Luella melotot, ia menatap Giana tak percaya. “Maksudnya?”
“Luella, kekuatanku adalah kekuatan untuk melihat masa depan, dulu, aku sempat melihat semua yang aku tuliskan di novel itu, masa depan kelam yang akan menjadi akhir dari kekaisaran dan seluruh dunia ini.”
Luella mengangkat tangannya. “Tunggu sebentar, aku tidak mengerti, bagaimana kau bisa membuat novel yang ada di duniaku?”
“Luella, ada satu kekuatan Saintess yang tidak pernah diketahui oleh orang lain, yaitu reinkarnator, Saintess akan selalu bereinkarnasi setelah mereka meninggal, dan mereka akan selalu bereinkarnasi dengan membawa ingatan dari kehidupan mereka sebelumnya.”
“Wah ... bukannya itu tidak adil?”
Giana tertawa. “Tenang saja, kalau misimu sudah selesai sepenuhnya, sepertinya kau akan pergi ke afterlife dengan tenang.”
Luella berdecih kesal. “Jadi, bagaimana caranya kau menarik jiwaku ke sini?”
Giana tersenyum. “Karena aku sudah tidak lagi bereinkarnasi, jadi aku bisa memanggil jiwa saintess lain yang menjadi penerusku.”
“Jadi ... kau bereinkarnasi ke duniaku, menulis novel itu dan membuat aku membacanya untuk memperingatkanku tentang masa depan?”
Giana mengangguk.
“Kenapa tidak langsung menemuiku seperti ini saja? Repot-repot membuat novel, kalau aku tidak membelinya bagaimana?”
Giana tertawa. “Aku tahu kau pasti membelinya, kalaupun kau tidak membelinya, aku tinggal mengirimnya ke rumahmu secara anonim.”
Luella menggeleng pelan. “Jadi, kenapa tidak langsung memberitahuku seperti ini.”
“Dalam masa depan yang aku lihat, aku sudah mencoba memberitahumu seperti ini, tapi kau yang di masa depan itu tidak tertarik dengan kekuatan, jadi kau bahkan tidak membangkitkan dua kekuatanmu yang lain, membuat aku kesulitan untuk menjelaskan semuanya secara lengkap.”
Luella memegangi kepalanya. “Aku yang di masa depan ini bodoh juga ternyata.”
“Yah ... aku jadi harus menunggu sampai aku bereinkarnasi di duniamu, ini seperti bertaruh rasanya, aku benar-benar beruntung karena tuhan mengabulkan permintaanku untuk bereinkarnasi di sana.”
Luella duduk. “Jadi, kenapa kau memanggilku ke sini sekarang?”
“Aku mau mengingatkan satu hal, karena kau sudah mengubah banyak hal dari masa depan yang aku lihat, artinya akan banyak yang berubah, jadi jangan terlalu berfokus pada isi novel itu, masa depan sudah banyak berubah, dan merubah masa depan jelas tidak akan gratis, pasti ada harga yang harus kau bayar.”
“Hei, maksudnya, kau melemparkan kewajibanmu padaku?”
Giana tertawa. “Anggap saja itu takdirmu sebagai saintess.”
KAMU SEDANG MEMBACA
The Saintess' Twisted Ending
FantasySebagai seorang saintess, Luella De Webster memiliki kewajiban yang tertumpu kepada dua pundaknya. Namun, apa jadinya kalau saintess yang seharusnya menjadi boneka kuil justru memilih untuk menyembunyikan identitasnya?