Ucapan Lancelot sukses membuat semua atensi tertuju padanya.
“Lance, kau sepertinya sudah sama gilanya dengan ayahmu,” cibir Louis.
Miles melirik Louis garang. “Apa salahnya mengambil apa yang seharusnya menjadi milik Luella?”
Louis menghela napas kesal. “Hei, kalian pikir akan semudah itu mengambil sesuatu yang disimpan baik oleh kuil?”
“Paman, sebenarnya itu mudah saja jika kita punya orang yang bisa masuk ke kuil tanpa dicurigai,” ucap Luella.
“Dan siapa orang itu?” tanya Louis.
Luella menatap Louis serius, membuat Louis tersadar.
“Tunggu dulu, kalian mau mengirimku ke kuil?” seru Louis tak santai.
“Paman, anggap saja aku minta ini sebagai hadiah ulang tahunku,” ucap Lancelot santai.
“Hei, pamanmu ini sudah menyiapkan hal lain untuk ulang tahunmu!” Louis kembali berseru tak terima.
Luella menatap Louis dengan mata berkaca-kaca. “Paman, aku mohon!”
Miles menutup mulutnya, menahan agar suara tawanya tidak terdengar.
“Aku tahu kau tertawa kak!” sinis Louis. Louis menyugar rambutnya. “Ah, baiklah, baiklah!”
Luella dan Lancelot saling bertatapan sejenak, kemudian mereka bertos ria. “Yes!” seru keduanya kompak.
“Aku akan mengambilnya setelah pesta kedewasaan Lancelot,” ucap Louis, “Tapi, aku membutuhkan mana stone dengan manamu, agar holy sword mengenaliku dan tidak melukaiku!”
Luella mengacungkan jempolnya. “Oke, itu mudah saja.”
Louis menghela napas lelah. “Dua keponakanku ini benar-benar suka sekali menyiksaku.”
Luella memeluk Louis. “Paman yang terbaik!”
Louis tertawa, ia mengusap rambut Luella lembut. “Kalau sedang seperti ini kau baru mau memelukku ya, dasar bocah licik.”
“Nah, Luella, mari berbicara bisnis sekarang,” ucap Miles membuat Luella langsung melepaskan pelukannya.
“Bisnis?” Luella menatap ayahnya bingung.
“Papa ingin menggunakan metode ini untuk tambang-tambang lainnya, tapi ini adalah ide Luella, jadi Papa harus membayarnya, jadi, Luella mau bagaimana?” tanya Miles.
Luella tersenyum. “Dua puluh persen,” jawab Luella semangat.
“Dua puluh persen? Apa yang dua puluh persen?” tanya Miles.
“Luella mau dua puluh persen dari penjualan mana stone dari tambang-tambang itu,” jawab Luella kini lebih jelas.
Miles tertawa. “Papa akan berikan tiga puluh persen.”
KAMU SEDANG MEMBACA
The Saintess' Twisted Ending
FantasySebagai seorang saintess, Luella De Webster memiliki kewajiban yang tertumpu kepada dua pundaknya. Namun, apa jadinya kalau saintess yang seharusnya menjadi boneka kuil justru memilih untuk menyembunyikan identitasnya?