⚠️ZONA BAPER⚠️
Menikah dengan suami sahabatnya sendiri? Tidak pernah ada di dalam kamus seorang gadis bernama Gretha.
Gretha, si gadis bertubuh overweight, mengalami hal yang tidak pernah sama sekali dibayangkannya akan terjadi. Ia berharap menikah...
"Kisah cinta tak selamanya berakhir bahagia. Namun, bila dua hati terus berusaha mempertahankan kebahagian itu, hal yang tidak mungkin pun, akan menjadi mungkin." -smileegirlss
~Happy Reading~ • • •
Hari ini, tepat 6 bulan pernikahan Veno dan Gretha. Tak terasa waktu berlalu begitu cepatnya. Suka duka telah mereka lalui bersama. Pertengkaran kerap terjadi mengiringi perjalanan rumah tangga mereka. Namun, hubungan keduanya baik-baik saja tanpa ada masalah yang cukup serius.
Hanya saja belakangan ini, Gretha sering marah dan nangis tanpa ada sebabnya. Sikap wanita itu berubah sangat drastis, yang tadinya terlihat lebih dewasa, maka sekarang berubah menjadi sedikit kekanakan dan manja.
Saat ini, Gretha tengah menikmati kue di kafe miliknya. Bibir tipisnya terus-menerus mengunyah tanpa menghiraukan beberapa pelanggan yang menatapnya tak percaya. Pasalnya, kini meja yang tengah ditempatinya, telah dipenuhi berbagai macam kue dan es krim.
Sekar dan Amirah yang melihat sikap bosnya, saling pandang dengan raut keheranan. Biasanya setelah Gretha sampai ke kafe, wanita itu langsung duduk di belakang meja kasir. Namun, hari ini Gretha datang-datang malah meminta dibawakan semua jenis kue dan varian es krim yang sudah tersedia.
Gretha yang merasa sudah mulai kenyang, menghentikan kunyahannya. Hanya tersisa beberapa kue lagi yang belum dihabiskannya. Ia beranjak bangkit dan memberikan kue yang belum disentuhnya sama sekali ke kedua karyawannya.
Setelah memberikan itu, ia kembali ke tempat duduknya. Gretha mengambil ponselnya dan membuka aplikasi Instagr*m. Beberapa saat setelah melihat-lihat postingan di sana, tiba-tiba saja wanita itu menangis dengan kencang.
Semua pelanggan terkejut mendengar tangisan Gretha dan menatap wanita itu heran. Sedangkan, Sekar dan Amirah langsung panik. Mereka menghampiri Gretha dan menanyakan alasan wanita itu menangis. Namun, Gretha sama sekali tidak menjawab pertanyaan keduanya. Ia masih terus menangis dengan suara yang lebih kencang.
"Mir, panggilkan Pak Veno," panik Sekar.
Mira mengangguk, kemudian langsung berlari ke luar menuju perusahaan Aldebaran. Setelah sampai di sana, ia menghampiri meja resepsionis, kemudian meminta mereka untuk menelepon Veno dan memberitahu perihal istri bosnya. Pihak resepsionis pun, menyampaikan kepada Veno sesuai dengan yang dikatakan oleh Amirah.
Veno langsung beranjak keluar. Kaki jenjangnya berlari dengan cepat ke lobi perusahaannya. Sesampainya di lobi, ia melihat karyawan istrinya, kemudian menghampiri gadis itu.
"Istri saya mana?" tanya Veno khawatir. Raut cemas terlihat jelas di wajahnya.
"Di kafe, Pak," jawab Mira cepat.
Keduanya bergegas pergi ke kafe. Veno yang Beru saja memasuki kafe, semakin panik melihat Gretha menangis dengan hebat. Bahkan, wajah istrinya sudah terlihat memerah.
Veno melangkah cepat untuk menghampiri Gretha, kemudian berjongkok di depan istrinya dengan lutut kiri sebagai penopang beban tubuhnya. Ia menggenggam kedua tangan istrinya dan menyeka air mata yang terus keluar dari kedua mata itu.
"Kamu kenapa, Sayang?" tanya Veno. Tersirat kekhawatiran dari nadanya bertanya.
Gretha memberikan ponselnya kepada Veno tanpa menghentikan tangisannya. "Lihat ini, Mas."
Veno menerima ponsel istrinya, kemudian mengernyit heran kala melihat layar handphone itu hanya menampilkan postingan Andre yang memperlihatkan foto setengah badan pria itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.