"Saling menghargai dan mendukung satu sama lain merupakan pondasi yang kuat dalam rumah tangga."
~Happy Reading~
•
•
•
"Papa sama Mama pergi ke kamar dulu. Kamu kalau sudah selesai nonton, TV-nya langsung dimatiin ya," ucap Veno kepada Alex yang masih belum ngantuk.Bocah itu masih setia duduk di atas sofa dengan mata yang fokus melihat film kartun robot kesukaannya.
"Iya, Pa." Alex beralih menatap Gretha, kemudian turun dari sofa dan berjalan menghampiri ibunya. "Give me a goodnight kiss, mom," ucapnya yang membuat gadis itu tersenyum gemas.
Gretha menggendong Alex, kemudian menghujani pipi anaknya dengan kecupan selamat malamnya. "Sudah kan, Sayang?"
Gretha menurunkan Alex dari gendongannya. Setelah itu, mencubit pipi Alex pelan.
Alex mengangguk antusias. "Sweet dreams, Mom."
Gretha tersenyum hangat, kemudian berucap, "You to, Boy." Ia mengusap kepala Alex, pelan.
Veno yang melihatnya, mendengus sebal. Kemudian, langsung menarik tangan Gretha ke dalam kamar.
"Kenapa sih, Mas? Aku lagi bicara sama Alex, loh," ketusnya. Gadis itu tengah duduk di tepi ranjang dengan kedua tangan yang bersedekap sebal di depan dada.
Veno menghela napasnya pelan, kemudian pergi mendekat dan duduk di samping istrinya. Ia menggenggam tangan kanan Gretha, kemudian menatap mata gadis itu, sangat dalam.
"Sayang, kamu jangan ngasih kecupan dan terlalu manjain Alex lagi, dia sudah besar," keluh Veno dengan wajah yang masam.
Gretha menghela napasnya pelan, kemudian ikut memegang kedua tangan suaminya yang sedang menggenggam tangan kanannya, dengan tangan kiri.
"Mas, Alex masih umur lima tahun. Dia masih memerlukan kasih sayang orang tua. Seharusnya, kita sebagai orang tuanya mengajarkan dia dengan penuh kasih sayang. Jika kamu ingin Alex agar bisa mandiri, boleh saja sedikit tegas dengannya, tapi juga dibarengi dengan cinta dan kasih.
"Percaya deh, jika seorang anak mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tuanya, tidak akan membawa kerugian untuk ke depannya. Kalau masalah kamu takut Alex jadi anak yang manja, kita didik dia sedikit tegas saja, ajarkan dia betapa kerasnya dunia, tapi tetap berikan cinta kepadanya karena hal itu sangat penting," ucap Gretha menatap dalam suaminya.
"Banyak anak di luaran sana yang dididik dengan tegas oleh orang tuanya untuk melakukan semua hal dengan baik, tanpa adanya kasih sayang dari orang tua sama sekali. Mereka dituntut untuk menjadi sempurna, sampai akhirnya mereka nggak bisa mengekspresikan perasaan mereka sendiri dengan baik," lanjutnya. Tangan kiri Gretha mengelus pelan tangan suaminya.
Veno merasa perkataan Gretha ada benarnya. Ia menunduk untuk mengintropeksi diri. Sebenarnya, ia hanya takut Alex tidak mampu untuk menghadapi dunia luar yang begitu kejam.
Tapi setelah mendengar perkataan Gretha ia menjadi mengerti bahwa mendidik seorang anak dengan tegas boleh asal harus dibarengi perhatian dan kasih sayang juga.
"Terima kasih Sayang, berkat kamu mas jadi paham mengenai peran penting orang tua dalam mendidik seorang anak. Mas sangat beruntung memiliki istri sepertimu. I love you more than you think, my dear."
Veno mencium bibir Gretha lembut, berusaha mengabaikan detak jantungnya yang kini berdetak tak terkontrol. Semakin lama ciuman yang hanya sekedar kecupan berubah menjadi lumatan kecil. Ia menahan tengkuk Gretha untuk memperdalam ciuman keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Widower's Fat Wife [End]
Romance⚠️ZONA BAPER⚠️ Menikah dengan suami sahabatnya sendiri? Tidak pernah ada di dalam kamus seorang gadis bernama Gretha. Gretha, si gadis bertubuh overweight, mengalami hal yang tidak pernah sama sekali dibayangkannya akan terjadi. Ia berharap menikah...