Rami family-Bab 41

225 16 2
                                    

Tubuh tinggi semampai, ganteng, badan kekar atletis, style pakaian paling recommended, dia lah Rami kamaru . Anak tunggal Perusahaan Game Nasional Agate di Indonesia. Anak rumahan yang terpaksa kuliah setelah selama 12 tahun dia home schooling.

Alasannya malas bersosialisasi, yang paling utama itu game! Padahal ya, dia terkenal di kalangan umum berkat video gaming-nya dan postingan ootd. Rami ngakunya iseng bikin dua akun sosial media itu, biar orang lain tau kalau dia bukan hanya sekedar gamer tapi juga bisa jadi seorang influencer dari cara dia memadukan pakaian.

Kuliah ambil jurusan menejemen kek ruka tapi akhirnya pindah ke teknik informasi, terpaksa juga karena suruhan papa. Biar nanti kerja enggak susah-susah. Kalau enggak programmer.. ya jadi tester game.

sebenarnya dia ngambil Kuliah antara niat dan enggak niat, yang penting masuk kelas, cari kursi paling belakang yang mentok ke dinding lalu pura-pura nyatat padahal sebenarnya dia ngegame pakai stylus pen. Waktu ujian, dia hafal semua soal pertanyaan, izin ke toilet, lalu dia nyari jawaban dari karyawan papanya. Jenius!

Hari ini kebetulan dia enggak ada kelas. Mondar-mandir di kampus biar dikata mahasiswi teladan. Mondar-mandirnya itu sebenarnya karena main menangkap karakter digital pakai ponsel. Tau-tau rami nyasar ke fakultas ekonomi. Ada kali beda 3 gedung dari fakultas teknik, titik awal dia mulai berjalan.

Saat rami berencana untuk kembali ke fakultas teknik, dia bertabrakan dengan salah satu mahasiswi di sana.

"Kyaaaa!"

Bersamaan dengan jatuhnya si gadis, buku-buku tebal yang dia bawa juga ikut jatuh berserakan.

"Aaaa!! Maaf maaf.."

"Aduuuuuh..." Gadis itu mengusap
pinggangnya.

"Maaf" Rami berusaha menarik tangan gadis itu. Ia berdiri dengan susah payah. Gadis itu menunduk, mengutip satu persatu buku tebal yang terjatuh.

Karena merasa bersalah, rami ikut mengambilnya, "b-berat" gumamnya.

"Maaf, aku buru-buru" gadis itu mengambil bukunya lebih cepat. Saat ia akan berdiri lagi, tubuhnya terhuyung dan buku yang dibawanya berserakan lagi. Rami bawaannya pengen ketawa tapi kasihan. Jadi lebih baik menolong meski udah 2x.

"Bukumu tebal semua. Sini aku bantu bawakan, jangan keras kepala"

"Ng... Un.. terima kasih"

Rami kembali mengutip beberapa buku tebal tersebut lalu membantu gadis itu
berdiri.

Rami mengikuti langkah kaki gadis yang ternyata jauh lebih pendek darinya. Lebih tepatnya, gadis itu terlihat seperti anak SMP. Mereka berjalan menuju parkiran.

"Felix!!" Teriak gadis itu memanggil pria lain yang menunggunya di bawah pohon. Pria itu kemudian melambaikan tangannya. Rami dan gadis 'kecil' ini pun berjalan menyusul pria yang melambaikan tangannya tadi.

"Maaf ya menunggu lama. Perpustakaannya ramai. Aku udah pinjamkan buku yang kamu maksud tadi"

"Makasih ya. Banyak banget kamu pinjam buku"

"Ng, besok ada kuis. Aku harus belajar"

"Bahkan mahasiswi paling pintar di kelas pun harus belajar juga kalau ada kuis"

"Hmm" gadis itu memberikan dua buku
yang sedikit lebih tipis dari buku lainnya.

"Ah iya. Terima kasih ya kak" gadis itu mengambil buku yang ada pada rami. Rami hanya mengangguk dan memandangi keduanya pergi dari area
parkiran.

🚶‍♂️🚶‍♂️🚶‍♂️🚶‍♂️🚶‍♂️🚶‍♂️🚶‍♂️🚶‍♂️🚶‍♂️🚶‍♂️🚶‍♂️🚶‍♂️🚶‍♂️🚶‍♂️🚶‍♂️

Family Kukang (BxG)(Rupha) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang