New Fate [4]

311 29 0
                                    

Setelah sarapan, Miles meminta Lancelot dan Luella untuk menemuinya di tempat latihan, keduanya hanya menuruti permintaan ayah mereka, sesampainya di sana, ternyata Ruby, Louis, Emanuel, Deon dan bahkan Alkaid juga ada di sana, membuat Luella dan ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah sarapan, Miles meminta Lancelot dan Luella untuk menemuinya di tempat latihan, keduanya hanya menuruti permintaan ayah mereka, sesampainya di sana, ternyata Ruby, Louis, Emanuel, Deon dan bahkan Alkaid juga ada di sana, membuat Luella dan Lancelot sedikit kebingungan.

“Luella, Lance, dua pasukan ksatria ini, akan menjadi milik kalian,” ucap Miles sembari menunjuk dua pasukan dengan seragam berbeda yang juga ada di tempat itu.

Luella dan Lancelot saling bertatapan sejenak, mereka kemudian kompak berkata, “Ayah, ini ... tes ya?”

Miles tertawa keras. “Kalian berdua kenapa mendadak formal begitu, ini bukan tes, ayah serius.”

Lancelot melotot. “Tunggu aku pikir ayah hanya menyiapkan pasukan untuk Luella.”

Luella menatap sang kakak bingung. “Kakak tahu?”

“Kakak hanya tahu tentang pasukan yang akan menjadi milikmu itu,” jawab Lancelot seadanya.

“Pasukan untuk Luella dilatih oleh kau dan Miles, sementara pasukan untukmu ini dilatih oleh Louis dan aku sendiri,” jelas Alkaid.

“Singkatnya, ini kejutan untuk kalian berdua,” sambung Ruby.

Luella dan Lancelot kembali bertatapan bingung. “Papa, bukannya kakak nanti pasti akan menjadi komandan dari Red Phoenix?” tanya Luella.

Miles mengangguk. “Papa tahu, tapi Red phoenix adalah milik Webster, sementara pasukan ini adalah milik Lancelot.”

Lancelot berlari memeluk sang ayah. “Terima kasih, Ayah.”

Miles menepuk punggung Lancelot lembut. “Kamu harus memimpin mereka dengan baik.”

Lancelot melepaskan pelukannya. “Aku pasti akan menjadi pemimpin yang baik bagi mereka semua.”

Miles tersenyum. “Ayah tahu kamu pasti bisa.”

Luella mengangkat tangannya. “Papa, seni berpedangku bahkan tidak sebagus itu, kenapa papa menyerahkan pasukan sebesar ini padaku?”

“Luella, yang terpenting bukanlah berpedang, atau memakai senjata apa pun, yang paling penting adalah kepemimpinanmu,” ucap Ruby bijak.

Luella menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. “Ini ... mereka memilih sendiri atau Papa memaksa mereka?”

“Tenang saja, mereka sendiri yang meminta untuk menjadi bagian dari pasukan ini,” jawab Lancelot percaya diri.

Luella tertawa canggung, ia melambaikan tangannya, menyapa orang-orang di depannya. “Halo?”

Pasukan berseragam putih itu langsung berlutut, memberikan salam ala ksatria.

“Halo Master, saya Dean, kapten dari pasukan ini ...,”

“Tunggu dulu!” Luella memotong perkataan Dean. “Dean bukannya anggota red phoenix? Kenapa dia di sini?” tanya Luella bingung.

Dean menunduk. “Saya sendiri yang meminta Tuan besar untuk memasukkan saya ke pasukan ini, lalu Tuan besar memilih saya sebagai kapten." jelas Dean.

The Saintess' Twisted EndingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang