Ringgggrrr
"Okay class. Don't forget to give the letter to your parents"
"Okay miss"
"See you next week"
"Thank you for today miss"
Murid-murid berhamburan keluar kelas hingga tinggal beberapa orang yang masih membereskan buku, dan juga bertugas piket hari ini. Minji salah satunya.
Gara-gara pernah izin sakit, dia kebagian tugas piket 2x satu minggu ini. Ketua kelas minji emang enggak pernah nenggang, selagi tubuh masih bisa gerak, piket harus lanjut.
Minji mulai membersihkan papan tulis, dari ujung kanan.. ke kiri. Berhubung papan tulisnya masih yang warna hitam dan nulisnya pakai kapur, otomatis waktu dihapus debunya bertebaran kemana-mana.
"Minji"
Minji menghadap ke belakang, ada gadis bertubuh mungil yang memanggilnya.
"Jangan lupa, habis bersihin papan tulis, penghapus papannya dibersihin juga ya"
"Ng. Oke"
"Perlu aku bantu?"
"Eh enggak fiona. Enggak usah. Aku masih bisa kok"
"Ooh. Yaudah, aku nyapu bagian sana dulu ya"
"Un!"
Fiona, satu-satunya siswi di kelas minji
yang punya ukuran badan kayak anak SD, padahal sebenarnya udah SMP. Ada untungnya.. ada ruginya.Ruginya itu.. kalau jam istirahat dan kantin penuh, fiona suka kejepit di antara siswa siswi yang ikutan ngantri, dan kadang Miku datang sebagai pahlawan.
Dia nyuruh fiona untuk duduk di kursi dan makanannya biar minji aja yang beliin. And as we know, Danniel suka cemburu sama hal ini. Pokoknya.. apaaa aja yang berbau-bau tentang fiona, Daniele auto alergi.
Padahal nih ya, minji itu juga dekat sama cewek lain.. bukan fiona aja, tapi entah kenapa insting cemburu Danniel itu kumat pas minji dekat sama fiona doang.
"Aku udah selesai nih. Penghapus papannya juga udah aku bersihin. Aku pulang duluan, atau kamu mau aku tungguin?"
Fiona menatap minji yang berdiri di sebelahnya, agak tertawa karena pipi minji ada bubuk putihnya, bekas debu kapur.
"Ada debu di pipi kamu"
"Masa sih? Mana?"ucap minji, sengaja mancing.
Yap, modus sekali! Kalian pasti tau ini
turunan siapa.Fiona mengelus pelan pipi kanan dan pipi minji bergantian. Pas banget...... ternyata Danniel baru aja mau masuk ke kelas habis dari ruang klub volly.
"Sayang! Pulang yuk. Aku udah siap" seru Danniel dari depan pintu.
"Eh, ayo. Aku juga udah siap piket"
Minji dengan santainya jalan ke meja dan mengambil tas sekolahnya.
"Maaf ya, aku pulang duluan"
"Ya. Enggak apa-apa"
"Bye.."
Fiona cuma lambai-lambai tangan karena, udah ngerasain atmosfir aneh sejak Danniel berdiri di depan pintu kelas.
"Tadi fiona ngapain, megang-megang wajah kamu?!"
"Hm? Oooh. Katanya ada debu tadi di pipi aku. Bekas debu kapur. Kan tadi aku bersihin papan tulis sama penghapusnya"
"Ya kan enggak harus dia yang bersihin!"
"Harusnya siapa?"
Minji mancing, Danniel yg kemakan umpan dengan polosnya.
"A.......................Ak.... Ng... Enggak tau ah!" Danniel berjalan semakin cepat. Meninggalkan minji yang senyum jahil karena danniel kemakan sama umpannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Family Kukang (BxG)(Rupha) END
HumorDahulu kala, di jaman prasejarah!! Hiduplah seorang bocah yang terkenal memiliki mata sipit dan mirip kukang di kompleknya. Sering dibully sama bocah2 komplek" woy melek, jangan merem mulu". ledek bocah bocah mines akhlak. BxG (Rupha)