Bab 18 - Datang bulan

5.2K 183 0
                                    

"Cinta tidak mengenal namanya waktu. Walau sehari pun baru bertemu, tak menutup kemungkinan cinta itu akan melabuh di hatimu."
smileegirlss


~Happy Reading~


"loh Kak, Andre mana?" Tanyanya ketika tidak melihat keberadaan Andre di sana.

"Sudah kusuruh pulang," jawabnya dengan mata yang masih fokus melihat ke arah laptop. Saat ini, mereka sedang ada di ruang keluarga.

"Loh, kok disuruh pulang aja sih kak? Aku padahal masih mau ngobrol sama dia."

"Kamu masih mau ngobrol sama dia?" Tanyanya dengan menatap tajam ke arah Gretha.

"Iya lah. Aku belum puas tadi ngobrolnya," jawab Gretha polos.

Veno semakin kesal mendengar hal itu. Rahangnya mengeras menahan amarah yang akan semakin melonjak.

"Pokoknya kamu nggak boleh ketemu sama dia lagi," titahnya tegas.

"Nggak bisa gitu dong kak. Dia teman a—"

"Nggak ada bantahan!" Titahnya tak bisa diganggu gugat.

"Kakak kenapa sih, bawaannya marah mulu. Kak lagi datang bulan ya?" Sebalnya melihat tingkah Veno.

"Aku cowok, kalau kamu lupa," decaknya sambil merotasikan matanya malas.

"Aku tau. Cuma, siapa tau aja, Kakak ada kelainan," ungkapnya dengan santai.

Veno melotot tak percaya dengan yang dikatakan gretha. Mengapa wanita itu bisa berpikir seperti itu?

"Kamu nyumpahin aku ada kelainan ya?" Ia bertanya dengan nada yang mulai meninggi.

"B-bukan gitu maksud aku.  Udah lah nggak usah bahas itu lagi," ngambeknya dengan melipat kedua tangannya di dada.

"Kalau masalah kamu nyuruh aku jauhi Andre. Aku bakalan jaga jarak kok, Kak. Aku nggak bakal ngerusak reputasi Kakak, jadi tenang aja."

"Aku bukan mikirin reputasi. Tap—"

"Udah kak, gak usah dibahas lagi. Aku pergi ke kamar Alex dulu. Mau ngecek masih demam atau nggak." Ia pun langsung ngacir pergi ke kamar Alex.

Sesampainya di kamar, Gretha menghampiri Alex yang sedang tertidur. Ia mengelus pipi anak itu. Walaupun Alex bukan darah dagingnya, tapi ia sangat menyayanginya.

Alex yang merasakan pipinya disentuh, langsung terbangun.

"Tante ngapain?" Tanyanya pada Gretha

"Alex. Kamu kenapa bangun Nak? Tante cuma mau ngecek suhu badan kamu aja, sudah turun atau belum. Maaf ya kamu jadi kebangun gara-gara Tante," sesalnya dengan wajah tertunduk.

"Gak apa-apa Tante," ucapnya. "Tante mau nggak nemanin Alex tidur?"

"Boleh. Tapi emangnya kamu nggak keberatan, kalo Tante naik ke tempat tidur kamu?"

"Nggak kok Tan, sini tidur," ucapnya sambil menepuk sisi sampingnya.

Gretha tersenyum lembut sambil naik ke atas tempat tidur. Kemudian ia mengelus rambut Alex  yang tidur di sampingnya.

"Tante boleh peluk aku nggak?" Ia melihat ke arah Gretha.

"Kamu yakin? Nanti kalau kamu pengap gimana? Tante gendut loh."

"Nggak bakal Tante," ucapnya kemudian memeluk Gretha. Entah mengapa, ia sudah mulai nyaman dengan keberadaan Gretha di dekatnya.

Nyaman, batinnya senang.

 Widower's Fat Wife [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang