbahaya.
“Luella, maaf.” Lirih Lionel.
Di luar, Luella yang tadinya berniat untuk langsung menuju ke ruang istirahat, justru berpapasan dengan Eleanor, yang ia sendiri tidak tahu kapan Eleanor datang, Eleanor yang selalu menunggu hari saat ia bisa bertemu dengan Luella, tentu tidak menyia-nyiakan kesempatan ini, ia langsung menyapa Luella dengan semangat, membuat Luella menjadi pusat perhatian, Luella mencoba berbicara dengan suara pelan, tapi suara keras Eleanor membuat semakin banyak orang yang memperhatikan mereka. Sampai akhirnya, Kaisar mendatangi mereka berdua, dan ini adalah pertemuan pertama Luella dengan Kaisar, sosok yang paling ia benci, sosok yang membuat masa kecil Lionel menderita, sosok yang akhirnya membuat Lionel menjadi gila di masa depan yang Giana lihat.
Kaisar berdiri di depan Luella, dengan angkuhnya ia berucap, “Nona, sepertinya putriku sangat mengagumimu, benar?”
Luella membungkuk. “Anda terlalu memuji saya, Yang mulia, Tuan putri hanya senang karena saya merupakan teman pertama beliau.”
Eleanor berdiri di belakang Luella, berniat bersembunyi dari sang ayah.
“Eleanor, kau punya teman yang menarik,” ucap Kaisar dingin.
Luella masih membungkuk, sementara Eleanor sudah bergetar ketakutan.
“Nona, kau tidak akan keberatan jika aku memintamu untuk menemani putraku kan?”
Luella memejamkan matanya, mencoba menenangkan jantungnya yang sudah berdebar tidak karuan, ia sangat takut, meski ia membenci kaisar, tapi aura mengerikan orang ini memang tidak main-main. “Tentu saja, Yang mulia,” Luella membalas dengan sopan.
“Rue, Nona Webster akan menemanimu di sini.”
Luella melotot. Rue katanya? Dia membawa pangeran itu ke sini? Orang ini benar-benar sudah gila!
Seorang anak laki-laki seumuran Lionel muncul dari belakang kaisar, anak laki-laki dengan penampilan yang sangat biasa, sangat biasa sampai Luella tidak percaya kalau dia adalah pangeran, rambut coklatnya yang sangat berbeda dengan rambut hitam kaisar, dan juga matanya yang bahkan tidak berwarna emas, juga fakta bahwa Luella tidak dapat melihat aliran sihir pada tubuh anak itu, membuat Luella semakin tak yakin tentang identitas anak itu.
Eleanor meremas gaun Luella, membuat Luella tersadar dari lamunannya. “Salam kepada pangeran ke lima, saya Luella De Webster.”
KAMU SEDANG MEMBACA
The Saintess' Twisted Ending
FantasySebagai seorang saintess, Luella De Webster memiliki kewajiban yang tertumpu kepada dua pundaknya. Namun, apa jadinya kalau saintess yang seharusnya menjadi boneka kuil justru memilih untuk menyembunyikan identitasnya?