Bab 37

295 30 7
                                    

Pharita, bona, minji dan ahyeon pergi ke Rumah ortu Ruka lebih awal. Jauh hari sebelum pembagian rapor. Pagi hari, 3 jam sebelum berangkat.

pharita dapat telpon dari ibunya ruka kalau sang suami yang dirawat di rumah sakit telah tiada dan ruka kabur dari rumah sakit. Jatuhnya kayak stress gitu.

Ditelponin enggak angkat, mau dicari, ibunya sibuk ngurus pemakaman, ya udah makanya pharita and the Kukang's berangkat buru-buru.

Buru-burunya itu. yang seharusnya berangkat ke sekolah, malah ke bandara dengan masih memakai seragam lengkap. Tapi untung aja tas sekolah isinya udah pakaian, bukan buku. pelajaran.

Setelah tiba , keempatnya langsung otw ke rumah ruka karena jasad si ayah udah di rumah, mau didoain gitu habis itu mau dikremasi.

Ganti pakaian.. terus duduk sederetan sama ibu ruka yang nangis karena dua sebab, suaminya meninggal.. dan anak satu-satunya hilang entah kemana.

Selesai mendoa, proses kremasi jadi
ditunda karena wasiat si ayah kalau dia nantinya meninggal, dia maunya ruka yang lakuin, tapi pihak yang bersangkutan sedang tidak ada di tempat, terpaksa jasad si ayah disimpan dulu di kuil.

Setelah diskusi yang cukup panjang.
akhirnya pharita memutuskan untuk
pergi mencari pasangan hidupnya itu, bona juga, tapi minji dan ahyeon enggak.

Takutnya ahyeon minta ikut kalau dia tau pharita pergi nyari ruka, makanya minji dijadiin tameng biar ahyeon anteng di rumah.

Om Heru juga ikut membantu. Dia ini teman ayahnya ruka yang katanya dulu, anaknya mau dijodohin sama ruka, tapi tenang aja.. anaknya itu udah hidup bahagia sama pasangannyajuga, udah punya dua anak malah.

Pencarian dimulai. Pharita awalnya melangkah bersama bona, tapi biar cepat ketemu, mereka akhirnya berpencar. Pharita tau betul tempat yang kemungkinan dikunjungi oleh ruka kalau lagi galau melow gitu.

Kalau enggak ke kedai makanan, dia pasti ke supermarket lengkap yang sekalian jual macam-macam bekal. Kalau enggak ketemu juga, titik terakhir yang pharita yakini adalah COFFEE SHOP!

Jangan kalian pikir ah itu biasa aja, tapi kepala suku keluarga Kukang ini mau seharian minum caffein, sampai dia pusing dan akhirnya insomnia dan enggak tidur tidur 2 hari non-stop.
Habis itu dia drop, ujung-ujungnya nginap di rumah sakit.

Pharita udah keliling keluar masuk
macam-macam kedai makanan yang ada di sekitaran pusat perbelanjaan. Nihil, ruka masih belum ketemu. Untung aja pharita sekarang pakai sneakers, bukan sendal tinggi. Kalau iya, udah pegel banget pasti.

Bona pun juga begitu, dia udah keluar masuk supermarket. Bukannya ketemu ruka, dia malah sekalian belanja cemilan. Alasannya buat menambah tenaga.

Hingga malam menjelang, pharita.. Bona.. plus om Heru belum juga nemuin ruka. Karena belum mendapatkan
hasil, ketiganya berkumpul di satu titik. Menyusun rencana baru dan menambah list tempat yang akan dikunjungi.

"Pharita.."

"Iya om?"

"Sebenarnya om enggak yakin sih. Coba kamu ke kedai Gyu-Kaku Japanese BBQ paling ujung di belakang pusat perbelanjaan-"

"Tapi om! Itu kan kawasannya.."

"Iya memang. Tapi kalau kita enggak coba, kita juga enggak bakal tau dan makin sulit nemuin ruka. Kamu coba aja dulu, atau mau om temani?"

Pharita mikir 2x. Kawasan di belakang pusat perbelanjaan itu adalah tempat yang dikenal dengan wilayah prostitusi. Pelayanan manusia dijual murah di sana.

Minuman keras, judi,narkotika, banyak para jabla jabla juga dan lain-lain. Bahaya pokoknya dan pharita yakin kalau ruka enggak bakal melayang sampai ke sana, se-stress apa pun dia.

Family Kukang (BxG)(Rupha) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang