New Fate [5]

300 27 0
                                    

Luella sudah duduk di meja belajarnya sejak pagi, setelah dia menerima sumpah para ksatria, ia langsung meminta semua dokumen keuangannya dari Deon dan dia langsung mulai mencoba membagi uangnya untuk semua kebutuhannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Luella sudah duduk di meja belajarnya sejak pagi, setelah dia menerima sumpah para ksatria, ia langsung meminta semua dokumen keuangannya dari Deon dan dia langsung mulai mencoba membagi uangnya untuk semua kebutuhannya.

"Aku sangat terkejut ketika menerimanya tadi, terlalu banyak nol sampai aku tidak tahu bagaimana cara membacanya," lirih Luella.

Ia menjatuhkan kepalanya di meja, setelah semuanya ia akhirnya selesai memisahkan uangnya, selanjutnya ia berniat untuk membaca biodata setiap ksatria dari White phoenix, ia juga berniat untuk membuatkan seragam baru untuk mereka karena seragam yang mereka semua gunakan tadi hanyalah seragam putih biasa tanpa model, di matanya itu tampak seperti seragam sekolah di kehidupannya yang dulu.

Kepalaku sakit, keluh Luella dalam hati.

"Luella, meskipun semangat, kau seharusnya beristirahat sejenak."

Luella mendongak, di depannya ada Alkaid yang berdiri dengan bersedekap dada.

"Maaf, aku terlalu fokus sampai lupa waktu," lirih Luella.

Alkaid menghela napas pelan. "Keluargamu itu semuanya sama saja, bahkan Ruby dan Emanuel juga mendadak menjadi mirip dengan kalian begitu masuk ke keluarga ini," ucap Alkaid.

Luella tertawa. "Sepertinya kerja keras sudah menjadi sel darah bagi Webster."

Alkaid menggeleng. "Meskipun staminamu sudah lebih baik dari empat tahun yang lalu, kau tetap harus perhatikan tubuhmu, dan juga, tolong buat jadwal yang jelas, kau tetap harus berlatih denganku dan Louis, jangan lupa latihan pedangmu juga."

Luella menggaruk tengkuknya. "Sepertinya aku tidak bisa lagi berlatih setiap hari."

Alkaid mengangguk. "Bukan tidak bisa, kau tidak boleh berlatih setiap hari, tubuhmu bisa menyerah nanti."

Luella menyenderkan kepalanya. "Sepertinya aku akan meminta asisten juga pada Papa."

Alkaid kembali mengangguk. "Sementara ini, bagaimana jika aku yang menjadi asistenmu?"

"Sir Alkaid, jangan bercanda," ucap Luella kesal.

Alkaid berdecak kesal. "Aku tidak bercanda."

"Bagaimana bisa aku meminta master dari Spire Tower untuk menjadi asistenku?" seru Luella tak santai.

"Makanya aku bilang sementara, sampai kau menemukan asisten yang sebenarnya," balas Alkaid santai.

Luella tampak berpikir sejenak. "Yah, kalau Sir Alkaid tidak keberatan, aku justru akan sangat senang." Ucap Luella pada akhirnya.

Alkaid tersenyum. "Baiklah, mulai sekarang aku akan menjadi asitenmu, pertama, aku akan mengurus jadwalmu, dan aku akan memastikan kau tidak mati kelelahan!"

Luella tertawa. "Terima kasih, Sir Alkaid."

Alkaid menunduk sopan. "Sama-sama, Nona."

Ketukan pintu terdengar, di susul dengan suara Margaret. "Nona, saya bawakan camilan Anda."

The Saintess' Twisted EndingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang