Padangan Minji enggak lepas dari layar ponselnya. Scroll.... Scroll.... Lihatin postingannya Danniele di media sosial. Kadang enggak sengaja ke-like dan yaaah, biasa aja sih baginya. Karena memang udah berhasil move on! Menurut dia sih ya.
Minji sekarang berdiri di depan toko yang jual pernak-pernik natal. Lagi janjian sama seseorang..
Minji punya kebiasaan datang sekitar 15 menit dari waktu yang dijanjikan. Dia juga pernah datang setengah jam sebelumnya, saking rajinnya!
Kadang minji senyum karena danniele sama sekali enggak berubah. Masih menarik dan enggak ngebosenin. Minji juga diam diam menyimpan beberapa foto danniele YANG ENGGAK ADA jihyo-nya. Iya lah, cungkring ini kan cintanya ke danniele doang.
"Minji~"
Suara khas nan lembut menyadarkan dirinya, "Oh, hai!"
"Kamu selalu datang lebih cepat ya"
"Hehe, kebiasaan. Jadi kan?"
"Jadi. Ayo.."
_
_
_Masuk ke toko, minji juga ikut mencari barang untuk keperluannya. Terutama untuk Ahyeon yang ngebet banget menghias pohon natal di rumah. Minji hanya beli beberapa, karena selebihnya udah dibeli Ruka.
"Minji, ini bagus enggak?"
"Bagus.. eh enggak, yang tadi aja deh. Yang ini kurang kayaknya"
"Oke"
Sakura kembali ke rak sebelumnya, dan minji melanjutkan kegiatannya.. mencari lonceng yang kalau bisa ada kucingnya. Tau kan, itu buat siapa?
Selesai belanja dan membayar belanjaan masing-masing. Minji mendadak menarik tangan Sakura,
"Eh.. langsung pulang nih? Makan dulu yuk, tadi aku enggak sempat makan"
"Makan? Tapi uang aku enggak cukup"
"Aman. Ayoo" Minji menarik tangan Sakura sedikit lebih kuat. Memaksa pemilik tubuh yang lebih kecil dari minji ini untuk ikut bersamanya.
_
_
_Makannya di restoran fast food aja, ambil paket berdua yang murah meriah. Udah promo, gratis es krim pula.
Es krim menjadi pencuci mulut, mereka juga sambil ngobrol macam-macam dan pembahasannya udah kemana-mana. Sakura enggak berani nanya alasan kenapa pasangan yang terkenal di sekolahnya itu bisa putus gitu aja, walau Sakura sendiri malah ngeyakinin diri sendiri kalau ada pihak ketiga di antara mereka.
Kalau pun begitu, kenapa beritanya enggak heboh, seheboh dia yang waktu itu hanya datang ke rumah minji buat ngerjain tugas, dan setelah itu dia hampir dapat predikat tukang tikung dan untung aja minji ngejelasin secara detail ke orang-orang yang doyan mengurusi kehidupan pribadinya.
Serba salah sebenarnya kalau dekat-dekat ke minji. Kontak fisik aja, itu danniele pasti tanyain ke orang yang bersangkutan sampai ke akar-akarnya!! Tapi yang namanya manusia.. berkomunikasi.. pasti bakalan kontak fisik.
Uniknya, hal itu enggak berlaku ke danniele. Minji justru memberi kebebasan untuk danniele. Mau kontak fisik ke siapa juga enggak masalah, temanan sama siapa juga enggak masalah.. makanya... sekarang minji.... kecolongan.
Sakura benar-benar menikmati momen kebebasan minji saat ini karena sebelumnya mereka enggak pernah ngobrol dan menghabiskan waktu selama ini. Sambil menghabiskan sisa es krim yang ada, minji menyeka mulutnya dengan serbet karena dia yang lebih dulu selesai. Minji mengambil serbet baru saat Sakura udah selesai menyuap es krim terakhirnya.
"Tangannya turunin dikit" perintah minji setelah Sakura menarik sendok yang baru aja masuk ke mulutnya. Dengan gerakan lembut, minji mengusap ujung serbet ke sudut mulutnya Sakura.
KAMU SEDANG MEMBACA
Family Kukang (BxG)(Rupha) END
HumorDahulu kala, di jaman prasejarah!! Hiduplah seorang bocah yang terkenal memiliki mata sipit dan mirip kukang di kompleknya. Sering dibully sama bocah2 komplek" woy melek, jangan merem mulu". ledek bocah bocah mines akhlak. BxG (Rupha)