"Mencintaimu adalah hal terindah bagiku."
~ Happy Reading ~
•
•
•Malam ini, demam Alex sudah mulai mereda. Suhu badannya ketika di cek, hampir normal.
"Kamu masih mau tidur nanti, Tante temenin?" Tanyanya pada Alex yang sibuk menyendokkan makanan ke mulut kecilnya.
Saat ini Veno dan Alex sedang makan malam di meja makan. Sedangkan Gretha hanya memperhatikan keduanya melahap makanan.
"Iya. Tante nggak keberatan kan?"
"Nggak kok Sayang. Tante justru senang bisa temenin kamu tidur." Ia tersenyum senang ke arah Alex.
Veno yang dari tadi hanya menyimak saja, akhirnya ikut membuka suara.
"Papa boleh ikut tidur sama kalian nggak?"
Gretha yang mendengar Veno memanggil dirinya 'Papa' merasa geli. Bukannya apa, masalahnya Veno juga bertanya kepada dirinya.
"Boleh Pa," ucap Alex girang.
Veno pun menoleh ke arah Gretha sambil menunggu jawaban dari gadis itu.
Gretha bingung, mengapa Veno terus melihatnya. Ia menaikkan kedua alisnya ke atas.
"Kenapa Kak?" Tanyanya dengan raut bingung.
"Kamu ngizinin aku tidur sama kalian nggak?" Tanyanya berharap anggukan dari sang empu.
Gretha pun berpikir sebentar. Lalu ia melihat ke arah Alex yang sepertinya sangat ingin tidur dengan ayahnya. Ia akhirnya mengangguk pasrah.
Veno yang mendapat anggukan dari Gretha, tersenyum simpul. Ia sangat senang bisa tidur bersama gadis itu.
Kenapa gue sesenang ini? Ah sudahlah, batinnya bertanya.
Mereka pun telah selesai makan. Gretha dan Alex pergi ke ruang keluarga untuk menonton. Sedangkan Veno berlalu pergi ke kamarnya.
Ia saat ini sedang mempersiapkan dirinya untuk tidur dengan Gretha dan Alex. Ia memakai parfum di beberapa bagian tubuhnya dan melakukan olahraga ringan. Huh, emangnya mau ngapain sih?
Setelah beberapa menit berolahraga. Ia beranjak keluar dari kamar untuk menghampiri kedua orang yang sedang menonton televisi di ruang keluarga.
"Kalian nonton apa itu?" Tanyanya berbasa-basi.
Keduanya menoleh ke arah Veno.
"Drakor kak," jawab Gretha langsung mengalihkan pandangannya menuju televisi.
"Loh, Alex suka nonton Drakor?" Ia bertanya seraya duduk di samping Gretha.
"Suka. Tadinya Tante Gretha ngajak nonton ini. Tapi, ternyata dramanya seru banget," jawabnya dengan tersenyum.
Veno hanya menganggukkan kepalanya. Ia melihat ke arah Gretha yang sedang menutup hidung.
"Kamu kenapa kok nutup hidung gitu?"
"Kak kok wangi banget? Kak mau keluar ya?" Tanyanya sambil mengendus-endus tubuh Veno.
"Wangi banget ya?" Ia pun mencium bajunya yang tadi disemprotkan parfum. Ia langsung menutup hidungnya ketika aroma parfum itu sangat menyengat di hidungnya.
"Eh maaf, aku nggak tau kalau sewangi ini. Aku ganti baju dulu ya." Ia melenggang pergi ke kamarnya.
Tadi , entah mengapa dia sama sekali tidak mencium aroma parfumnya. Mungkin karena terlalu bersemangat ingin tidur bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Widower's Fat Wife [End]
Romance⚠️ZONA BAPER⚠️ Menikah dengan suami sahabatnya sendiri? Tidak pernah ada di dalam kamus seorang gadis bernama Gretha. Gretha, si gadis bertubuh overweight, mengalami hal yang tidak pernah sama sekali dibayangkannya akan terjadi. Ia berharap menikah...