Bab 50

242 17 0
                                    

"Aku pulang.."

Denting suara piano menyambut Dasha yang baru pulang setelah menyelesaikan pemotretan hari ini. Dasha melepas sepatu dan melangkahkan kakinya menuju ruang keluarga.

mencari tau siapa yang memainkan piano yang jarang disentuh sejak satu keluarga ini sibuk dengan jadwal pemotretan masing-masing.

Ruslan, memainkan piano dengan hikmat. Jangan salah, dia bisa main piano itu gara-gara pharita. Dulunya dia sering antarin pharita les piano dan kalau lagi main ke rumahnya pharita, suka lihat pharita main piano dan kadang diajarin juga.

"Hai" (cuu) dasha mengecup pipi ruslan kemudian duduk di sebelahnya.

"Serius banget mainnya"

"Iya. Soalnya biar cepat hafal"

"Gitu ya? Coba mainin"

Ruslan menekan tiap tuts piano, menciptakan lantunan nada beraturan yang membuat dasha merasa nyaman. Seakan sebuah sihir yang mampu membuat tubuhnya yang lelah setelah bekerja menjadi segar kembali.

"Enggak sekalian nyanyi?"

"Kamu tau suara aku jelek. Nih, kamu aja, biar aku yang iringi" Ruslan memberikan secarik kertas ke dasha, banyak coretan dan biasanya itu karena ruslan susah memainkan nada tersebut.

"Eeehem! Oke. Mulai aja"

"Intro dulu ya, nanti aku kasih tau kapan masuknya"

Ruslan kembali menekan tuts piano, beberapa nada terlewati dan hampir membuat dasha larut dan lupa untuk bernyanyi, hingga ruslan memberikan kode kepada dasha dan ia mulai bernyanyi.

"I'm so lonely broken angel
I'm so lonely listen to my heart
On n' lonley, broken angel
Come n' save me before I fall apart

To harja ke bashi kenaretam:
ta akharesh divoonatam
to, to nemidooni, ke joonami, bargard pisham

I'm so lonely broken angel
I'm so lonely listen to my heart
On n' lonley, broken angel
Come n' save me before I fall apart

(Broken Angel-Arash Ft Helena)

Ruslan justru berhenti menekan tuts piano. Matanya menatap dasha lekat-lekat.

"Kenapa berhenti?"

"Lagunya..... Aku jadi terharu. Padahal iseng pilih lagu itu. Ternyata lebih bagus kalau kamu yang nyanyiin"

"Apa siiiih" Dasha malu-malu. Bersembunyi di balik badan ruslan biar enggak ketahuan kalau wajahnya memerah.

Tiba-tiba ini dia bertahap menatap ruslan. Meraba leher pasangan hidupnya itu dan mulai mencium bibirnya.

Ruslan, banyak orang pikir kalau dia ini orangnya monoton. Tapi ini manusia, sekalinya romantis, bikin jantung mau copot rasanya. Adaaa aja yang dia lakuin dan hal itu selalu sukses bikin targetnya dag dig dug . Dasha demen sama tipikal orang yang kayak gini, makanya jodoh.

Ciuman tadi udah sampai ke tahapan yang iya-iya. Jadi, biarkan saja mereka selesaikan urusan mereka di kursi piano yang sempit itu.

Mari kita ke anak mereka, alias Niki. Bocah ini baru selesai pemotretan juga. Niatnya mau jalan-jalan dulu sebelum pulang ke rumah tapi dia malah singgah ke kedai yakiniku terdekat. Bermodal credit card dengan nama sendiri, dia beli semua yang pakai daging sapi. Enggak masalah. Kan nanti tagihannya, dia sendiri yang tanggung.

======

"Maaa. Kita enggak ada persiapan untuk natal?"

"Hm? Iya ya. Belum belanja juga. Mau pergi sekarang? Mama kosong hari ini"

Family Kukang (BxG)(Rupha) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang