Bab 55

302 39 17
                                    

Jalanan pusat kota dipenuhi cahaya lampu warna-warni khas natal. Ahyeon yang biasanya duduk di bangku tengah, ngotot minta duduk di depan, di pangkuannya pharita.

Matanya terlihat berbinar saat dekorasi lampu yang menyerupai santa ada di depan hadapannya. Mulutnya sedikit terbuka memberi kesan kalau anak bungsu keluarga Kukang ini benar-benar terpesona.

Wajar aja sih, karena selama ini dia natal di rumah aja, tapi untuk kali ini.. karena baru pulang dari acara menginap di rumah chiqi, makanya sekeluarga jalan-jalan dulu sebelum pulang ke rumah.

"MAMA!! LIHAT!! SANTA.." tunjuk ahyeon ke orang yang pakai kostum santa dan lagi membunyikan lonceng yang ia pegang.

"Iya sayang"

"Ma!! Maaa!! Ada lagi!!"

"Iya sayang"

"Itu juga maaa!! Yang di depan toko gelatto"

"Iya sayaaang. Banyak ya..."

"Iya.. ada sepuluh! Santa memang sebanyak itu ya ma? Pantas aja adek banyak dapat kado natal"

"Ng.. a-a... I-Iya kayaknya. Mama kurang tau"

Ahyeon kembali menatap keluar jendela mobil. Telapak tangannya udah mencetak berbagai jejak di kaca jendela, Ruka sebenarnya paling anti karena susah ngebersihinnya, tapi kali ini.. enggak apa-apa lah.

Mobil berhenti karena lampu merah. Lagi nunggu, lewat lah seorang santa yang menyebrang bersama beberapa kurcaci. Bajunya warna-warni, ada hijau, kuning, biru.. Ahyeon hype sendiri. Dia tepuk tangan kegirangan dan hampir loncat dari tempat duduknya.

"MAMAAA!! SANTA MAA!! PANGGIL! PANGGIL" teriak ahyeon

"Eh adek jangan.. nanti santanya minta
duit" Ruka yang jawab.

"Kok minta duit pa? Santa kan baik, kasih kado"

"Kalau yang ini palsu. Tuh lihat"

Ruka menunjuk ke arah santa yang tadi menyebrang. Benar aja, si santa ngetuk jendela mobil yang ada di sebelah mobil keluarga caplang. Si santa bertugas meminta duit dan kurcaci-kurcaci tadi sibuk berjoget.

"Kok santanya minta duit pa??"

"Itu santa yang jahatnya. Pokoknya jangan percaya sama santa di pinggir jalan. Lagian, santa itu emang enggak ad-" mulut bijak ruka langsung ditutup dengan tangannya pharita.

"Jangan mulai ya!"

Ruka mengangguk. Lupa juga sih seharusnya dia enggak bilang itu lagi ke ahyeon karena tadi gadis kesayangannya itu lagi seneng senengnya.

"Kalau adek enggak boleh percaya sama santa yang di pinggir jalan, bolehnya percaya sama santa yang mana?"

Ruka terdiam. Pharita terdiam. Kakak-kakaknya ahyeon juga. Mau dicuekin tapi rasanya... ENGGAK TEGA!

"Kiiiiiita ke mall aja yuk. Main ke game center" usul Ruka. Biar semuanya selamat dari pernyataan ahyeon yang menjebak.

"Mau mauuuu"

"Oke, kita belok kanannn"

"YEEEEEEEEY!!!"

Keempatnya serentak menghela nafas. Bebas dari pertanyaan yang mungkin datangnya bisa beruntun dari mulut ahyeon.

_
_
_

Ruka nguap. Alunan lagu di komidi putar mini yang ahyeon naiki bikin matanya jadi berat. Ruka hanya menyandar ke tiang yang jadi penyangga kuda-kudaan yang dari tadi naik turun membawa tubuh ahyeon. Ini udah putaran ke tiga. Satu putaran durasinya lima menit, kebayang kan gimana susahnya Ruka menahan rasa kantuknya.

Family Kukang (BxG)(Rupha) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang