Bab 31

344 28 20
                                    

Tumben nih, pagi-pagi dua pasangan kukang sibuk di dapur. Yang satu siapin sarapan, yang satu bantuin. Katanya sih udah janji dari tadi malam habis 'olahraga'.

Karena kerjanya pakai sambilan dikit-dikit, jadi suara ributnya itu kedengaran sama anak kedua mereka. Makanya dia ikutan bangun lebih awal.

Udah mandi, udah pakai seragam juga dan masih ada waktu satu jam lagi sebelum jadwal sarapan, minji lebih memilih buat bersihin saxophone-nya yang udah jarang dibelai gara-gara dia sendiri sibuk sama kegiatan kelas fotografi.

Lagi ada acara disekolahnya, makanya minji lebih banyak luangin waktu sama kamera slr pinjaman dari club, ketimbang saxophone yang dibeliin orang tuanya.

Si bungsu juga ikutan bangun. Tapi dia enggak langsung mandi karena maunya dimandiin. Dia akhirnya turun ke bawah, nyari mamanya.

"Maaaa~" panggilnya, dari anak tangga yang tinggal beberapa lagi, buat dia langkahi.

"Iya sayang. Sini, mama di dapur"

Tau keberadaan si mama, ahyeon langsung ke sana. Masih menggunakan piyama dan rambutnya digerai. Enggak baik soalnya tidur rambut diikat gitu, bikin rontok katanya.

"Hei, duduk dulu. Jangan nempel-nempel gitu. Mama masih masak nih" kata pharita karena ahyeon begitu sampai di dapur langsung meluk kaki kanan pharita.

"Aaaaa... adek ngantuuuk. Adek enggak sekolah ya ma.. ya ma ya.. sekaliii aja..."

"Kan.. mulai lagiii. Ruka, tolong dulu. Aku enggak bisa tinggalin masakannya
nih"

Ruka yang tadinya berdiri di sebelah pharita langsung mendekat ke ahyeon. Dia gendong anak bungsunya itu di bahu dengan posisi terbalik. Jadinya ahyeon itu terlentang menghadap ke atas.

"Aaaaaa.... Aaaaaaa.... Papaaa... Adek
pusiiiing"

"Siapa tadi yang katanya mau bolos
sekolah?"

"Adeeeeeek"

"Enggak ada ya. Kalau kamu minta bolos, itu.. kamu lihat kan?" Ruka mengarahkan wajah ahyeon ke arah televisi terus dia nunjuk ke tumpukan dvd 'my little pony' koleksinya ahyeon.

"Itu dvd kamu semua papa jual"

"Aaaaaa!!! Jangaaaan!! Mamaaaaaa..."

Ahyeon berontak, tapi percuma. Posisinya terlalu membahayakan.

"Eeeh, udah udah. Pagi-pagi jangan teriak. Malu kedengaran sama tetangga"

Pharita udah datang aja. Dia ambil alih ahyeon dan menggendongnya dengan posisi yang benar.

"Ahyeon, sayang. Enggak boleh bolos ya? Harus rajin sekolahnya. Kamu mau, nanti.. udah besar... enggak kerja.. kayaaaaak..." Pharita melirik ruka dan ruka langsung cemberut.

"Kamu kasih contoh yang lain kek! Harus banget, soal aku yang enggak kerja"

"Ya terus? Aku mau contohin siapa lagi?

Dia kan anak kamu, kamu papa nya. Cocok kan?"

"Iya deh iyaaa" Ruka malah pergi, kesel kayaknya.

"Tuh lihat Yeon. Jangan ditiru ya sifat jelek papa kamu......... Tapi tiru aja sifat pantang menyerahnya"

"Ya... Kalau papa kamu nyerah. Mungkin...... Bukan dia papa kamu"

"Kok gitu ma?"

"Terus siapa?" Lanjut ahyeon.

"Udah ya. Kita mandi dulu. Nanti kamu telat sekolahnya"

"Yah, mamaaa"
_
_
_

"Heh, bobon. Sst! Bangun hei! Telat nanti"

Family Kukang (BxG)(Rupha) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang