"Mamaaaaa... Kaus kaki adek manaaa"
teriak ahyeon sambil bongkar-bongkar lemari pakaiannya.
Pharita muncul, dengan menenteng tas ransel kecil ahyeon yang siap, tinggal bawa.
"Itu sayang, di atas kasur" tunjuk pharita ke sepasang kaus kaki warna pink yang ada gambar kodok.
"Enggak mau yang ituuuu.. maunya yang sapi putiiih"
"Yang sapi putih kan baru dicuci sayang. Belum kering"
"Aaaaa-aaaaaa... Adek maunya yang ituuuuu... Yang sapi putiiiiih"
"Sapi yang lain enggak mau?"
"ENGGAK MAUUUU"
Gini nih, kalau 'manja'-nya ahyeon udah kumat. Mesti dituruti! Pharita jadi paham gimana tabahnya ruka, menghadapi dirinya kalau sifat 'manja'-nya juga kumat.
Pharita mendekati ahyeon yang udah menggembungkan kedua pipinya. Agak duduk agar mensejajarkan dengan tinggi tubuh ahyeon.
"Kenapa harus yang itu sayang? Coba bilang ke mama"
"Eum..... Ng.... Eum.. s-soalnya.... kan.. adek udah janji sama Canny ma"
"Janji sama Canny?"
"Iyaa. Canny bilang, dia mau pakai kaus kakinya yang serigala itu ma, terus adek disuruh pakai yang pasangannya.. yang sapi putih"
"Hooo..." Pharita mengangguk paham "Tapi kaus kakinya masih basah sayang. Kamu mau pakai kaus kaki basah? Nanti kaki kamu jamuran"
"Aaaaaa.. enggak mauuuu"
"Yaudah. Kita bawa aja kaus kakinya, siapa tau selagi di jalan.. kaus kakinya kering. Ya?"
"Nnnggg..."
"Yaaa??"
Ahyeon mengangguk lesu. Tapi ya mau gimana, enggak mungkin juga kan pakai kaus kaki basah gitu.
-
-
-Di lantai bawah
"Sip! Bekal udah. Baju ganti juga udah.
Ng.. apalagi ya"
"Pa, aku boleh bawa sax enggak?"
"Kamu mau kita diusir?!"
"Ya tapi aku harus hafalin not ini pa buat minggu depan"
"Hafalin tanpa sax aja, bisa kan? Nih.."
Ruka mengambil sebuah tongkat yang
tadinya dipakai untuk membasmi kecoa ke minji."Kamu anggap aja ini sax, oke"
"liih!! Ini bekas kecoa kan!"
"Ahahahaha.. ya dicuci dulu-"
*BRAK!!!
Ruka dan minji serentak mengintip ke
pintu depan.Bona.... dengan wajah dongkol, dan
langkah kaki yang menapak dengan kuat, sampai kedengaran kayak orang lagi lari."Heh Bon, kamu kenapa? Itu pintu kalau rusak papa juga yang benerin"
Bona enggak jawab. Dia berhenti dan berdiri di sebelah minji. Kedua tangannya mengepal kuat, sampai urat-urat tangannya mau nyembul keluar.
Ruka mendekat, mengelus pundak gadis sulungnya itu
"Bona? Kamu kenapa?"
Setelah itu juga, bona mulai terisak tapi dengan wajah dongkol.
Ruka yang penasaran sampai ubun-ubun, akhirnya menarik dagu bona dan mereka bertatapan. Kelihatan kalau Bona itu,lagi nahan sesuatu di dalam hatinya, tapi enggak mau diceritain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Family Kukang (BxG)(Rupha) END
ЮморDahulu kala, di jaman prasejarah!! Hiduplah seorang bocah yang terkenal memiliki mata sipit dan mirip kukang di kompleknya. Sering dibully sama bocah2 komplek" woy melek, jangan merem mulu". ledek bocah bocah mines akhlak. BxG (Rupha)