Bab 5

758 49 16
                                    

"awh....ahhh..."

Ruka terdiam, memerhatikan pharita yang duduk di atas barang pribadinya dan sibuk menggerakkan pinggulnya.

la tidak bisa berbuat banyak dan seenaknya seperti biasa. Kenapa? Karena pharita tidak seorang diri.

Pharita yang sudah hamil tua ini bisa-bisanya lebih agresif ketimbang Ruka. Entah faktor hormon atau memang... Karena ini pertama kali mereka melakukannya setelah mereka tau kalau pharita hamil.

"Rukaaa... T-Tangannya..."

Ruka menyerahkan kedua tangannya kepada pharita. Kemudian pharita meletakkan salah satunya di buah dadanya dan yang satunya ia jilati satu persatu jarinya, hingga tiap ruas jari Ruka terasa sangat sensitif ketika pharita juga menggigitinya.

"J-Janganhhh.. hahh.. jangan.."
Ruka semakin hilang akal. Apalagi, ia
dengan jelas melihat lidah pharita yang gesit mengitari setiap jemarinya.

"AAAARGH!! SIAL!"

"Kyaa!!"

Ruka merebahkan tubuh pharita perlahan. la sangat berhati-hati, takut kalau si bayi kenapa-kenapa.

Dan...

Mereka lanjutkan 'hal itu'....

Sampai capek.

🦥🦥🦥🦥🦥🦥🦥🦥🦥🦥🦥🦥🦥🦥🦥

"Ruka Aliando syarief"

"Ya?"

"Ada telpon untukmu"

Ruka meninggalkan pekerjaannya dan mengangkat telpon yang ada di sudut meja kerjanya. "Ya? Eh, ha-hallo"

"HAAAAAH!!!"

"..."

Teriakan Ruka membuat semua karyawan dan karyawati magang di sekitarnya melihat kearahnya.

"S-Saya akan segera kesana"

Ruka menutup telpon, mematikan
komputer dan mengambil tas ransel miliknya. Lalu memakai sepatu sneakers, dan berlari keluar ruangan.

*Bugh

"Aduh"

"Aduh"

Ruka malah tabrakan sama bos-nya. "Rukaa!"

"M-Maaf.. Maaf pak"

"Mau kemana kamu? Ini kenapa pakai sepatu sneakers?!"

"A-Anu. S-Saya mau izin pak. Is- p-pasangan hidup saya-"

"Tidak boleh! Kamu sudah terlalu sering minta izin. Masuk kembali ke ruangan"

"T-Tapi pak-"

"MASUK!!"

"cih, dasar tua mesum kepala botak"
ucap Ruka dengan suara pelan.

"Apa kamu bilang?"

"Semoga hidup anda selalu dilindungi oleh tuhan pak"

....

....

....

Ruka semakin tidak tenang.

Konsentrasinya terganggu karena terus terbayang dengan kondisi pharita, yang kini tengah berjuang melahirkan anak mereka. Ruka terus menggerutu dan
mencoret-coret kertas kosong yang ada di mejanya. "sialan.. sialan.. sialan sialan sialan

SIALAAAAAAN!!!"

🦥🦥🦥🦥🦥🦥🦥🦥🦥🦥🦥🦥🦥🦥🦥

Jam pulang kerja. Ruka berlari ke rumah sakit setelah turun di halte. la tidak peduli dengan pandangan orang

Family Kukang (BxG)(Rupha) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang