Bab 33

306 29 14
                                    

Previous day, atau lebih tepatnya.. di malam saat kejadian minji vs Bona

"Eh.... Eheeeeee.... Eheeeeheeeee.... Eheeeeeeee.... Eeeeeeeeeee......" Suara minji memenuhi ruang keluarga yang dipakai sebagai tempat aman untuk memisahkan dia dan kakaknya, Bona.

Pipi kiri merah bekas tamparan, rambut kusut karena dijambak, di tangannya yang punya lingkar kecil itu, ada beberapa goresan memanjang dan juga pendek yang mulai memerah.

Pharita dari tadi mengusap kepala anak kedua-nya itu , yang dibaringkan di pahanya. Basah basah deh tuh rok pharita, soalnya minji enggak diem dari sejak dia pulang jemput ahyeon les.

Lain hal sama bona, dia di kamarnya pharita dan ruka. Ditemenin sama ruka yang duduk di hadapannya. Tapi bona nunduk sambil sesegukan.

Ahyeon?

Oh, dia ikut di bagiannya pharita. Kalau pharita ngelus kepalanya minji, ahyeon justru ngelus tangannya minji.

"Udah 1 jam sayang, kamu nangis terus...Udaaaah ya"

Bukannya diem, tangis minji makin kencang.

"Ya tuhan...."
_
_
_

"Kamu sama minji itu kenapa sih? Ada masalah? Tumben kalian berantem sampai mau saling bunuh gitu"

Ruka ngomong sambil susah payah pasang perban, ke luka-nya akibat melindungi bona dari serangan minji, yang entah darimana dapat pecahan kaca lumayan gede. Mungkin itulah suara yang dimaksud sama Ruka waktu nelpon pharita.

"Bona? Papa nanya..."

"Hei!! Kamu diem gitu, papa sama mama enggak tau caranya buat bantu kalian selesain masalah. Kamu milih buat nyerang balik adek kamu? Iya? Yaudah, bentar.... Papa ambilin pisau dulu-"

"Bu-Bukan gitu paaa!!"

"Hm? Apa? Betul kan?"

"Enggaaaak... Enggak gitu maksudnyaaaaa. Hiks"

Ruka memegangi kedua pundak bona,

"Lalu?"

"Hiks. Bona enggak bisa bilang pa. Maaf... Tapi Tapi...... Ini karena..."

"Ssst.. iya. Papa paham. Coba dengar... kamu yang lebih tua kan? Kalau pun ini bukan salah kamu, minta maaf aja sama minji. Ngalah. Ya?"

"Tapi pa..."

"Berjiwa besar kalau jadi kakak itu. Kamu ngalah, itu juga tandanya kamu sayang sama minji"

"Papa temenin"

Ruka berdiri lebih dulu, disusul bona
yang menyeka sisa air mata yang masih menggenang di sudut kedua matanya.

"Pa, maaf..." Pandangan bona tertuju pada perban luka, yang ada di telapak tangan kiri ruka.

"Kenapa minta maaf? Kewajiban papa buat jagain kalian. Udah ayo.." Ruka menarik tubuh bona, dan sedikit memaksanya untuk keluar dari kamar.

"Papaaa..." Ahyeon turun dari sofa, lari ngejar ruka, dan langsung digendong.

"Tangan papa sakit ya? Coba adek lihat" Ruka mengangkat tangan kirinya yang udah dibalut perban, dikasih lihat ke ahyeon.

"Sakit ya paa? Adek tiup ya biar cepat
sembuh, fuuuu... fuuuu.... fuuuu..."

Ibaratkan para penggemar anime genre lolly girl, ekspresi ruka sekarang lebih kurang seperti itu. Berasa adem banget, kayak ada angin semilir yang bertiup dan bikin seluruh tubuh beserta jiwanya tenang.

Ruka kehilangan fokus! Dia enggak sadar kalau bona dan minji kembali saling serang!!

"RUKAAAAAAA!!!!"

Family Kukang (BxG)(Rupha) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang