Satu minggu pendaftaran berlalu, semua persiapannya sudah sempurna, Luella bahkan sengaja memberikan undangan kepada beberapa bangsawan yang merupakan bagian dari pemberontak, ia ingin melihat apakah mereka berani datang atau tidak, selain itu, ia juga memberi undangan kepada beberapa bangsawan berpengaruh yang berada di fraksi Lionel dan juga dari fraksi kaisar, ia juga ingin menunjukkan kepada mereka bagaimana Lionel akan ‘menangani’ situasi yang akan segera terjadi di tempat itu. Luella menyiapkan semuanya dengan sempurna, ia bahkan meminta Alkaid untuk membantunya dengan mempekerjakan beberapa penyihir sebagai pelindung yang akan mengawasi jalannya kontes dari jauh dan menyiapkan sihir mereka untuk digunakan kapan saja.
Luella mengecek semuanya sendiri, ia memberi komandonya pada white phoenix secara diam-diam, ia hanya ingin semuanya berjalan sempurna, ia bahkan berkali-kali memastikan bahwa semua orang mendapatkan posisi mereka sendiri, dan ia juga berkali-kali mengecek jalur pelarian darurat yang sudah ia siapkan, dan karena hal itu keluarga Luella harus memaksa Luella untuk beristirahat selama seharian penuh sebelum hari kontes karena mereka tidak mau Luella berada dalam keadaan yang kurang fit saat penyerangan itu terjadi nantinya.
Akhirnya, setelah dua minggu yang melelahkan, hari ini, kontesnya akan dimulai, kontes ini akan berlangsung selama tiga hari, kontesnya akan dibagi menjadi tiga babak, pertama, adalah kontes berburu, tapi ini bukanlah kontes berburu biasa, kontestan diharuskan untuk menemukan hewan spesifik yang ada di kertas yang akan mereka ambil sebelum mereka mulai berburu, mereka tidak boleh memburu lebih dari satu hewan dan mereka hanya boleh memburu hewan yang sudah ditentukan. Kontes kedua adalah kontes berburu dengan tim, tim yang akan dipilihkan secara acak oleh Luella, sama seperti sebelumnya, tim itu hanya boleh memburu satu hewan yang sudah ditentukan, sementara itu, kontes terakhir adalah duel satu lawan satu yang akan menjadi event utama dari kontes ini, ketiga kontes itu akan menentukan nilai para kontestan secara keseluruhan.
Area kontes sudah dipenuhi oleh bangsawan dan kontestan saat keluarga Webster, bersama Alkaid, Emanuel dan Lionel sampai di sana, kedatangan mereka menarik perhatian karena nama Luella adalah nama yang pertama di umumkan bahkan sebelum Lionel, memperjelas pada semua orang bahwa orang terpenting di acara kali ini bukanlah Lionel, Alkaid, ataupun pasangan Grand Duke. Ini adalah kali pertama seorang nona yang bahkan belum melakukan pesta debutantenya, berhasil mengadakan acara sebesar ini hanya dengan namanya sendiri, tentu saja semua orang ingin melihat sosok nona ini, dan ketika mereka akhirnya melihat Luella, mereka hanya bisa terdiam sembari berdecak kagum melihat betapa anggunnya nona kecil itu. Luella bahkan tidak menggunakan gaun, ia menggunakan seragam white phoenix, seragam yang jelas memperlihatkan bahwa dia adalah komandan dari pasukan elit itu, terlebih sosok Dean yang berjaga di belakangnya cukup untuk memberitahu semua orang bahwa Luella benar-benar dihormati oleh white phoenix.
Melihat bagaimana Luella menjadi pusat perhatian, membuat keluarga Webster tersenyum bangga, biasanya, di manapun itu, Miles-lah yang akan menjadi pusat perhatian, bahkan di setiap acara ulang tahun kekaisaran, Miles selalu menjadi bintang utamanya, melihat bagaimana Luella bisa mengendalikan acara ini dengan sangat baik hingga tidak ada yang bisa mencuri posisinya sebagai tokoh utama acara membuat keluarganya bangga. Lancelot bahkan tidak bisa berhenti tersenyum sejak tadi, laki-laki yang biasanya hanya berdiri tanpa ekspresi itu kini terus tersenyum bangga sembari menatap adiknya yang berdiri dengan anggun di depannya.
Luella membuka acara dengan beberapa kata sambutan, ia menjelaskan mekanisme perburuan kali ini, lalu ia memulai kontes dengan menembakkan sedikit sihir airnya ke udara, menandakan bahwa semua kontestan sudah diperbolehkan untuk mengambil kertas dan mulai berburu.
Setelah pembukaan, Luella kembali ke tenda keluarganya, tenda yang sudah di siapkan khusus oleh Alkaid untuk memberikan ekstra perlindungan pada Luella.
Lancelot langsung memeluk Luella begitu mereka masuk ke tenda. “Luella kau sangat, sangat, sangat, keren!” seru Lancelot semangat.
Luella tertawa pelan. “Tentu saja, bagaimanapun juga, aku ini Luella Webster,” balas Luella berlagak sombong.
Ruby mengusap rambut Luella lembut. “Putri mama tumbuh dengan cepat.”
Luella menatap Ruby serius. “Mama, berhentilah memperlakukanku seperti anak kecil,” protes Luella.
Ruby dan Miles saling menatap sejenak, keduanya kemudian tertawa keras, membuat Luella cemberut.
“Luella, mau sampai kapanpun itu, Luella tetap akan menjadi putri kecil Papa dan Mama,” ucap Miles lembut.
Louis berdehem keras. “Aku mulai merasa sepertinya kalian akan selalu melupakan diriku ini.”
Luella tertawa, ia berlari memeluk pamannya itu dengan erat. “Paman, terima kasih sudah mau membantuku melakukan semua ini.”
Louis mengusap rambut Luella. “Membantu apanya, semua ini adalah hasil dari kerja kerasmu, paman hanya mengikuti apa yang kau katakan.”
Luella tersenyum, meski pamannya ini terkadang bertingkah menyebalkan, tapi ia adalah pendukung terbesar Luella, Luella tahu bahwa pamannya ini akan melakukan apa saja untuknya, bahkan mungkin saja, kalau Luella membawakan sembarang nona bangsawan dan meminta Louis untuk menikah dengan nona bangsawan itu, Louis pasti akan melakukannya. Louis adalah pamannya satu-satunya, paman yang bisa menjadi ayah, kakak, guru dan teman, sosok yang selalu Luella impikan di kehidupan pertamanya.
“Paman, paman yang terbaik!” ucap Luella ceria.
Miles menarik Luella menjauh dari Louis. “Luella, apakah paman lebih baik dari Papa?”
Louis melongo. Wah ... lihat kakakku ini, dia benar-benar sudah gila rupanya, bagaimana bisa dia cemburu pada adiknya sendiri? Batin Louis mencerca Miles.
Luella tertawa kecil. “Papa dan Paman itu punya tempat yang berbeda tahu, aku tidak bisa membandingkan kalian,” ucap Luella bijak.
Ruby memeluk Luella dari belakang. “Astaga, putri mama benar-benar sudah besar rupanya.”
“Mama, aku memang sudah besar dari dulu,” ucap Luella dengan nada kesal.
Ruby tertawa. “Iya, iya, Luella sudah besar.”
Luella tersenyum, ia melepaskan pelukan sang ibu, kemudian berbalik dan menatap seluruh keluarganya dengan serius. “Karena kontesnya sudah mulai, sepertinya kita harus mulai siaga, meski kita tahu mereka akan melepaskan monster mereka di sini, kita tetap tidak tahu kapan tepatnya mereka akan melakukan itu, jadi kita tetap harus waspada.”
Sebelum mereka sempat menanggapi ucapan Luella, suara Dean dari luar tenda membuat mereka semua kompak menoleh.
“Master, Yang mulia putra mahkota ingin bertemu dengan Anda,” Dean memberi tahu tentang kedatangan Lionel.
Luella menatap Miles dan Ruby sejenak. “Tumben sekali dia tidak langsung masuk?” lirih Luella sedikit bingung.
Luella keluar dari tenda, ia tertegun melihat Lionel yang berdiri di depan tendanya bersama Eleanor, Luella membungkuk memberi salam kepada Eleanor dan Lionel, tapi belum juga Luella menyelesaikan salamnya, Eleanor menghambur memeluknya, membuat Luella kebingungan.
“Tuan putri?”
“Aku senang sekali, akhirnya kita bisa bertemu lagi, kau tidak tahu seberapa inginnya aku bertemu denganmu,” ucap Eleanor senang.
Luella menatap Lionel, bertanya menggunakan matanya, sementara Lionel hanya diam sembari menatap kedua gadis itu.
Luella berdehem, ia melepaskan pelukan Eleanor, kemudian berucap, “Tuan putri, mari berbicara di dalam saja.”
KAMU SEDANG MEMBACA
The Saintess' Twisted Ending
FantasíaSebagai seorang saintess, Luella De Webster memiliki kewajiban yang tertumpu kepada dua pundaknya. Namun, apa jadinya kalau saintess yang seharusnya menjadi boneka kuil justru memilih untuk menyembunyikan identitasnya?