Bab 23

336 17 22
                                    

Keluarga Kukang lagi sibuk berkemas-kemas dari tadi malam. Semua ambil bagian biar cepat selesai, kecuali ahyeon karena masih bocah. Enggak baik kalau begadang.

Satu keluarga ini mau pindah ke rumah yang lebih bisa menampung semuanya. Kasihan Ahyeon, tidurnya keganggu karena mesti sekamar sama Bona. Tau lah kan ya, remaja kasmaran.. sekalinya chat atau telponan, mau sampai tengah malem.

Kalau ditumpangin di kamar Minji, ya sama aja. Kadang Minji lagi hafalin not balok, kadang juga chat sama Danielle. Minji enggak berani telponan kalau malem, tapi sekalinya udah chat.. ngakak-nya kedengaran sampai ke kamar Ruka dan pharita.

Minji boleh aja kalem, tapi sekalinya ketawa ngakak, niat banget kayak papa-nya. Kalau bisa, itu mulut dibuka lebar-lebar.

🦥🦥🦥🦥🦥🦥🦥🦥🦥🦥🦥🦥🦥🦥

Keluarga kecil Ruslan lagi menikmati terik matahari secara tidak langsung. Kenapa? Karena mereka bertiga terjebak di kemacetan panjang. Habis dari mall ceritanya, belanja-belanja barang mewah seadanya.

Ingat, ini keluarga Ruslan, bukan keluarga Asa yang bisa seenaknya belanja barang branded, bahkan sambil tunjuk doang, barang udah di tangan.

Ngomong-ngomong soal keluarga Ruslan, mereka termasuk keluarga kelas atas tapi enggak masuk ke golongan konglomerat. Mereka lebih hobby nabung ketimbang foya-foya.

Kalau ada bencana, mereka nyumbang paling duluan. Dasha yang ngajarin, Ruslan sih nurut-nurut aja, kelewat kalem ni orang.

Mari kita bahas anak semata wayang mereka yang suka dipanggil Niki.

Akhir-akhir ini.. eh bukan, sejak udah bisa ngomong, Niki suka menuturkan sesuatu yang enggak jelas dan ujung-ujungnya malah jadi nyanyian yang enggak jelas juga.

Kebiasaan itu akhirnya berubah karena Dasha sang mama mulai mengajarinya bernyanyi dan juga gitar akustik bahkan juga di ajari main saxophone.

Bukan cuma itu, si kecil bongsor ini juga diajari cara berjalan di catwalk sama pose di depan kamera. Siapa lagi kalau bukan kerjaannya Ruslan, ayah-nya.

Jadi ya, bakat menyanyinya ini udah tersalurkan via social media. Kadang tuh terima request. Terus juga kadang endorse produk2  gitu. lumayan katanya, nambah uang jajan.

Kalau Dasha sama Ruslan ada job pemotretan, Niki kan jadi sendiri di rumah. Doi punya dua pilihan, numpang nongkrong di kedai yakiniku dekat sekolahan, atau dia pulang ke rumah tapi mesti nyanyi terus sampai salah satu dari orangtuanya itu pulang.

Bocah yang kadang lagaknya kayak preman kalau ketemu keturunannya ruka-pharita ini ternyata takut sama hantu!!

Kesukaan Niki pada dunia seni musik
membuat mulutnya enggak mau diam.
Sekalinya udah nyanyi, dia enggak bakal

berhenti sampai dia capek sendiri. Kecuali untuk sekarang ini, di dalam mobil dia cuma pakai earphone terus komat-kamit ikutin lirik lagu, yang berkumandang di dalam earphone-nya. Kadang juga badannya gerak-gerak dikit, eh iya..

Niki ini satu kelas dance ternyata sama bona. Tapi ya.. masih jagoan bona sih soalnya bona dari umur berapa coba masuknya.

Niki itu pantang dibanding-bandingkan, pernah dia nantangin bona battle dance, cowok nantang cewek gk tuh 🗿, yang ada malah dianya, yang keseleo dan enggak bisa jalan nyaris dua minggu lamanya.

-
-
-

"Ma. Ada badut"

Dasha otomatis melihat kearah tunjuk Niki. Ada badut tikus lagi joget-joget pakai iringan lagu yang asalnya dari speaker besar di sebelahnya.

"Panas-panas gini... Kasihan banget ya ma. Mama ada duit kecil enggak?" Tanya Niki.

"Duuh, enggak ada sayang"

"Kalau ayah?"

