Bab 39

245 25 4
                                    

Keluarga Kukang sudah kembali ke rumah..

Terpaksa sebenarnya karena bona yang minta. Dia risih gara-gara setelah kejadian 'nyosor'nya Niki, dia sering ditempelin gitu sama Niki. Kemana-mana diikutin dan rada kepo sama isi chat dan pembicaraan kalau bona lagi telponan sama asahi.

Kunci rumah belum di tangan sebenarnya, tapi.. berkat tubuh minji yang sangat ramping, dia dibantu oleh ruka akhirnya manjat ke lantai 2 dan dia berhasil masuk lewat jendela kamarnya sendiri yang lupa dikunci walau sekilas kelihatannya udah.

Minji berhasil mengambil kunci cadangan, ya.. walau kunci cadangan pintu depan doang yang penting sekeluarga bisa masuk. Sisa pagar dan kamar tidur yang terkunci, oh.. garasi juga.

Jadi tadi malam, yang anak-anak ngungsi tidur di kamarnya minji dan untuk dua pasangan sejoli tidur di ruang tamu. Tenang aja, enggak bakal kedinginan meski enggak ada selimut. Ya.. you know lah.

Paginya pharita buru-buru karena bangun telat ke acara press conference, launching majalah yang covernya itu pharita. Majalah spesial katanya. Spesial karena di majalah itu pharita kebagian 25 halaman khusus foto dia doang.

Reward pencapaian karena pharita udah lama berkecimpung di dunia permodelan, dan meski udah punya 3 anak, penampilan pharita itu enggak berubah dan enggak kelihatan sebagai ibu dari 3 orang anak. Makanya tawaran pemotretan itu deras banget dan enggak berhenti.

Rumah keluarga Kukang kedatangan anak konglomerat. Siapa lagi kalau bukan Chiqi. Biasa, main bareng ahyeon. Sekalian bawain bucket bunga perwakilan dari kedua orang tuanya yang lagi sibuk bikin dedek baru. Eh.

Karena kebetulan minji otw ke rumah Danniel dan bona lagi date bareng asahi, ahyeon bebas main berdua chiqi di kamar kakaknya itu.

Iya bebas..

BE-BAS

"Aduh Canny! Sakiiit"

"I-Iya. Aku pelan-pelan nih"

Tubuh Chiqi mundur sedikit demi sedikit.

"Aaaaw!! Cannyyy-iii.."

air mata pun berkumpul di kedua sudut mata ahyeon. Menahan perih sejak dari tadi. Ini semua gara-gara idenya chiqi!

"Diam yeon. Nanti papa kamu datang. Nanti aku dimarahin kalau dia tau"

"Ya tapi, sakit Canny. Lagi pula, mama juga pernah bilang, kita enggak boleh kayak gini dulu, soalnya kita masih kecil"

"Aku penasaran rasanya gimana yeon. Tahan ya, dikit lagi"

Ahyeon nurut aja, dia ngangguk dan memejamkan matanya. Sedikit demi sedikit, rasa perih itu ia tahan sekuat tenaga.

Dan..

Yeeeey, cincin di jari ahyeon pun lepas. Chiqi bernafas lega. Nyesal sih maksain cincin kecil gitu masuk ke tangan ahyeon. Lagian, dia sembarangan nebak aja ukuran jarinya ahyeon, makanya salah ukuran.

Jadi ceritanya tadi itu chiqi punya ide main mama papa gitu sama ahyeon. Tapi mereka lagi di proses lamaran. Kebetulan, Asa baru balik dari Hawaii dan dia beliin oleh-oleh untuk ahyeon.

Cincin gitu tapi sebelumnya dia video call ke chiqi karena menurutnya chiqi pasti tau ukuran jari ahyeon. Secara kan, hampir 24 jam bareng.

"Aduuuuuuuuuh....." Ahyeon mengusap jari manisnya yang agak memerah.

"Maaf ya yeon. Sakit?"

Ahyeon tentu saja mengangguk. Chiqi menarik tangan kecil ahyeon yang diusap, lalu ia cium jari manis ahyeon, bekas dari 'kejahatan'nya.

"CANNY NGAPAIN!!"

"Hm? Mami sering kayak gini kalau aku
jatuh. Katanya sakitnya bisa hilang yeon"

"Oooh. Benar juga! Mama juga sering kayak gitu. Terus ditiup-tiup, habis itu sakitnya hilang"

"Iya kan? Gimana? Masih sakit?"

"Dikit"

Giliran chiqi yang mengusap jari manis ahyeon. Ahyeon sih diam aja. Bingung sendiri sama perasaannya saat ini.

🦥🦥🦥🦥🦥🦥🦥🦥🦥🦥🦥🦥🦥🦥🦥

Ruka datang untuk jemput pharita. Datang, tapi posisi ruka belum di pintu utama ya, macet oy! Ramai soalnya. Ruka akhirnya parkir di depan warung yang ada di dekat gedung.

Sisanya ruka jalan beberapa langkah, hitung-hitung olahraga. Penampilannya udah mendukung juga sih.

Sambil berdesak-desakan. Ruka melawan arus manusia yang ada di dalam gedung biar bisa masuk ke main room.

Dari posisinya, ruka enggak bisa melihat sosok pasangan hidupnya di atas panggung, tapi katanya sih sesi pharita udah selesai. Ruka mencoba untuk menelpon dulu.

"Aih, enggak diangkat.."

Di chat juga gitu, enggak dibalas.

Dan yang kita tau, naluri ruka yang rada-rada aneh ini memaksa dirinya untuk naik ke atas meja di sisi yang lain yang kebetulan kosong melompong karena di sana enggak ada kegiatan. Ruka naik ke atasnya, lalu dia teriak.

"PHARITA!! KAMU DIMANAAAA!!

PHARITA!!! PHARITA ISTRINYA RUKA ALIANDO SYARIEF YG GANTENG"

Aksinya itu menarik semua perhatian termasuk model yang lagi tanya jawab di panggung. Petugas keamanan pun berduyun-duyun datang buat menarik turun ruka dari atas meja.

"Eh? Eh? Kalian mau ngapain?!!"

"Anda mengganggu kelangsungan acara, anda harus diamankan"

"T-Tunggu dulu!"

"Ruka!!"

Untung aja ruka belum turun dan ada seorang staff yang kasih tau pharita kalau pasangan hidupnya udah datang menjemput.

"Anda mengenalnya?" Tanya petugas ke pharita.

"Iya. Dia Suami saya. Maaf sudah mengganggu" Pharita membungkuk
beberapa kali dan petugas pun memaklumi.

Tinggallah mereka berdua. Pharita ikutan naik ke atas meja.

"Kamu kok lama banget? Ngapain aja di rumah?"

"Ahyeon minta ikut yang. Oh ya, nih.."

Ruka menunjukkan sebuah kartu ucapan selamat dari ibunya untuk pharita.

"Ini aku yang nulis sih, tapi ucapannya dari ibu kok. Aku kasih tau ibu kalau kamu dapat majalah spesial"

Pharita terharu dong. Mau nangis tapi gengsi. Makanya meluk doang.
Lalu mereka turun, pharita membawa
Ruka ke ruang ganti. Enggak tau alasannya apa, pharita malah maksa ruka pakai Jas keren.

Selesai pakai jas, mereka berfoto. Katanya buat dikirim ke ibunya ruka sebagai tanda terima kasih.

"Kayaknya enggak sopan deh kalau kamu cuma kirim ini ke ibu"

"Iya. Ini basa-basi aja, nanti aku telpon
ibu. Terus nanti pulang, kita mampir ke toko pakaian ya, sekalian aku juga beliin untuk mama aku"

"Hm. Kamu mau apa? Mau jalan-jalan
enggak? Kemana gitu"

"Banyak duit nih?"

"Jalan-jalan? Boleh! Ke 109 ya!"

"Masa ke pusat perbelanjaan sih? Maksud aku itu jalan-jalan ke luar negeri sayang"

"Kamu yakin? Anak-anak liburnya tinggal 10 hari lagi"

"Cukup kok itu. Kan naik pesawat"

"Oh. Ya udah, aku ikut keputusan kamu
aja"

"Keputusan aku? Hmmmmm...."

Pharita akhirnya mikir, teruuuus sampai pulang ke rumah. Dan memikirkan pasport untuk anggota keluarganya, dan juga tiket khusus pulang pergi....

Ke SWISS!

Tengah malam, habis kegiatan rutin, pharita yang masih ditutupi selimut tiba-tiba menelpon managernya. Minta diurusin

Family Kukang (BxG)(Rupha) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang