"Setiap kejahatan pasti akan dibalas setimpal. Namun, tidak semuanya akan langsung dibalas di dunia. Ada masanya perbuatan itu akan dibalas di akhirat nanti dengan balasan yang lebih parah."
-smileegirlss~Happy Reading~
•
•
•Sebulan telah berlalu, kini Andi sudah resmi bercerai dengan Ana. Ia telah mengusir kedua orang, ibu dan anak itu untuk keluar dari rumahnya dan tak mengizinkan keduanya untuk menginjakkan kaki sedikit pun, baik di kediamannya maupun kediaman putri dan menantunya.
"Ma, kita harus kemana nih?" keluh Nana kepada Ana. Saat ini, keduanya sedang berjalan di atas trotoar menyusuri jalanan yang dipenuhi oleh lalu lalang kendaraan.
Keduanya berjalan di bawah teriknya matahari dengan membawa dua buah koper berukuran besar. Peluh keringat membasahi seluruh tubuh dan wajah mereka.
"Kamu kenapa nanya mama? Semua ini salah kamu. Coba aja kamu nggak ngebongkar kejahatan kita ke Papa kamu, pasti saat ini kita sedang menikmati hidup mewah. Nggak perlu tuh, jalan di pinggir jalan kayak gini," kesal Ana, menatap marah putri semata wayangnya.
Nana berdecak kecil. "Ma, kita beli rumah aja yok," pintanya dengan menggoyangkan tangan kiri Ana.
"Kamu gila, ya? Duit kita cuma sejuta, untuk ngontrak aja susah, gimana mau beli rumah," sungut Ana, menghempaskan tangan Nana yang bertengger di lengannya.
Nana menghentakkan kakinya kesal. "Ma, tapi aku capek jalan terus. Lihat nih, kaki aku udah lecet." Ia semakin memberontak, tangan wanita itu terus menggoyangkan lengan kiri ibunya.
"Mau dapat duit dari mana? Kamu kira nyari duit gampang, ha?!" Ana mendengus kesal kala melihat putrinya terus merengek di pinggir jalan seperti ini.
Nana yang kesal pun, tak sengaja mendorong tubuh ibunya sehingga terpental ke aspal jalanan. Sebuah truk yang melaju dengan sangat cepat, tidak mampu mengerem ataupun menghindari tubuh Ana yang sudah terbaring di atas aspal.
Ana yang melihat sebuah truk melaju dengan kencang, berusaha bangkit berdiri. Namun, naas belum sempat ia membangkitkan dirinya, truk itu terlebih dahulu melindas tubuhnya.
Nana mematung di tempat kala melihat tubuh ibunya dilindas dengan hebatnya oleh sebuah truk trailer. Kakinya melemas, tak mampu menahan beban tubuhnya dan terjatuh di atas trotoar.
"Mama," lirihnya. Bibirnya terasa keluh dan tak mampu lagi untuk mengucapkan satu kata pun. Matanya bahkan tak bisa mengeluarkan setetes air mata karena shock yang dialaminya.
Para pengendara jalan menepi untuk melihat kejadian yang terjadi di jalanan sana. Semua pengendara terkejut melihat potongan tubuh Ana berserakan di aspal.
Banyak yang menyaksikan kejadian itu, ada yang memvideokan kejadiannya dan ada juga yang langsung menghubungi ambulans dan polisi untuk datang ke TKP.
Tak berselang lama, beberapa polisi datang dan menutup TKP untuk meminta beberapa keterangan dari para pengendara yang menyaksikan kejadian. Tubuh Ana yang sudah tidak utuh, dibawa ke mobil jenazah dikarenakan tubuhnya sudah tidak bernyawa lagi.
Polisi menahan sopir truk yang melindas Ana dan juga membawa Nana karena mendengar keterangan dari beberapa saksi yang memang menyaksikan kejadiannya.
Kedua pelaku diamankan untuk dimintai keterangan dan dimasukkan ke dalam sel selagi para polisi melihat CCTV yang berada di area TKP.
"Saya nggak bersalah. Ibu saya masih hidup." Nana berteriak di dalam sel. Ia belum juga menyadari kesalahannya.
"Lo bisa diam nggak?" kesal salah satu tahanan sel di sana. Gadis itu menghampiri Nana yang sedang menatapnya, kesal.

KAMU SEDANG MEMBACA
Widower's Fat Wife [End]
Romance⚠️ZONA BAPER⚠️ Menikah dengan suami sahabatnya sendiri? Tidak pernah ada di dalam kamus seorang gadis bernama Gretha. Gretha, si gadis bertubuh overweight, mengalami hal yang tidak pernah sama sekali dibayangkannya akan terjadi. Ia berharap menikah...