"Coba cek di dalam tas yang ada di samping kamu"

Niki membuka tas sandang kecil milik Ruslan. Meneliti satu persatu kantong yang ada di dalam tas. Hingga ia selembar uang dan mengambilnya.

Saat mobil Ruslan sejajar dengan posisi berdiri si badut, niki menyerahkan lembaran uang yang ia temukan tadi dan menyerahkannya ke si badut.

"Kamu kasih berapa?" Tanya Ruslan via kaca tengah.

"500.000 Ribu"

Dasha udah tau kalau Ruslan kayaknya bakal marah, dia langsung mengelus bahu Ruslan. Nafas Ruslan masih teratur ternyata.

"Dasha, tolong cari di ponselmu atm center terdekat"

🦥🦥🦥🦥🦥🦥🦥🦥🦥🦥🦥🦥🦥🦥

So, well.. keluarga kukang telah tiba di rumah barunya. Lebih.. lebih besar dari rumah yang sebelumnya. Kamar tidur empat sekalian kamar mandi dalam, ada taman sekalian kolam renang kecil, ada ruangan khusus buat minji latihan saxophone.

dan ada sisi rumah yang sengaja dibuat untuk tempat mainnya Ahyeon, plus garasi canggih dengan bonus motor matic buat bona.

Rumah yang sangat mengerti kebutuhan penghuninya, sumbangsih sukarela dari orang tua sahabatnya ahyeon, siapa lagi kalau bukan keluarga konglomerat pasangan Asa dan Rora.

Enggak sepenuhnya sumbangan sih, keluarga kukang juga keluar biaya kok.. untuk sewa mobil pick up.

Sekarang garasi seakan komplit banget, mobil ada.. motor ada.. sepeda roda tiga bona dulu,yang udah diwariskan turun-temurun ke adek-adeknya juga.

ada.. dan ada sepatu roda Canny yang ketinggalan. Tapi katanya buat ahyeon aja, dia bisa beli lagi yang baru, capek mau jemput balik.

"Ya tuhaaaaaan... Capeeeeeek" akhirnya, mulut Ruka mengeluarkan apa yang dia rasakan sejak tadi malam.

"Rukaaaa. Nanti dulu tidurannya, bantuin angkat sisa dus yang di dalam mobil"

"Eheeeeeeh. Suruh bodyguard-nya asa aja tuh yang. Pinggang aku sakit banget nih"

"Dia juga lagi angkatin yang di mobil pick up sayang. Ayo jangan malas, ntar aku pijitin"

"Oke!!"

"Aw.... Aaaaaaaa.... Sakit aduh! Pelan-pelan Ritaaaaa"

"Yang suruh kamu angkatin dua kardus sekaligus itu siapa haaaa? Sok-sok'an sih"

"Ya kan.. ADUH! Biar cepat selesai"

🦥🦥🦥🦥🦥🦥🦥🦥🦥🦥🦥🦥🦥🦥🦥

Ini dua kukang lagi rumpi-rumpi, sambil pharita mijitin pinggang ruka yang lagi tiduran dengan posisi telungkup. Fyi, mereka sempat se-ronde tapi dengan durasi yang cukup cepat.

karena ruka enggak nyaman sama posisinya, efek pinggang yang kalau digerakin dikit ngilu-nya minta ampun. Jadi kalian sendiri bisa tau kalau dua orang yang

saling cinta ini juga saling naked. Enggak apa-apa, kan udah sah.

"AAAAA!! ANJ-"

*PLAK!!

"Heh! Mulutnya. Kalau anak-anak denger gimana? Kasih contoh yang baik dong" "Yang kamu tekan barusan sakit banget Ritaaaaa"

"Iya iya maaf"

Akhirnya pharita memilih untuk memelankan gerakan pijatannya biar ruka enggak histeris lagi kayak barusan.

Pelan...

Pelan...

Pelan...

Pe...

Lan...

Ruka malah ketiduran.

"Ruka?"

Pharita menggoyangkan tubuh ruka.

"Ruka..."

Ahaha, sayang sekali pharita. Rukanya benar-benar udah masuk ke alam baka eh alam mimpi,dan dengan sigap, pharita menarik selimut dan menutupi tubuh ruka.

Pharita turun dari atas kasurnya, mengenakan semua pakaian tidurnya dan kembali keluar, melanjutkan sisa kerja ruka yang tertinggal.

Family Kukang (BxG)(Rupha) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang