Bab 4

877 56 15
                                    

Setelah kejadian nganu sama Ruka.
Hubungan pharita dan Ruslan mulai merenggang, bukan karena Ruka, tapi karena pharita sibuk mengerjakan skripsi. Ruka justru lagi sibuk praktek lapangan, makanya waktu untuk bertemu pharita jadi sedikit.

Ruka sibuk praktek lapangan, pharita sibuk menerima penolakan judul dari dosen. Bukan itu aja, pokoknya banyak lah dan sukses bikin pharita stress.

Judul terakhir yang pharita punya buat diajuin, pharita juga udah siap mental. Kalau pun nanti enggak diterima, pharita niatnya jalanin bisnis orang tuanya, ngelola butik.

Udah tarik-buang nafas, pharita akhirnya jalan nyari dosen yang menurut kabar, lagi ada di gedung rektorat.

Yang anehnya, tumben banget di depan rektorat itu ramai sama mahasiswa/ i, pada pegangin bunga mawar macam macam warna.

Sampai akhirnya...

"Pharita Zaskia Ningsih!!"

Ternyata, di atap gedung rektorat ada si Sipit yang rambutnya udah di cat warna coklat chestnut.

'Ruka?'

Pharita ngadah.

Ruka melepas sebuah ikatan dan menggelar poster besar bertuliskan, 'will you be my longlife couple' dan sukses menutup sebagian gedung rektorat.

Kerumunan orang-orang yang ada di sekitar pharita mengepung dan membentuk shape hati sambil mengacungkan tangkai bunga mawar ke pharita.

Pharita speechless.

"PHARITA ZASKIA NINGSIH! AKU MENCINTAIMU. MAUKAH KAMU HIDUP BERSAMAKU? MERASAKAN SENANG DAN SAKIT BERSAMAKU. MENJADI SAKSI SEBAGIAN DARI USIAKU YANG TERUS BERTAM- EH BERKURANG. ng... bertambah apa

berkurang ya. Ah masa bodohlah. POKOKNYA, MAUKAH KAMU MENERIMA PERASAANKU, YANG SUDAH KURASAKAN SEJAK KAMU SOK BERANI MENOLONGKU YANG TENGGELAM DI DALAM SUNGAI.."

Pharita masih speechless mendengar pidato singkat dari Manaka yang teriak menggunakan alat pengeras suara.

"A. A........" Pharita bingung.

Karena pharita terlalu lama memberikan jawaban, Ruka pun turun, bukan lewat tangga. Tapi pakai tali, udah macam agen rahasia.

Setibanya di bawah, Ruka melepas ikatan tali di pinggangnya, mendekati pharita. Ruka meraih kedua tangan pharita dan mengecup keduanya.

"Maaf aku membuat kakak takut. Tapi aku hanya ingin menyampaikan apa yang selama ini aku rasakan..."

Ruka merogoh kantong belakang celananya. Mengeluarkan cincin titanium

berwarna hitam.

"Ng.. maaf, aku cuma bisa kasih ini. Uang aku enggak cukup buat beli cincin yang ada permatanya. Nanti, kalau aku udah kerja, aku beliin"

Ruka memasangkan cincin tersebut di jari manis kiri pharita. Dan pharita, masih aja speechless..

"Kak?" Panggil Ruka.

Pharita mengerjapkan mata. Dilihatnya cincin yang melingkar di jarinya. Kalau dilihat-lihat, bagusan yang dikasih Ruslan yang ada di jari manis tangan kanannya. "Siapa...."

"Hm?"

"Siapa. Siapa yang nyuruh kamu lakuin hal kayak gini?"

"Ng.. i-itu.."

"Dasar sok keren" Pharita menarik kepala ruka. Menghadiahkan ciuman lembut di bibir ruka dan disambut riuh tepuk tangan dari semua massa yang dibawa ruka. Sebagai penutup, pasangan

baru ini pun dihujani bunga mawar dan membuat ruka jadi membayar lebih petugas kebersihan kampus akibat
ulahnya.

🦥🦥🦥🦥🦥🦥🦥🦥🦥🦥🦥🦥🦥🦥🦥

Family Kukang (BxG)(Rupha) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang