"kita sama-sama saling mencintai, sama-sama saling cemburu. Namun mengapa kita sulit sekali untuk bersatu?"
-smileegirlss~Happy Reading~
•
•
•Sekar nyengir dengan menampilkan deretan giginya.
"Ya, jaga-jaga," ucapnya santai.
Amirah melotot mendengarnya. "Jaga-jaga apa? Lo gila ya?"
"Canda doang."
Amirah memutar bola matanya malas.
"Oh iya, Papa kamu siapa namanya?" Tanya Sekar kepada Alex yang masih fokus melihat mereka.
"Papa Ve—" ucapan Alex terpotong kala Gretha menyuruhnya untuk tidak memberi tahu nama ayahnya.
"Alex, jangan dikasih tau Nak," ucapnya sambil membawa beberapa kue dan minuman untuk mereka.
Saat ini, kafe masih belum buka. Jadinya mereka bebas mengobrol dengan santai.
"Kenapa Tan? Tanya Alex seraya melihat ke arah Gretha yang duduk di sampingnya.
Sekar dan Amirah yang mendengar panggilan untuk Gretha dari Alex pun bingung. Namun, mereka lebih memilih untuk diam, daripada menyakiti hati bos mereka.
"Enggak kenapa-kenapa, kok, Sayang. Biar tante aja yang ngasih tau ke Tante-tante ini."
Alex hanya mengangguk sebagai balasan.
Sekar dan Amirah pun memasang wajah cemberut. Padahal mereka kepo sekali dengan suami bosnya ini. Tapi kenapa Gretha menyembunyikan identitas suaminya?
Apa suami Mbak Gretha punya kekurangan ya? batin Sekar bertanya.
"Nih kamu makan. Tante bawain kue kesukaan kamu," ucapnya sambil menyodorkan kue yang tadi ia bawa.
"Makasih Tante." Ia memakan kue itu dengan lahap.
"Kalian makan juga gih, sebelum kafe buka," ucapnya sambil melihat ke arah kedua pegawainya.
"Makasih, Mbak."
🥀🥀🥀
"Ven, Nona Sofia datang."
Veno yang mendengar ucapan Sandi,langsung menoleh kepadanya.
"Ngapain? Kita nggak ada janji temu kan? Lo ada ngejadwali janji temu sama dia?" Tanya Veno yang dibalas dengan gelengan oleh Sandi.
"Nggak ada tuh."
"Yaudah, Lo ikut gue aja, oh iya, suruh bawakan minuman untuk mereka."
Keduanya keluar menghampiri Sofia yang saat ini tengah menunggu di ruang tunggu.
Veno memasuki ruang tunggu dengan diikuti oleh Sandi di belakangnya.
Ia menghampiri Sofia yang telah berdiri dari duduknya dan tersenyum kepadanya.
Mereka pun berjabat tangan. Kemudian Veno mempersilahkan Sofia untuk duduk kembali.
"Kalau boleh tau, kedatangan anda ke sini kenapa ya? Bukannya kita tidak ada janji temu sama sekali."
"Maaf, jika aku datang tanpa membuat janji terlebih dahulu. Aku kesini hanya ingin memastikan perkembangan dana yang telah aku investasikan." Ucapnya. Lalu ia meminum teh yang telah tersedia di atas meja.
Veno menyuruh Sandi untuk memberikan laporan keuangan mereka.
Sofia melihatnya sebentar. Kemudian ia menatap ke arah Veno. Veno menaikkan sebelah alisnya karena ditatap oleh Sofia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Widower's Fat Wife [End]
Romansa⚠️ZONA BAPER⚠️ Menikah dengan suami sahabatnya sendiri? Tidak pernah ada di dalam kamus seorang gadis bernama Gretha. Gretha, si gadis bertubuh overweight, mengalami hal yang tidak pernah sama sekali dibayangkannya akan terjadi. Ia berharap menikah...