Makan malam bersama, di restoran mewah dan tentu ditanggung oleh pihak keluarga Asa. Karena pas banget di malam natal, satu satu dari mereka saling mengucapkan selamat natal.
Oh ya, karena minji kebetulan duduk di sebelah pharita, rasa penasarannya dengan kondisi pharita tadi siang membuatnya ingin mencari kepastian dan kebenaran di balik semua itu.
"Ma!"
"Hm? Kenapa? Mau tambah lagi ayamnya?"
"Bukan. Anu... um... Gini nih, kan di keluarga kita, ada mama.. Papa.. kak bona.. aku.. dan ahyeon"
"Iya, terus?"
"Ng.. m-m-mama... enggak nambah lagi kan?"
"Kalau nambah, gimana?"
Hayoloh! Minji diam. Enggak mungkin juga minji ngebentak pharita. Mau ngelarang, enggak baik juga!
"Ya... Ya udah sih. Enggak apa-apa"
Pharita malah senang karena melihat ekspresi wajah minji. Pharita dengan cepat memegang tangan kiri minji.
"Kamu marah?"
"Enggak kok"
"Kamu itu cerminan mama nak, kamu itu enggak bisa bohong"
"Ya udah. Kalau mama mikirnya aku marah, berarti iya"
Minji menyuapi makanan ke dalam mulutnya tanpa memandang pharita sama sekali.
Tangan pharita yang tadinya memegangi tangan minji, pindah mengusap kepala minji.
"Kita segini aja dulu. Kata papa gitu"
"Eeeh???"
"Iya. Mama tadi itu mual mual karena terlambat makan. Masa sarapan jam 10"
"Jadi.......... enggak ada adek baru kan ma?"
Pharita ngangguk. "Iya. Tapi enggak tau ya kalau papa sengaja. Kamu tau papa itu suka enggak bilang-bilang-"
"Aku jadi orang pertama yang menggagalkan rencana papa!!"
"HEH!!"
🦥🦥🦥🦥🦥
*Tok tok tok
Ruka membuka pintu,
"Ya? Oh.. kamu ternyata"
"Mama mana pa?"
"Tuh, di beranda. Lihatin orang-orang dan mobil yang lewat"
"Oke"
Bona masuk ke dalam. Dia enggak mau lihat kemana-mana, udah takut duluan karena atmosfir kamarnya dan kamar orang tuanya berbeda jauh.
Bona menemukan pharita lagi duduk di kursi, menatap lurus ke jalanan.
"Ma.."
"Hm.."
"Dapat salam dari Eunseo"
"Mana?"
"Dia bilangnya tadi di telpon, pakai bahasa korea. Mama enggak bakalan ngerti" Bona pun duduk di kursi satunya.
"Oooh. Jadi, kamu beneran sama Eunseo?"
"Enggak tau. Kan kata papa, dalam satu hubungan itu, yang penting nyamannya. Nanti rasa suka bakal timbul seiring kenyamanan itu"
"Ya.. betul sih yang dibilang papa kamu, mama cuma berharap, kamu enggak down lagi kayak waktu itu, waktu sama Asahi"
"Sejauh ini belum sih ma. Menurut bona, Eunseo.. jauh lebih baik dibanding Asahi"
"Iya. Itu penilaian kamu pribadi, asalkan sekolah kamu selesai, kuliah kamu juga tanpa harus membuat mama dan papa menimang cucu lebih dulu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Family Kukang (BxG)(Rupha) END
HumorDahulu kala, di jaman prasejarah!! Hiduplah seorang bocah yang terkenal memiliki mata sipit dan mirip kukang di kompleknya. Sering dibully sama bocah2 komplek" woy melek, jangan merem mulu". ledek bocah bocah mines akhlak. BxG (Rupha)