"uuuuuwaaaaaaay!!!!"
"Eeeeeh! Adeeek! Jangan teriak-teriak. Malu"
"Kan enggak ada yang dengar ma. Uwaaaaaaaaaaay!!!"
"Adeeek"
Ahyeon lagi semangat semangatnya karena tadi malam dia tepar karena baru sampai di Swiss. Tidurnya juga guling sana guling sini, tau banget kasurnya gede.
Bona dan minji dijadiin pengganti samsak tinju, kena pukul, ditendang. Itu jidat bona yang kayak lapangan bola jadi ada memarnya karena kena hantam tumit ahyeon.
Ahyeon dan pharita lagi menikmati pemandangan. Rombongan Ruka, bona dan minji sibuk belanja. Yang belanja minji dan bona doang, kalau Ruka sih cuci mata sama penduduk lokal yang kadang lewat pakai dalaman doang.
Sama pharita sih enggak apa-apa ruka lihat gituan, yang penting nanti ujung-ujungnya ruka lampiasinnya ke dia.
Yang diomongin pun nongol, dan tumben banget dia stay calm.
"Kamu kenapa? Udah cuci matanya?"
"Bosan lihat itu itu aja. Mending lihat kamu aja yang. Pakai baju kaus tipis warna putih... pakai ripped jeans pendek sebatas paha, terus tubuh kamu kena siraman air, terus dalaman kamu keli- ng... Rita... Balik ke hotel yuk"
"Tuh kan! Dibilangin jangan bayangin aku yang aneh-aneh kalau lagi di luar"
"Ritaaaa aku... Enggak tahan nih"
"liih.. jauh tau ruka kalau balik ke hotel. Lagi pula, baru juga 20 menit kita keluar"
"Duuuh yaaaang... Dikit aja ya" Ruka main peluk aja dari belakang. Meraba-raba bagian depan tubuh pharita.
"Heey!!! Ada ahyeon! Ii-Ih!"
Ahyeon sih tadinya fokus lihatin pemandangan, tapi karena orang tuanya grasak grusuk enggak jelas, telinga nya pun menangkap suara-suara
mencurigakan. Ahyeon menghadap ke belakang,"Mama sama papa ngapain?"
Pharita pun memukul tangan ruka yang hampir meraba buah dadanya.
"Hmm? Enggak ada sayang. Mau beli Mövenpick enggak?"
"Mau mau mauuuu!!"
"Ayo. Sekalian kita cari kak bona dan kak minji"
Pharita pun terlepas dari pelukan ruka.
"Hm? Maaf. Anda siapa?"
"YAAANG. AKU GIMANA?" teriak ruka.
"RITAAAAAA!!!"
"Bodo amat, gk denger, gk dengar" Batin pharita
🦥🦥🦥🦥🦥🦥🦥🦥🦥🦥🦥🦥🦥🦥
Satu persatu toko mereka masuki. Banyak 'berkunjung ketimbang membeli. Pegang-pegang, lihat, nanya harga, ngangguk.. udah! keluar dari toko. Dari sekian banyak toko, dua anak Kukang ini hanya berhasil membeli masing-masing 3 tas kertas berukuran kecil.
Bona hanya membeli baru terusan, tas, dan sebuah sepatu untuk asahi. Kalau minji, dia beli baju terusan untuk Daniel, topi dan..... Kamera slr!! Lengkap dengan lensa tambahan, memori, dan tripod mini yang gampang dibawa.
Akhirnyaaa, minji enggak perlu jadi orang dibalik layar yang kerjanya edit foto di kelas fotografi. Udah punya kamera gengs jadi dia bisa bebas foto momen momen, apalagi kalau ada pertandingan volly antar sekolah.
Dalam perjalanan mau ke titik kumpul yang kasih tau pharita, keduanya malah singgah ke gerobak yang jual buah. Mumpung bisa dibeli per-biji.
Ini bona pakaiannya menyesuaikan lingkungan tapi bisa menarik hasrat orang lain, termasuk orang yang lalu lalang tapi jaraknya dekat banget ke bona.
KAMU SEDANG MEMBACA
Family Kukang (BxG)(Rupha) END
HumorDahulu kala, di jaman prasejarah!! Hiduplah seorang bocah yang terkenal memiliki mata sipit dan mirip kukang di kompleknya. Sering dibully sama bocah2 komplek" woy melek, jangan merem mulu". ledek bocah bocah mines akhlak. BxG (Rupha)