BAB 1

1.9K 83 16
                                    

Dahulu kala, di jaman prasejarah!!!

Hiduplah seorang bocil yang terkenal memiliki mata sipit dan mirip kukang di kompleknya. Sering dibully sama bocil2 komplek "woy melek, jangan merem mulu". ledek bocil bocil mines akhlak.

Tapi untungnya bocil ini enggak terpengaruh sama bullyan yang datang silih berganti. Justru dia makin STRONG dan sukses jadi primadona yang banyak digilai para gadis-gadis.

Enggak tanggung-tanggung, tiap komplek perumahan ada aja mantannya. Dia juga disegani karena mampu merayu ibu ibu komplek dan ibu kepala kantin sekolah
sampai-sampai, ini bocil dapat jatah makan gratis seumur hidup.

Nah Kita sebut saja nama bocil itu

"Ruka Aliando Syarief"

Nah iya itu namanya, kenapa nama belakangnya aliando syarief, karna emaknya Ruka fans berat aliando GGS. Katanya biar nanti gede nya ganteng eh pas gede nya malah mirip kukang.

Tampang gahar macam preman, tapi takut masuk wahana rumah hantu. Sering ketindihan kalau tidur. Enggak tau juga kenapa, mungkin karena pesonanya juga bisa memikat makhluk astral.

Ruka bocil, tinggal di keluarga sederhana yang enggak terlalu memaksa anaknya untuk jadi orang sukses. Yang penting anaknya hidup bahagia aja, udah.

Akibat kebebasan tersebut, makanya Ruka itu doyan pergi jalan-jalan sendiri. Naik angkutan umum kek kereta, angkot atau bus malam.

"Emakkk... Besok aku mau jalan-jalan ke Surabaya, boleh ya" Tanya Ruka yang sekarang udah kelas 5 SD.

"Eeeeeh? Jauh loh nak. Sama siapa perginya?"

"Sendiri dong. Ya mak ya.."

"Eum..."

"Yaaaaa... Aku bosan di jakarta terus"

"Kenapa enggak ke bekasi atau Bandung?"

"Udah sering juga mak. Pokoknya aku mau ke Surabaya. Boleh ya mak ya... Boleh yaaaa"

"Tanya abah kamu coba"

"ENGGAK BOLEH!!"

Ruka otomatis menutup kedua telinganya itu setelah mendengar teriakan penolakan dari sang abah.

"Yah abah. Sekali ini aja. Kan besok hari libur"

"Kamu itu ya. Dibilangin enggak boleh, ya enggak boleh. Ngerti enggak sih?!"

"Abah pelit!!"

Ruka bocil pun berlari masuk ke kamarnya.

Bukan Ruka namanya kalau gampang menyerah. Kalau abahnya bilang enggak, berarti 'iya' bagi Ruka. Sekarang aja, Ruka udah nyusun barang keperluannya yang akan dia bawa untuk ke Surabaya besok. Dia masukin ke dalam ransel dan setelah itu, dia gantung di luar jendela kamarnya, biar besok bisa diambil pakai kayu.

Pagi hari...

"Emak, abah, aku pergi dulu" pamit Ruka. Langsung loncat dari kursi yang dia duduki sewaktu sarapan.

"Hei!! Mau kemana kamu!" Cegat si abah.

"Mau main ke rumah teman bah"

"Awas kalau kamu bohong ya"

Ruka hanya mengacungkan jari jempolnya kemudian lari lagi ke rak sepatu, dan memakai pasang sepatu.

Ruka sengaja pakai pakaian yang rada santai biar abahnya enggak curiga.

Selepas keluar dari rumah, Ruka lari ke samping rumahnya, mengambil kayu panjang dan ia gunakan untuk mengambil tas ransel kecil yang ia gantung tadi malam di luar jendela.

Family Kukang (BxG)(Rupha) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang